eSports

Sengit! Leo Lucki Juara Speed Chess MPL Piala Presiden eSports di Bali Taklukkan Kosasih

Leo Lucki Prasetyo berhasil mengandaskan langkah Kosasih di Grand Final Speed Chess Mobile Premier League Piala Presiden eSports (PPE) 2021 di Westin

Penulis: Adrian Amurwonegoro | Editor: Harun Ar Rasyid
Tribun Bali/Adrian Amurwonegoro
Pertandingan grand final Speed Chees Mobile Premier League speed chees di Piala Presiden eSports (PPE) di Westin Nusa Dua, Badung, Bali, pada Sabtu 18 Desember 2021. 

Laporan wartawan Tribun Bali, Adrian Amurwonegoro

TRIBUN-BALI.COM, BADUNG - Leo Lucki Prasetyo berhasil mengandaskan langkah Kosasih di Grand Final Speed Chess Mobile Premier League Piala Presiden eSports (PPE) 2021 di Westin Nusa Dua, Badung, Bali, pada Sabtu 18 Desember 2021.

Pertandingan berlangsung sangat seru dan sengit, Leo mampu unggul di game pertama atas Kosasih, namun di game kedua Kosasih mampu unggul cepat dengan serangan tajamnya kepada Leo.

Degup debar jantung semakin kencang kala penentuan game ketiga, baik Leo maupun Kosasih berusaha tenang dan mengatur strategi jitu untuk memenangkan pertandingan yang berjalan seimbang. Dalam dua pertemuan sebelumnya Kosasih mampu unggul atas Leo.

Fokus dan mental Leo dibuktikan diakhir pertandingan setelah mampu mengalahkan Kosasih sekaligus mengukuhkan dirinya sebagai Juara Speed Chess MPL Piala Presiden eSports 2021.

Leo pun berhak membawa pulang hadiah senilai Rp 200 juta rupiaj. Turnamen ini menjadi turnamen online terbesar di Indonesia, jumlah peserta lebih dari 40 ribu orang dengan total hadiah Rp 2 Miliar. Di mana babak kualifikasi sudah berlangsung sejak pertengahan bulan Oktober 2021 lalu dengan mekanisme Round-Robin hingga pada babak 8 besar diselenggarakan di Bali dibagi dalam grup A dan grup B.

Dalam sesi jumpa pers usai pertandingan, kepada awak media Leo mengaku kunci kemenangannya ialah fokus menjaga mental tetap stabil dan doa orang tua beserta keluarga.

Leo menjelang laga Grand Fin juga telah mempelajari karakter permainan dari Kosasih untuk mencuri peluang kemenangan.

"Kunci kemenangan ini adalah fokus dalam pertandingan, mempersiapkan mental dengan baik, tadi game pertama mental naik, game kedua mental sempat jatuh nervous juga karena kalah dan digame ketiga akhirnya bisa bangkit dan memenangkan, dan saya juga sudah menganalisa permainan Kosasih," paparnya

Disinggung kekalahannya saat game kedua, Leo mengaku sempat salah langkah dalam permainan hingga dimanfaatkan Kosasih dengan serangan tajamnya.

"Akhirnya saya mengalahkan Kosasih, saya sangat respect dengan Kosasih yang selalu memberikan motivasi bagi saya," ungkap Leo yang usianya terpaut 24 tahun dari Kosasih itu.

Kedepan, Leo mengaku belum puas dengan hasil ini dan bakal terus berlatih untuk meningkatkan kemampuan bermain serta rajin mengikuti event-event MPL Speed Chess.

Kedua calon master catur ini, Leo Lucki, dan Kosasih memiliki latar belakang yang berbeda dari segi usia, profesi serta daerah asal.

Mereka juga memiliki cerita unik yang inspiratif dalam perjalanannya sebagai pemain catur amatir, hingga kini berkesempatan untuk jadi master dan memenangkan turnamen mobile game catur pertama dan terbesar di Indonesia.

Pemain berusia 25 tahun ini punya semangat juang yang tidak diragukan lagi demi meraih gelar Master Speed Chess MPL.

"Saya akan lebih giat belajar catur dan mengasah kemampuan baik di MPL maupun di atas papan catur," kata dia.

Di tengah seringnya terjadi pemadaman listrik di tempat tinggalnya di Palu, Leo Lucky gigih berlatih catur secara online untuk dapat terus meningkatkan kemampuan dan mengalahkan lawan terberat sekalipun.

Sejak mengenal catur di Bangku SMP, pria yang bekerja sebagai pegawai negeri sipil di Kantor Pajak ini tidak bisa lepas dari classic game tersebut.

"Saya awal mula tertarik bermain catur dari melihat bapak-bapak main catur di warung kopi, menekuni catur mulai lagi ketika pandemi, kegiatan terbatas lalu booming Dewa Kipas dna mengenal platform MPL sambil terus mengasah kemampuan," paparnya.

