INI Ciri Penabrak Sejoli yang Mayatnya Ditemukan di Sungai,  Berbadan Kekar Berpenampilan Rapi

Saat saksi hendak mendekat, dari mobil mini bus hitam tersebut keluar tiga orang laki-laki berbadan kekar dan berpenampilan rapih.

Editor: Bambang Wiyono
Capture video
Tangkapan layar video paska kecelakaan di jalur Nagreg, korban dibawa dan ditemukan meninggal dunia di Sungai Serayu, Jawa Tengah. 

Menurutnya, mobil tersebut kemudian melaju ke arah Limbangan Kabupaten Garut, diikuti oleh pengendara motor.

SI mengira pengendara motor tersebut merupakan warga sekitar yang hendak ikut ke rumah sakit. Ternyata belakangan ia mengetahui bahwa tidak ada satu pun orang yang ikut mengawal mobil tersebut ke rumah sakit.

"Pas mobil melaju saya lihat ada warga yang ikut dia pake motor, saya kira itu yang mau ngikutin ke rumah sakit, ternyata bukan. Saya juga kaget setelah viral ada dua orang yang hilang saat tabrakan, dibawa sama mobil yang nabrak, ternyata itu yang beberapa hari lalu saya bantu," ucapnya.

Seperti diketahui, Handi dan Salsabila tertabrak minimus hitam yang melaju kencang ke arah Malangbong, Kabupaten Garut.

Dalam keadaan terluka parah, keduanya kemudian dibawa penabraknya, yang mengaku hendak membawa kedua korban ke rumah sakit.

Namun sejak itulah, keberadaan keduanya tak diketahui hingga akhirnya ditemukan hampir sepuluh hari kemudian, mengambang di Sungai Serayu, di dua lokasi berbeda.

Keluarga korban meminta pihak kepolisian mengusut tuntas tragedi kecelakaan tersebut yang dianggap tidak manusiawi.

Hal tersebut diungkapkan oleh ayah dari Handi, Entes Hidayatullah. Menurutnya, perilaku pengendara mobil yang terlibat tabrakan dengan anaknya tidak manusiawi.

Bagaimana tidak, sesaat setelah terlibat tabrakan, anaknya dimasukan ke dalam bagasi mobil kemudian dibuang di Sungai Serayu, Banyumas, Jawa Tengah.

"Mohon kepada bapak-bapak petugas kepolisian, saya dengan sangat memohon, dapatkan itu orangnya, dia juga pasti punya anak, pokoknya saya minta dapet pelakunya," ujarnya saat diwawancarai Tribunjabar.id di rumahnya di Kampung Cijolang, Desa Cijolang, Kecamatan Limbangan, Kabupaten Garut, Minggu (19/12/2021).

Ia mengatakan, pelaku seperti tidak memiliki seorang anak, sehingga dengan tega memperlakukan dua orang anak dengan cara yang kejam.

Perbuatan pelaku sangat menyakiti hatinya, pelaku juga tega memperlakukan anak kesayangannya itu layaknya seekor binatang.

"Setega itu, ditabrak dibuang lagi, sakit hati saya sebagai orangtua anaknya dibuang ke kali, kayak anjing aja," ungkapnya.

Dimakamkan di Kampung

Suasana haru mengiringi pemakaman kembali Salsabila dan Handi di kampung halamannya masing-masing, Minggu (19/12/2021) dini hari.

Sumber: Tribun Jabar
Halaman 2 dari 3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved