Berita Bali
Sad Kertih Menurut Kepercayaan Hindu di Bali, Ini Bagian-bagian dan maknanya
Sad Kertih, berkaitan dengan Sad Kahyangan, atau enam pura yang termasuk pura kahyangan jagat di Bali.
Penulis: AA Seri Kusniarti | Editor: Wema Satya Dinata
Laporan Wartawan Tribun Bali, Anak Agung Seri Kusniarti
TRIBUN-BALI.COM, DENPASAR - Dalam kitab Purana Bali, dikenal istilah Sad Kertih, atau enam kebijaksanaan.
Sad Kertih, berkaitan dengan Sad Kahyangan, atau enam pura yang termasuk pura kahyangan jagat di Bali.
Tujuannya adalah memuja Tuhan melalui manifestasi beliau, guna memohon kelestarian Sad Kertih itu.
Di dalam lontar Kusuma Dewa, pura-pura ini diantaranya Pura Besakih, Lempuyang Luhur, Goa Lawah, Luhur Uluwatu, Luhur Batu Karu, dan Pura Pusering Jagat.
Baca juga: Kajeng Kliwon, Umat Hindu Sembahyang Memohon Keselamatan
Sedangkan untuk Sad Kertih, bagiannya adalah Atma Kertih. Yaitu suatu upaya melakukan pelestarian segala usaha untuk menyucikan Sang Hyang Atma dari belenggu Tri Guna.
Samudra Kertih, yaitu upaya menjaga kelestarian samudra sebagai sumber alam yang memiliki fungsi sangat kompleks dalam kehidupan manusia.
Untuk itu di laut kerap diselenggarakan, upacara nangluk merana, melasti, nganyut, mapakelem dan lain sebagainya. Semua upacara ini untuk memotivasi umat agar memelihara kelestarian laut.
Wana Kertih, yaitu upaya melestarikan hutan. Untuk itu dikenal lah pura di tengah hutan, seperti Pura Alas Angker untuk menjaga kelestarian hutan secara niskala. Di hutan pula dilakukan upacara mapakelem.
Danu Kertih, suatu upaya menjaga kelestarian sumber air tawar di daratan seperti mata air, danau, sungai, dan lain sebagainya.
Termasuk pula di danau kerap dilakukan upacara mapakelem. Dan termasuk melasti.
Kelima adalah Jagat Kertih, yaitu upaya melestarikan keharmonisan sosial dan dinamis.
Desa adat atau desa pakraman adalah salah satu contoh keharmonisan sosial yang dinamis. Menunjukkan hubungan baik antar krama atau masyarakat dalam hubungan sosial.
Lalu keenam adalah Jana Kertih, membangun manusia yang utuh lahir dan batin.
Atma Kertih membangun lingkungan rohani dan spiritual.
Baca juga: Yadnya dan Kaitannya dengan Tri Rna dalam Hindu Bali
Samudra, Wana, dan Danu Kertih, membangun lingkungan alam yang sejuk.
Sedangkan Jagat Kertih membangun lingkungan sosial yang kondusif. Perpaduan semua ini lah yang membangun Jana Kertih. (*)
Artikel lainnya di Serba Serbi