Bisnis

Start Up di Sektor Peternakan Hadir di Bali, Panak.id Ajak Investor Bantu Peternak Mendapat Modal

Namun kali ini ada yang unik dari bisnis start up. Yakni hadirnya Panak.id yang merupakan start up dalam bidang atau sektor peternakan

Penulis: Ni Luh Putu Wahyuni Sari | Editor: Wema Satya Dinata
Tribun Bali/Ni Luh Putu Wahyuni Sari
Unik Start Up di Sektor Peternakan, Panak.id Ajak Investor Bantu Peternak Bali Dapatkan Modal. 

Laporan Wartawan, Ni Luh Putu Wahyuni Sri Utami

TRIBUN-BALI.COM, DENPASAR – Berbagai jaringan start up saat ini sudah banyak ditemukan.

Mulai dari start up dalam bidang kesehatan, pariwisata, eksport dan import, serta berbagai bidang lainnya.

Namun kali ini ada yang unik dari bisnis start up. Yakni hadirnya Panak.id yang merupakan start up dalam bidang atau sektor peternakan.

Ketika ditemui, Ananda Ayuning Aurora selaku Marketing Officer di Panak.id mengatakan tujuan utama didirikannya Panak.id adalah untuk mengembangkan dan menciptakan swasembada daging di Indonesia.

Baca juga: Puluhan Penyandang Disabilitas Dapat Bantuan Usaha, Salah Satunya Bantuan Usaha Ternak Babi

"Sebelumnya telah kita ketahui bersama bahwa sektor pariwisata, khususnya di Bali sudah menurun, maka dari itu kita harapkan dan akan bangkitkan sektor peternakan yang ada di Bali," ungkapnya pada, Kamis (2 Desember 2021).

Menurutnya terdapat beberapa permasalahan yang terjadi di peternak, salah satunya pada modal.

Dari modal tersebut mereka sangat sulit sekali untuk mendapatkan dana.

Nantinya dari dana-dana tersebut akan dikumpulkan dari investor atau yang disebut saat ini dengan mitra bisnis.

"Jadi mitra bisnis ini bisa berkontribusi langsung mendanai para peternak itu dimulai dari harga per slotnya Rp 50 ribu. Jadi di kelipatannya Rp 50 ribu, dan minimal untuk mulai berinvestasi harus menyetorkan uang Rp 50 ribu," tambahnya.

Nantinya keuntungan dari para investor atau mitra bisnis Panak.id adalah bagi usaha atau ketika para peternak nanti sudah panen.

Sejauh ini hasil profit sharing yang sudah berlangsung sebesar 7 Hingga 13% untuk keuntungannya.

Jadi misalkan para investor menaruh atau menjadi mitra bisnis dan menyetorkan uang Rp 50 ribu lalu mengikuti sebuah project yang disediakan oleh Panak.id, nantinya akan mendapatkan keuntungan hingga 10%.

"Jadi ketika kalian berinvestasi dengan menyetorkan uang pertama Rp 50 ribu kalian akan mendapatkan Rp 5 ribu begitupun selanjutnya," imbuhnya.

Selain itu mereka juga memiliki project pasarnak yang dimana hasil panen dari peternak itu masih berupa bahan mentahan akan diolah kembali menjadi barang jadi. Misalnya pada susu kambing itu akan diolah menjadi sabun.

Baca juga: Cerita Ketut Widanta Ajak 6 Anjing Peliharaannya Keliling untuk Mencari Pakan Ternak Babi di Badung

Dari peternak ini yang produknya diolah nantinya terdapat produk turunan dari Panak.id seperti lele bumbu kuning, lele nuget Mozarella dan bakso lele serta masih banyak lagi produk-produk dari lele dan bisnis lele pun lumayan rendah risiko menurut Ayu.

"Sejauh ini jumlah investor di Panak.id sudah lebih dari 300 lebih orang. Kadang ada beberapa orang yang mendepositkan atau menaruhkan uang mereka nantinya mereka akan menaruh uang-uang itu di project-project selanjutnya. Selain di Bali investor panak ID juga tersebar di luar Bali. Kebetulan yang paling jauh dari Sumatra dan Jakarta," paparnya.

Untuk peternak yang tergabung di Panak.id diseleksi dengan selektif terlebih dahulu. Mulai dari bagaimana pengalamannya menjadi peternak, dan juga bagaimana kondisi dan situasi tempatnya beternak.

Selain itu, Panak.id juga mengeluarkan project investasi pada hewan ternak babi.

"Dari peternak babi yang barusan kita buka projectnya itu REO atau profit sharingnya 10 sampai 13 persen, nantinya babi tersebut akan kita jual kembali dan sudah ada pemesanan lumayan banyak dari NTT, NTB dan Manado. Jadi kalau soal peternak babi langsung dari hewannya tidak kita olah kembali," tuturnya.

Selain mendapatkan bagi hasil keuntungan seperti profit hasil panen dari peternak, para investor Panak.id juga akan berkontribusi untuk membantu peternak yang ada di Bali khususnya.

"Kapan lagi peternak di Indonesia maju, setauku di Indonesia masih butuh peternak-peternak lainnya karena kebutuhan daging di Indonesia masih kuang masih import, kalau misalnya ada acara besar seperti Idul Fitri atau Idul Adha kita masih import dari luar negeri," sebutnya.

Untuk peternaknya, Ayu mengatakan masih based on Bali semua karena start up ini dibuat di Bali.

Dan setelah dirasa di Bali sudah cukup serta sudah maksimal pihaknya akan menyasar para peternak lainnya yang ada di Indonesia. Panak.id sebelumnya telah dirintis sejakTahun 2018. 

Untuk investornya sendiri dimulai dari umur 17 tahun ke atas. Dan kebanyakan investor nya yang memang sudah berumur diatas 25 Tahun.

"Total omzet yang sudah didapatkan dari star up total nya Rp 500 juta lebih. Kebanyakan yang sudah berpenghasilan dan yang sudah dewasa mereka menganggap bisnis ternak ini paling rendah risiko. Dan ini bisa menjadi pasif income," tutupnya. (*)

Artikel lainnya di Bisnis

Sumber: Tribun Bali
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved