Erupsi Semeru

UPDATE Erupsi Semeru: 1.300 Warga Harus Mengungsi, Perusahaan Tambang Diminta Bantu Evakuasi Korban

Korban pengungsi Erupsi Gunung Semeru saat ini berjumlah sekitar 1.300 orang

Penulis: I Putu Juniadhy Eka Putra | Editor: Irma Budiarti
AMAN ROCHMAN / AFP
Abu menutupi rumah dan pepohonan di lereng Gunung Semeru di Lumajang pada 5 Desember 2021, sehari setelah letusan gunung berapi di gunung yang menewaskan sedikitnya 14 orang. 

Dilansir Tribun-Bali.com dari Tribunnews.com pada Senin, 6 Desember 2021 dalam artikel berjudul Kementerian ESDM Minta Perusahaan Tambang Bantu Pemulihan Wilayah Terdampak Erupsi Gunung Semeru, hal tersebut dikatakan langsung oleh Direktur Teknik dan Lingkungan Mineral dan Batubara Lana Saria.

"Kami sudah meminta ke perusahaan untuk dapat memberikan kontribusi bantuan pada daerah terdampak erupsi Gunung Semeru.

Yakni untuk menyiapkan tim tanggap darurat, pemberian bantuan logistik kepada korban bencana, persiapan peralatan awal dan lanjutan, apabila terjadi eskalasi erupsi Gunung Semeru," ujarnya pada Senin 6 Desember 2021.

Selain itu, ia menuturkan saat ini terdapat 20 tim tanggap darurat dari 19 perusahaan tambang dan satu tim dari Forum Komunikasi Pemerhati Tambang (Forkompeta) Jawa Timur.

Kekuatan tim ESDM Siaga Bencana yang telah terdata ada 104 orang, terdiri dari 82 personel tim penyelamat, enam orang tim logistik, dan 16 personel tim medis.

"Data per hari ini, sudah ada 19 perusahaan dan 1 tim dari Forkom Peta Jawa Timur yang menurunkan tim tanggap darurat untuk membantu pemulihan dan evakuasi pada wilayah terdampak erupsi Gunung Semeru," papar Lana.

Masyarakat Diimbau Tak Beraktivitas di Radius 1 Kilometer dari Kawah Semeru

Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) melalui Badan Geologi mengimbau masyarakat untuk tetap berhati-hati dan beraktivitas di luar radius rawan bencana.

Radius yang dimaksud yakni 1 kilometer (km) dari kawah atau puncak Gunung Semeru.

"Tingkat aktivitas Gunungapi Semeru saat ini tetap di Level II (Waspada), untuk itu diimbau kepada masyarakat untuk mematuhi rekomendasi dari Badan Geologi."

Baca juga: Sesuhunan Macecingak Kelilingi Wilayah, Nyomia Bhuta Kala di Desa Adat Pangi Klungkung

"Tidak beraktivitas dalam radius 1 kilometer dari kawah atau puncak Gunung Semeru dan jarak 5 km arah bukaan kawah di sektor selatan-tenggara," jelas Kepala Badan Geologi Eko Budi Lelono, Minggu 5 Desember 2021.

"Serta mewaspadai potensi awan panas guguran, guguran lava, dan lahar di sepanjang aliran sungai/lembah yang berhulu di puncak Gunung Semeru.

Terutama sepanjang aliran Besuk Kobokan, Besuk Bang, Besuk Kembar, dan Besuk Sat," sambungnya.

(*)

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved