Gempa Bumi Berkekuatan 5,3 SR Guncang Jawa Timur hingga Bali, Seperti Getaran Truk Besar Lewat

Episenter gempa bumi berkekuatan 5,3 Skala Richter (SR) ini terletak pada koordinat 9,69° LS; 113,57° BT atau tepatnya di laut dengan jarak 167

Penulis: Firizqi Irwan | Editor: Wema Satya Dinata
Pixabay
Ilustrasi gempa bumi. Gempa Bumi Berkekuatan Bermagnitudo 5,3 SR Guncang Selatan Jawa Timur hingga Bali 

Laporan Wartawan Tribun Bali, Ahmad Firizqi Irwan

TRIBUN-BALI.COM, BALI - Gempa bumi tektonik mengguncang bagian selatan Jawa Timur dan Bali pada Senin 13 Desember 2021 sekitar Pukul 13.46 wita.

Episenter gempa bumi berkekuatan 5,3 Skala Richter (SR) ini terletak pada koordinat 9,69° LS; 113,57° BT atau tepatnya di laut dengan jarak 167 kilometer arah selatan Kota Jember, Jawa Timur dengan kedalaman 73 kilometer.

Menurut Kepala Pusat Gempa bumi dan Tsunami BMKG Bambang Setiyo Prayitno, M.Si menyebut jenis gempa menengah dan mekanisme pergerakan mendatar.

"Gempa bumi yang terjadi merupakan jenis gempa bumi menengah akibat aktivitas subduksi lempeng.

Baca juga: BREAKING NEWS: Gempa 5,3 SR Guncang Bali, Terasa Hingga Jawa Timur

Hasil analisis gempa bumi memiliki mekanisme pergerakan mendatar," ujar Bambang Setiyo Prayitno dalam rilisnya, Senin 13 Desember 2021.

Lebih lanjut, guncangan gempa bumi ini dirasakan di daerah Kuta III MMI dengan getaran dirasakan nyata di dalam rumah atau seperti getaran truk besar yang lewat.

Lalu di Jember II-III MMI, Denpasar, Kuta Utara, Karangasem, Pacitan, Trenggalek, Lumajang, Blitar, Banyuwangi, Bondowoso, Malang namun tidak terlau kencang dirasakan.

"Hingga saat ini belum ada laporan dampak kerusakan yang ditimbulkan akibat gempa bumi tersebut. Ini (gempa bumi) tidak berpotensi tsunami," tambahnya.

Sementara itu, hasil monitoring BMKG belum menunjukkan adanya aktivitas gempa bumi susulan.

Namun begitu, masyarakat diimbau agar tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya.

Masyarakat juga diminta untuk menghindari dari bangunan yang retak atau rusak diakibatkan oleh gempa bumi.

"Periksa dan pastikan bangunan tempat tinggal, apakah cukup tahan gempa ataupun tidak ada kerusakan akibat getaran gempa yang (bisa) membahayakan kestabilan bangunan sebelum kembali ke dalam rumah," pungkas Bambang Setiyo.(*)

Sumber: Tribun Bali
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved