Tren Para Artis Adopsi Boneka Arwah, Ini Kata Psikiater Hingga Pemuka Agama
Para selebriti tanah air kini beramai-ramai mengadiopsi spirit doll atau boneka arwah, ini kata psikiater.
TRIBUN-BALI.COM, DENPASAR - Jagad media sosial kini tengah dihebohkan oleh para artis yang mengadopsi boneka arwah atau spirit doll.
Para artis tersebut juga memperlakukan boneka arwah tersebut seperti bayi sungguhan.
Boneka tersebut bahkan diberi baju seperti anak kecil pada umumnya.
Baca juga: FENOMENA Boneka Arwah Alias Spirit Doll, Ivan Gunawan: Seru Aja Bisa Belanja-belanja Baju Bayi
Hal ini tentu menjadi perbincangan bagi masyarakat.
Dilansir Tribun Seleb, terkait hal ini, Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) bidang Dakwah, Cholil Nafis pun memberikan tanggapannya.
Menurut Cholil, mempunyai boneka tidak masalah. Hanya saja boneka tersebut tidak boleh dipersepsikan sebagai tempat arwah.
"Punya boneka mainan itu boleh tapi kalau itu diisi atau dipersepsikan tempat arwah hukumnya tidak boleh memelihara makhluk halus," ujarnya dilansir Tribun Style, Senin (3/1/2022).
Selain itu, kata Cholil boneka juga tidak boleh disembah karena dalam Islam, hal ini adalah perilaku musyrik.
Tapi jika bermaksud berteman, berarti berteman dengan jin.
"Kalau disembah musyrik tapi kalau berteman saja berarti berteman dengan jin. Ya, tidak boleh anak dari benda mati," kata Cholil.
Di sisi lain, Cholil pun menghimbau pada masyarakat agak tidak terjebak dalam hal mistis. Sebaiknya uang yang dimiliki disumbangkan kepada pihak yang membutuhkan.
"Agar masyarakat tak terjebak mistis dan menuhankan selain Allah. Baiknya, uang yang dimiliki disumbangkan kepada anak Yatim dan dhuafa dari pada memelihara boneka yang mistis itu," kata Cholil.
Pengasuh Lembaga Pengembangan Dakwah (LPD) Al-Bahjah Cirebon, Buya Yahya mengatakan bahwa saat membahas mengenai fenomena boneka arwah dari perspektif agama Islam, tentunya hanya mengacu pada apa yang menjadi keyakinan agama Islam saja.
Ia menegaskan, tidak boleh memiliki boneka yang menyerupai manusia atau patung dan ditujukan untuk kalangan dewasa.
"Kami akan bicara dalam keluarga muslim, (jika) anda seorang muslim, urusan boneka bagi orang dewasa tidak ada perbedaan pendapat, boneka dalam bentuk manusia kalau anda punya di rumah, kalau anda beli untuk yang dewasa nggak boleh," ujar Buya Yahya.
Namun jika boneka diberikan untuk hiburan bagi anak-anak, tanpa ada penyematan maksud maupun arti sebagai 'spirit dolls', melainkan hanya sekadar mainan dan tidak menyerupai bentuk patung maupun manusia, tentu diizinkan.
"Adapun untuk anak kecil, itu tanpa embel-embel spirit dolls dan yang lainnya, hanya sekadar boneka," kata Buya Yahya.
Sementara itu terkait keyakinan adanya arwah atau roh (spirit) dalam boneka tersebut, tentunya sebagai seorang muslim, tidak boleh meyakini hal tersebut.
"Kemudian masalah keyakinan-keyakinan, apakah bisa ada roh dan sebagainya, kita ini punya iman, dari segi keimanan kita nggak boleh meyakini yang demikian," tegas Buya Yahya.
Lebih lanjut Buya Yahya menekankan bahwa boneka merupakan benda dan tidak boleh dikaitkan dengan arwah atau roh mereka yang telah meninggal.
"Boneka adalah boneka, orang yang sudah meninggal sudah punya urusan di alam barzah, anak kecil dia akan diberi kenikmatan oleh Allah di alam barzah, tidak ada siksa. Nggak ada anak kecil jahat kemudian masuk menjadi roh jahat, nggak ada, yang ada jin, setan yang terkutuk, jin-jin jahat," papar Buya Yahya.
Sementara itu, terkait roh para bayi yang meninggal sebelum akil baligh telah memiliki tempat mulia dan diberikan kenikmatan oleh Allah SWT.
"Adapun roh-roh bayi-bayi kecil yang mati sebelum akil baligh, maka dia adalah bayi-bayi yang dimuliakan walaupun anak orang yang tidak beriman. Nggak perlu dia masuk-masuk boneka gitu, nggak ada keyakinan kita, ngapain masuk boneka-boneka itu, lebih enak dia di alam barzah sana," pungkas Buya Yahya.
Belum Tentu Gila
Dokter Spesialis Kedokteran Jiwa dari RS EMC Alam Sutera, dr Andri SpKJ FAPM mengatakan populernya boneka arwah dilandasi oleh peran publik figur yang memamerkannya di media sosial.
"Ya karena yang memilikinya dan memamerkannya itu figur publik yang punya akses ke media sosial, jadi makin banyak yang lihat," kata dokter Andri.
Menurutnya, fenomena boneka arwah sudah sejak lama ada, di mana boneka menjadi media bagi arwah.
Fenomena ini bahkan sempat diangkat ke layar lebar, Chuky hingga Annabelle. Sementara, di Indonesia siapa yang tak mengenal Jelangkung.
"Saya ingat cerita nenek saya dulu di kelenteng Boen Tek Bio, Tangerang, ada Patung Tua Pekong Sumpah. Buat yang ada perselisihan maka bisa sumpah di depan patung itu, jika ada yang berbohong, tidak lama setelah keluar dari kelenteng bisa mati muntah darah, serem kan spirit Doll," kata dia.
Lebih jauh ia mengatakan, seseorang yang memiliki boneka arwah belum tentu mengalami gangguan jiwa. Pasalnya, boneka kerap dimainkan anak perempuan dalam keseharian mereka.
Andri menegaskan, selama orang tersebut waras dan sadar, dapat membedakan nyata dan tidak, maka orang tersebut tidak mengalami gangguan jiwa. (*)
Tertarik adopsi boneka arwah, Tribunners?
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Fenomena 'Boneka Arwah' di Kalangan Artis, Simak Tanggapan MUI, Buya Yahya hingga Psikiater