Menurut Leo, catur tidak hanya menawarkan kesenangan tersendiri melalui elemen menyusun strategi dan mencari cara untuk mengalahkan lawan, tapi juga membantu meningkatkan kemampuan berpikir pemamnya secara signifikan.

Dengan bermain catur online, Leo dapat memperluas wawasan sekaligus berhadapan dengan pemain yang belum dikenal.

Ketika sedang sulit mengakses internet, ia ganti berlatih menggunakan papan catur konvensional dan mengajak teman-temannya untuk menjadi lawan main.

"Saya bermain di babak kualifikask menggunakan jaringan WiFi, posisi menang WiFi mati menjadi kerugian, jaringan kadang full kadang tidak ada jaringan, ini yang sempat menghambat masuk ke babak 8 besar, namun akhirnya saya bisa melaluinya," ucap dia.

Leo melihat dirinya sebagai underdog yang siap terus memberi kejutan kepada lawan.

Oleh sebab itu ia mengaku tidak punya strategi yang spesifik, dan lebih memilih gaya bermain fleksibel dengan menganalisa teknik bermain lawan dan menyesuaikan taktiknya di tengah permainan.

Strategi itu nyatanya dapat membawanya meraih kemenangan di babak final.

"Uang hadiah kemenangan ini digunakan untuk membuat usaha penangkapan ikan di Palu," ujar pria kelahiran Magetan, Jawa Timur itu.

Sementara itu, lawan Leo, Kosasih, di usianya yang ke-49, Kosasih berhasil membuktikan bahwa pengalaman sungguh merupakan guru terbaik dengan menjadi salah satu dari empat semifinalis turnamen Speed Chess di Piala Presiden eSports 2021.

Pria asal Bekasi yang sudah mengenal catur sejak SD ini mengaku catur membantunya bertemu dengan banyak orang dan mengenal karakter mereka.

Selain itu, adu taktik dan strategi di catur juga menambah keseruan game ini, sehingga Kosasih termotivasi untuk terus meningkatkan skill dengan berlatih catur secara online hampir setiap hari.

Durasi bermain catur ini semakin ia tingkatkan sejak pandemi yang telah mengurangi kesibukannya dalam bekerja sebagai instruktur musik di lembaga pendidikan musik.

Pucuk dicinta ulam tiba, ia mendapatkan informasi mengenai digelarnya turnamen Speed Chess melalui media sosial, yang semakin memotivasinya untuk giat berlatih dan membaca buku-buku tentang strategi Catur demi meraih gelar Master Speed Chess MPL.

Didukung penuh oleh keluarga, terutama sang istri yang selalu setia menyiapkan kopi dan snack setiap kali ia berlatih dan bertanding catur hingga lolos ke babak final.

Head of Brand Marketing MPL Indonesia, Layla Safira Andamawanty menyampaikan, Mobile Premier League (MPL) adalah platform eSport berbasis ketangkasan.

Dalam aplikasi MPL, pengguna bisa memainkan permainan favorit dalam turnamen dan battle, fantasy sepak dan memenangkan Berlian yang dapat ditukarkan ke GoPay & LinkAja.

Platform MPL memiliki 30 jenis permainan seru. MPL Indonesia beroperasi sejak April 2019 dan telah memiliki user hingga 6 juta.

"Untuk menjadi master maupun atlet MPL sangat membutuhkan skill, di MPL mengakomodir turnamen kompetitif setiap harinya baik pemain baru maupun pemenang untuk berlatih dan berkompetisi, dan animo masyarakat sangat tinggi, kedepan kami berkolaborasi dengan pengembang lokal untuk menambah variasi game," paparnya.

Sekretaris Jenderal Piala Presiden Esports 2021 Matthew Airlangga, menambahkan, babak final berlangsung dengan spektakuler.

"Catur olah raga yang bisa dipahami semua orang, bisa dinikmati hingga mencatat prestasi melangkah ke impian seperti halnya Leo, melawan Kosasih sangat seru pertandingannya. Kedepan Piala Presiden eSports akan menghadirkan hal-hal baru dan lebih seru," ujarnya.

Pecatur Internasional Master, Taufik Halay menilai pertandingan yang tersaji di babak final Piala Presiden eSports sangat seru dan imbang sekaligus merupakan final ideal.

"Pertandingan final yang sangat seru, Kosasih membalikkan kemenangan di game kedua, lalu game ketiga Leo sangat berhati-hati mengambil tipe posisionalnya, mainnya saling tiktok saling unggul berbalik, dan akhirnya diselesaikan dengan baik oleh Leo," pungkasnya. (*)

Berita Bali Lainnya

Baca juga: Jadikan Start up di Bali Sebagai Percontohan, Bobby Nasution Kunjungi STMIK Primakara

Baca juga: Teco Siap Belanja Pemain, Genapi Slot 35 Pemain Liga 1 Paruh Musim Kedua

Baca juga: HEAD TO HEAD Timnas Indonesia vs Malaysia: Harimau Malaya Kerap Jadi Mimpi Buruk Garuda

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved