Berita Jembrana
Tebar 10 Ribu Benih Lele, Kelompok Usaha di Jembrana Bertahan di Masa Pandemi
Pandemi Covid-19 yang masih berlangsung, untuk itu diharapkan tidak menjadi halangan bagi kelompok usaha di Jembrana untuk terus berkarya.
Penulis: I Made Ardhiangga Ismayana | Editor: Noviana Windri
TRIBUN-BALI.COM, NEGARA - Pandemi Covid-19 yang masih berlangsung, untuk itu diharapkan tidak menjadi halangan bagi kelompok usaha di Jembrana untuk terus berkarya.
Mereka diminta tetap kreatif serta inovatif memanfaatkan peluang untuk meningkatkan ekonomi.
Hal itu dikatakan, Bupati Jembrana I Nengah Tamba usai menebar 10.000 ekor benih lele bantuan kelompok di Kelurahan Pendem, Kecamatan Jembrana.
Selain benih lele, melalui Bantuan yang bersumber dari APBD Kabupaten Jembrana, juga diserahkan bantuan pakan, kolam bioflok, genzet, hingga rumah instalasi kolam beserta peralatannya kepada kelompok Arsa Mina Satria Pendem.
“Jadi kami mengajak kelompok memanfaatkan dengan baik bantuan yang diberikan pemerintah. Semangat berkarya dan lakukan langkah kreatif. Misalnya mensiasati produksi pasca panen nanti,“ ucapnya, Minggu 5 Desember 2021.
Baca juga: PERSIB BANDUNG Gulung Madura United Meski Bermain Tanpa Kiper Utama, Berikut Kabar Teja Paku Alam
Baca juga: Bali Boxing Day III Sukses Digelar, Tandingkan 22 Partai Diikuti Peserta dari Berbagai Kalangan
Baca juga: Dahan Beringin di Desa Tamanbali Bangli Tumbang, Timpa Counter HP dan Mobil Warga
Menurutnya, ditengah keterbatasan akibat pandemi, kreativitas berkarya itu tidak boleh berhenti. Justru mesti ditingkatkan, sehingga mampu melihat peluang saat pandemi.
Apalagi, masa depan perikanan dan kelautan di Jembrana diakuinya cukup optimis dan akan eksis. Buktinya saja, sektor perikanan di Jembrana masih cukup tangguh dan menjadi tulang punggung bersama komoditi pertanian.
Hal itu berkontribusi positif di tengah kelesuan ekonomi masyarakat.
“Kami minta usaha ini ditekuni dan selalu fokus. Kepada masyarakat yang tertarik pembudidayaan lele yang sudah moderen ini, bisa melihat contoh nyata yang sudah berhasil. Jika ada kesulitan , Pemerintah daerah siap membantu,” ungkapnya.
Sementara Ketua Kelompok Arsa Mina Satria Pendem, Gede Bagiada, mengakui, budidaya lele ini cukup menjanjikan.
Terlebih dengan sistem kolam bioflok seperti ini.
Baca juga: TERKINI Kasus Subang, Bukti Rekaman Sudutkan Oknum Banpol, Ada Saksi Melihat di TKP Pembunuhan
Baca juga: Simpan Jadwal Lengkap Babak Penyisihan Grup Piala AFF 2020 yang Mulai Hari ini
Dalam, satu kolam bisa dibudidayakan 2500 benih lele. Cukup waktu dua bulan sudah bisa menikmati panen .
“Waktu pemeliharaan tergolong singkat , cukup dua bulan sudah bisa panen. Jaringan pemasarannya pun sudah ada jadi kelompok tidak terlalu sulit untuk menjual,” pungkasnya.