Berita Klungkung
Kisah Korban Banjir Bandang Nusa Penida, Wayan Brata Diselamatkan Anaknya, Rumah Komang Damai Hancur
Kisah pilu korban banjir bandang Nusa Penida, Wayan Brata selamat karena anaknya, Komang Damai rumahnya hancur diterjang banjir
Penulis: Eka Mita Suputra | Editor: Irma Budiarti
TRIBUN-BALI.COM, KLUNGKUNG - Warga Dusun Karangsari, Desa Suana, Nusa Penida, Kabupaten Klungkung, Bali, Wayan Brata masih tampak syok dengan peristiwa banjir bandang yang menerjang pemukimannya, Senin dini hari, 13 Desember 2021.
Ia nyaris hanyut dan tenggelam terbawa arus banjir, sebelum akhirnya diselamatkan oleh putranya.
Wayan Brata menjelaskan, ketika itu dirinya kebetulan tidak bisa tidur hingga dini hari karena sakit pinggang.
Sekitar pukul 03.00 Wita, ia tiba-tiba mendengar suara gemuruh dari arah belakang rumahnya.
"Ketika dengar suara itu, saya keluar kamar ke pekarangan. Saya lihat air besar menerjang tembok rumah saya," ungkap Wayan Brata, Senin 13 Desember 2021.
Baca juga: Banjir di Nusa Penida Terparah Selama 25 Tahun Terakhir, Suwirta Dapati Adanya Pendangkalan Sungai
Air besar yang datang dari arah atas bukit, langsung menerjang tubuh Wayan Brata. Air itu sangat besar, hingga Wayan Brata sempat tenggelam.
"Air itu tingginya sampai 1,5 meter. Saya sempat tenggelam, dan langsung diselamatkan anak saya," ungkapnya.
Setelah diselamatkan anaknya, ia bergegas berenang untuk menyelamatkan cucunya. Selain itu, perabotan dan sepeda motor milik Wayan Brata juga sempat hanyut terbawa banjir bandang.
"Saya langsung selamatkan cucu saya. Air begitu besar, beruntung kami semua selamat. Walau ada barang elektronik dan bonsai kesayangan saya terbawa banjir," jelasnya.
Perbekel Desa Suana Putu Rai Sudarta menjelaskan, Desa Suana dan sekitarnya diguyur hujan sejak pukul 02.00 Wita. Lalu tiba-tiba pukul 03.00 Wita, banjir bandang menerjang dari arah perbukitan.
"Warga tidak menyangka, karena sebelumnya sering hujan deras tapi tidak sampai ada air datang sebesar kali ini dari perbukitan," ujar Putu Rai Sudarta.

Warga yang panik langsung berlari menyelamatkan diri, dengan naik ke Pura Giri Putri yang berada di dataran tinggi.
"Para wanita menggendong anak mereka, dan berlari menyelamatkan diri dari banjir bandang dengan naik ke Pura Giri Putri," ungkapnya.
Banjir bandang yang menerjang Dusun Karangsari, Desa Suana mencapai tinggi 1,5 meter. Selain perabotan warga hanyut, banjir juga menghanyutkan belasan kendaraan warga.