KKB Papua
SOSOK Serda Putra yang Gugur Ditembaki KKB Papua Saat Ambil Air, Jenderal Andika Naikkan Pangkatnya
Penyerangan terjadi saat Serda Putra Rahaldi dan Praka Suheri sedang mengambil air di bak penampungan.
Korban rencananya akan dimakamkan di daerah asal, Kabupaten Simeulue, Provinsi Aceh.
"Saat ini, korban telah dievakuasi dan sore ini telah diterbangkan untuk dimakamkan di daerah asal, di (Kabupaten) Simeulue," kata Panglima Andika.
Baca juga: FAKTA Komandan KKB Papua, Temianus Magayang yang Ditangkap Satgas Nemangkawi, Terlibat 3 Pembunuhan
Secara khusus, Jenderal Andika menyesalkan tindakan penembakan oleh kelompok bersenjata tersebut.
"Memang, kami sangat menyesalkan, sebab, anggota kami yang bertugas di Pos Koramil Persiapan Suru-Suru itu sedang beraktivitas normal. Namun, mungkin telah direncanakan (oleh kelompok bersenjata) tindakan yang kemudian merenggut nyawa," kata Panglima.
Panglima menegaskan, bahwa kemanusiaan seharusnya dikedepankan.
Baca juga: KKB Papua Kembali Serang dan Tembak Prajurit TNI, Situasi Yahukimo Makin Memanas
"Apapun alasan dan tujuannya, di Indonesia ini harus mengedepankan dan menjunjung tinggi nilai-nilai kemanusiaan," tegas Jenderal Andika.
Jenderal Andika menegaskan, bahwa TNI yang ditembak oleh kelompok bersenjata tidak dalam kondisi mengangkat senjata.
"Melainkan, beraktivitas normal. Melakukan aktivitas yang dilakukan oleh semua orang-orang, mengambil air," katanya.
Baca juga: KRONOLOGI Penangkapan Pentolan KKB Papua Demius Magayang, Satgas Dipimpin AKP I Nengah S Gapar
Ia menilai hal ini sekaligus melecehkan nilai kemanusiaan.
"Itu yang kami sesalkan. Tindakan yang melecehkan nilai-nilai kemanusiaan itu tidak boleh ada dan tidak boleh terjadi di Indonesia," katanya.
Panglima kembali menegaskan, TNI akan teguh dalam menegakkan nilai-nilai kemanusiaan di Indonesia, khususnya di Papua.
"Kami sebagai aparat keamanan akan berusaha keras untuk menggunakan sistem hukum nasional dalam menghadapi segala tindakan," tegasnya.
Baca juga: Peringatan Jenderal Dudung Abdurrahman pada KKB Papua: Jangan Berpikir untuk Membunuh!
"Sebab, negara kita memang negara hukum. Sehingga, kita harus menjunjung tinggi mekanisme hukum dalam penyelesaian apapun dengan semaksimal mungkin," katanya.
Untuk diketahui, penyerangan terhadap Koramil Suru-suru ini bermula saat dua anggota TNI, Serda Putra Rahaldi dan Praka Suheri sedang mengambil air di bak penampungan tidak jauh dari Pos Ramil Suru-Suru.
Berdasarkan informasi, penyerangan itu terjadi pukul 13.45 WIT. Kemudian, secara tiba-tiba terdengar suara tembakan yang berasal dari arah barat kantor Koramil.