Berita Bali
Perhelatan MotoGP di Mandalika Maret Mendatang Diharapkan Dapat Bawa Angin Segar Untuk Bali
Agenda bergengsi MotoGP Mandalika yang akan berlangsung 18-19 Maret mendatang, diyakini akan banyak mendatangkan penonton.
Penulis: Ni Luh Putu Wahyuni Sari | Editor: M. Firdian Sani
Laporan Wartawan Tribun Bali, Ni Luh Putu Wahyuni Sri Utami
TRIBUN-BALI.COM, DENPASAR - Agenda bergengsi MotoGP Mandalika yang akan berlangsung 18-19 Maret mendatang, diyakini akan banyak mendatangkan penonton.
Jumlah penonton dipastikan 10 kali lipat lebih banyak dari perhelatan World Superbike (WSBk) November lalu.
Hal ini tentunya akan menjadi peluang bagi Bali, yang saat ini masih menjadi destinasi utama.
Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Kepala Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Sandiaga Salahuddin Uno, sangat meyakini akan ada limpahan dari kunjungan penonton MotoGP Lombok ke Bali.
Menurutnya, Bali masih tetap menjadi destinasi utama, sehingga peluang ini harus cepat diatensi.
Baca juga: Penonton MotoGP Mandalika Menginap di Bali, Untuk Antisipasi Lonjakan Penonton Wisatawan
“Belajar dari world superbike, memang habis semua hotel di lombok. Ada kesulitan dari para wisatawan, sehingga mereka masuk, dan menguntungkan desa wisata karena homestay mereka penuh semua,” ungkap, Sandiaga beberapa waktu lalu.
Sementara menurut Wakil Ketua Bidang Budaya, Lingkungan, dan Humas Badan Pengurus Daerah Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (BPD PHRI) Bali, I Gusti Ngurah Rai Suryawijaya mengatakan, Bali sangat siap menerima limpahan penonton.
Terlebih, beberapa waktu lalu PHRI Pusat mengusulkan Bali dapat membantu permasalahan defisit akomodasi pada ajang MotoGP nanti.
“Kita siap membantu, kan (penonton) bisa diangkut oleh kapal cruise nanti ke sana, tidak ada masalah. Berapapun (kamar yang diperlukan) kami siap, karena di Bali ini ada banyak hotel. Apalagi tingkat hunian saat ini hanya 30 sampai 40 persen. Maka dari itu kita bulan Maret nanti tidak ada kekurangan kamar,” jelasnya pada, Kamis (6 Januari 2022).
Baca juga: Honda Anggap Ducati Bukan Ancaman yang Serius di MotoGP 2022
Lebih lanjutnya ia mengatakan, perhelatan MotoGP ini selain berdampak positif bagi NTB, juga memberikan angin segar bagi Bali.
Lantaran, setelah menyaksikan gelaran MotoGP bisa dipastikan penonton akan ada yang berlibur ke Bali.
Sementara pada Tahun Baru kemarin, rata-rata okupansi hotel di Bali mencapai sekitar 60 persen. Ini tentunya sesuai dengan apa yang diharapkan.
"Tahun baru kemarin rata-rata okupansi sekitar 60 persen. Jadi saat ini sudah turun menjadi 30 sampai 40 persen. Dari 60 persen ini didominasi wisdom asal Jakarta,” tutupnya. (*)
Ikuti berita terkini Tribun Bali