TERKINI: 13 Orang Tewas Akibat Erupsi Gunung Semeru, Warga Curah Kobokan di Lumajang Terjebak

TERKINI: 13 Orang Tewas Akibat Erupsi Gunung Semeru, Warga Curah Kobokan di Lumajang Terjebak

Editor: Widyartha Suryawan
Surya
Dusun Kamar A, Desa Curah Kobokan, Kecamatan Candipuro, Lumajang merupakan kawasan yang paling terdampak saat Gunung Semeru kembali erupsi, pada Sabtu (4/12/2021). 

TRIBUN-BALI.COM - Jumlah korban tewas akibat erupsi Gunung Semeru di Lumajang, Jawa Timur, per Minggu (5/12/2021) pagi sudah mencapai 13 orang.

Dari jumlah tersebut, baru dua korban yang sudah teridentifikasi.

Keduanya bernama Poniyem dan Triyono yang merupakan warga Kecamatan Pronojiwo, Lumajang, Jawa Timur.

Sementara itu, 11 korban jiwa lainnya saat ini masih menjalani proses identifikasi.

Demikian diungkapkan oleh PLT Kapusdatin BNPB, Abdul Muhari dalam tayangan Live Breaking News Kompas TV, Minggu (5/12/2021).

Abdul mengatakan lokasi yang terdampak guguran awan panas Gunung Semeru ada di dua kecamatan dan enam desa di Kabupaten Lumajang.

Sementara itu, untuk lokasi yang terdampak abu vulkanik ada di delapan kecamatan.

"Untuk lokasi terdampak guguran awan panas itu ada di dua kecamatan di enam desa, kemudian dampak abu vulkanik itu ada di delapan kecamatan," kata Abdul dilansir Kompas TV, Minggu (5/12/2021).

"Untuk korban jiwa itu total ada 13 orang. Dari laporan yang kami dari BPBD, per pukul 06.20 WIB tadi itu yang teridentifikasi baru 2 orang. Atas nama Poniyem (50) dari Curah Kobokan, Kecamatan Pronojiwo."

"Serta Triyono dari Kecamatan Pronojiwo. Sedangkan 11 lainnya masih dalam proses identifikasi," terang Abdul.

Evakuasi korban Erupsi Gunung Semeru Sabtu, 4 Desember 2021.
Evakuasi korban Erupsi Gunung Semeru Sabtu, 4 Desember 2021. (Tony Hermawan/SURYA)

Lebih lanjut, Abdul mengatakan, untuk korban luka saat ini ditangani di Puskesmas yang tersebar di lokasi terdampak.

Namun, ada beberapa Puskesmas yang melaporkan kekurangan peralatan untuk menangani korban luka bakar.

Menanggulangi kondisi tersebut, BNPB pun telah berkoordinasi dengan Pusat Krisis Kementerian Kesehatan.

"Korban luka yang pada umumnya adalah korban luka bakar saat ini ditangani di Puskesmas di lokasi terdampak."

"Ada beberapa Puskesmas yang mengalami kekurangan peralatan untuk menangani korban luka bakar."

"Terhadap kondisi ini BNPB sudah berkoordinasi dengan Pusat Krisis Kementerian Kesehatan," pungkasnya.

Warga Curah Kobokan Terjebak

Diwartakan Tribunnews.com sebelumnya, Dusun Kamar A, Desa Curah Kobokan, Kecamatan Candipuro, Lumajang Jawa Timur merupakan kawasan yang paling terdampak saat Gunung Semeru kembali erupsi, pada Sabtu (4/12/2021).

Namun, karena Jembatan Piket Nol terputus saat bencana alam terjadi, membuat tim penyelemat mengevakuasi warga yang berada di lereng Gunung Semeru.

Padahal saat ini sebagaian besar warga Desa Curah Kobokan terjebak tak bisa menyelamatkan diri.

Joko Sambang, Kepala Bidang kedaruratan dan Rekonstruksi Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Lumajang mengatakan, skenario evakuasi akan melibatkan personel BPBD dari Malang.

"Hari ini (5/12) Bu Khofifah (Gubernur Jatim) naik helikopter dari Pasirian menuju Curah Kobokan. Semalam, Pak Sekda Lumajang berangkat ke malang untuk back up yang di pronojiwo. BPBD Malang, Kediri sudah bergerak ke lokasi untuk mengirim logistik ada di sana," katanya.

Joko menggambarkan, kondisi medan di sana sangat sulit. Sebab, setelah diguyur abu vulkanik terjadi hujan. Sehingga menjadi jalan di sana licin.

Bahkan, endapan sedimentasi lahar ketinggiannya hampir menutupi rumah warga.

"Setelah saya komunikasi dengan tim di sana mobil 4x4 susah, bahkan dua kilo ke lokasi trail juga mundur," pungkasnya.

Gunung Semeru Erupsi
Gunung Semeru Erupsi (ist)

Bahaya Awan Panas Guguran

Ahli mitigasi bencana, Surono menyatakan potensi Gunung Semeru yang paling berbahaya adalah awan panas guguran.

Ia menyebut Gunung Semeru aktif sekali membentuk kubah lava dan jika gugur dengan volume yang besar, maka akan diikuti dengan awan panas guguran. Hal ini, menurut dia, sudah kerap terjadi.

Diketahui, Gunung Semeru mengalami erupsi, Sabtu (4/12/2021). Ada 2 kecamatan yang terdampak, yaitu Kecamatan Pronojiwo dan Kecamatan Candipuro, di Lumajang.

Dari keterangan warga, awan panas terlihat pertama kali sekitar pukul 15.30 WIB dari atas gunung.

Sebelum mengeluarkan awan panas, warga menyebut Gunung Semeru mengeluarkan lahar dingin, hingga menyebabkan banjir.

Kepanikan sempat terjadi saat Gunung Semeru mengeluarkan awan panas.

Warga yang berada dan tinggal dengan jarak yang dekat langsung mengevakusi diri ke tempat yang lebih aman.

Aktivitas vulkanik Gunung Semeru sudah terlihat sejak Jumat (3/12/2021). Data pos pengamatan Gunung Api Semeru pada hari Jumat, tercatat telah terjadi gempa letusan dan gempa hembusan puluhan kali.

Warga pun diimbau untuk waspada terhadap aktivitas vulkanik Gunung Semeru. Selain itu pada Jumat pagi, asap di Gunung Semeru terlihat jelas dari arah Desa Sumbermujur, Kecamatan Candipuro.

Dari atas puncak gunung masih terlihat kebulan asap berwarna putih kelabu yang bersumber dari kawah bertekenan sedang. Sementara itu, guguran lava juga masih keluar dari bibir kawah.

(Tribunnews.com/Faryyanida Putwiliani/Hendra Gunawan)

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Erupsi Gunung Semeru, Ahli Sebut Potensi Paling Berbahaya adalah Awan Panas| UPDATE Korban Jiwa Erupsi Gunung Semeru Tambah Jadi 13 Orang, 2 Orang Sudah Teridentifikasi

Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved