Berita Denpasar
GOR Ngurah Rai Denpasar Tak Layak Jadi Venue Liga 1, Pemprov Bali Janjikan Akan Renovasi
Pelaksanaan Liga 1 Indonesia di Bali mendapat kritikan dari beberapa pihak, salah satunya dari Pelatih sekaligus legenda hidup Persebaya Surabaya
Penulis: Ragil Armando | Editor: Putu Dewi Adi Damayanthi
TRIBUN-BALI.COM, DENPASAR – Pelaksanaan Liga 1 Indonesia di Bali mendapat kritikan dari beberapa pihak, salah satunya dari Pelatih sekaligus legenda hidup Persebaya Surabaya, Aji Santoso.
Ia mengaku kondisi stadion di Bali, khususnya Stadion Ngurah Rai kurang layak dipakai sebagai venue ajang sebesar Liga 1 Indonesia.
Terkait hal tersebut, Kepala Dinas Pendidikan, Pemuda, dan Olahraga Provinsi Bali, Ketut Ngurah Boy Jayawibawa mengaku berterima kasih dengan kritikan dari legenda Bajul Ijo tersebut.
Ia membenarkan bahwa Stadion Ngurah Rai merupakan milik Pemerintah Provinsi (Pemprov) Bali.
Baca juga: Pelatih Tim Basket Bali United asal Makedonia Kritik Kondisi GOR Ngurah Rai Denpasar
“Berterimakasih sudah memberi saran terkait itu. Nanti kami akan segera ini (rapat) kan,” ungkapnya saat dikonfirmasi, Jumat 7 Januari 2022.
Ia menyebutkan, untuk melakukan renovasi membutuhkan anggaran yang cukup besar.
Untuk itu, pihaknya berjanji akan mengkomunikasikan hal tersebut dengan Gubernur Bali, Wayan Koster terkait rencana renovasi stadion markas Perseden Denpasar di era Ligina dua dekade silam.
“Nanti saya koordinasikan lagi terkait dengan kekurangan-kekurangan itu, karena itu membutuhkan biaya dan anggaran. Nanti saya akan lapor pimpinan,” katanya.
Pun begitu, ia berjanji dalam satu hingga dua hari ke depan akan mengecek ke lokasi venue Liga 1 Indonesia untuk melihat situasi dan kondisi Stadion Ngurah Rai.
“Kan baru sekali pertandingan, nanti besok atau lagi dua hari kami akan cek ke lapangan. Kalau ada, kami tangani dah,” ujarnya.
Sebelumnya, setelah membantai Bali United 3-1 di Stadion Ngurah Rai Denpasar Bali, Rabu 5 Januari 2022 malam, pelatih Persebaya Surabaya Aji Santoso melayangkan kritik terhadap Stadion Ngurah Rai Denpasar Bali sebagai venue Liga 1 Indonesia 2021-2022.
Menurut Aji Santoso, ruang stadion legenda di Bali ini kurang layak sebagai venue Liga 1.
Ruang gantinya panas dan sempit sehingga rombongan skuat Persebaya Surabaya kesulitan berada di dalamnya.
"Ruang ganti untuk Liga 1 Indonesia, jujur tempatnya kurang ideal. Di dalam panas dan sempit. Di dalam nggak cukup jadinya. Agak sedikit kerepotan di ruang ganti," tegas Aji Santoso, seusai laga.
Untuk diketahui jumlah pemain setiap tim Liga 1 sesuai regulasi PT LIB selaku operator Liga, sebanyak 35 orang.
Jumlah ini belum ditambah ofisial dan tim pelatih.
Jika kurang lebih 40 orang masuk dalam ruangan ganti sempit di Stadion Ngurah Rai Denpasar, tentunya semua akan kerepotan.
Terdapat beberapa aktivitas tim di ruang ganti sebelum pemanasan dan bertanding.
Beberapa aktivitas pemain di ruang ganti yakni mengenakan jersey, membersihkan diri seusai bertanding, massage, peregangan, dan lainnya.
Stadion Ngurah Rai Denpasar juga digunakan pada lanjutan pertandingan pekan ke-18 Liga 1 Indonesia 2021-2022 antara Persib Bandung vs Persita Tangerang, Jumat 7 Januari 2022 malam.
Jadwal lainnya PSS Sleman vs Persiraja Banda Aceh akan bertanding pukul 16.15 pada hari yang sama. Persib Bandung, Persita, PSS Sleman dan Persiraja Banda Aceh akan merasakan kondisi dan situasi yang sama seperti dirasakan Persebaya.
PT Liga Indonesia Baru (LIB) akhirnya angkat bicara terkait kritikan yang diberikan soal ruang ganti di Stadion I Gusti Ngurah Rai, yang dinilai tak ideal.
Ruang ganti di Stadion Ngurah Rai itu dinilai kurang nyaman dan sempit, sehingga mobilitas anggota tim pun menjadi terbatas.
Selain itu, ventilasi udara di ruang ganti juga kurang bagus, jadi tim merasakan panas.
Menanggapi hal ini, Direktur Operasional PT LIB, Sudjarno mengatakan, keluhan tersebut tentu saja menjadi evaluasi tim.
Sudjarno mengaku setelah menerima keluhan itu, PT LIB langsung bersurat kepada Gubernur Bali.
Bahkan bukan hanya Gubernur Bali saja, PT LIB juga menghubungi beberapa stakeholder terkait, seperti Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) untuk segera diproses.
Namun, Sudjarno ingin meluruskan bahwa untuk ruang ganti yang disebutkan itu sebenarnya cukup besar.
Hanya saja memang ada sekat atau pembatas yang diberikan, sehingga ruangan terlihat begitu sempit.
Baca juga: Aleksandar Stefanovski Berpesan Agar GOR Ngurah Rai Harus Bersih dan Lantai Lapangan Jangan Basah
Maka dari itu, Sudjarno mengatakan telah meminta ke pemerintah daerah untuk bisa segera membongkar pembatas itu agar tim lebih leluasa nantinya.
“Ya itu juga evaluasi kami. Jadi kami sudah menyurat juga kepada Gubernur untuk diubah ruangannya itu, paling tidak sesuai dengan standar minimal yang ada,” ujar Sudjarno kepada BolaSport.com, Jumat 7 Januari 2022.
“Dan kami juga sudah berkomunikasi juga dengan stakeholder sini. Sebenarnya kan ruangan itu besar, cuma ada sekatnya. Jadi itu yang masalah, kami minta untuk sekatnya dibongkarlah sekarang. Itu yang sedang kami upayakan sekarang,” ucapnya.
Demi bisa mengatasi masalah itu dengan cepat, Sudjarno mengaku hari ini pihaknya telah bertemu dengan beberapa pihak.
Salah satu yang ditemuinya yakni orang yang berkompeten di infrastruktur, sebab ia berharap semuanya bisa segera terselesaikan dalam waktu dekat.
“Tadi juga saya sudah bertemu dengan orang yang berkompeten terkait dengan infrastrktur di ruang ganti itu. Kami sudah cek dan ini memang awalnya ruang ganti yang besar itu hanya terhalang sekat saja,” kata Sudjarno.
Kemudian, terkait ruangan yang dinilai panas dan ventilasi udaranya kurang bagus itu pun dibantah oleh Sudjarno.
Menurutnya, ruang ganti yang ada pada dasarnya besar, hanya saja terhalang sekat itu sehingga ruang gerak sedikit terbatas.
Begitu pula ia menegaskan bahwa dalam ruang ganti juga sepenuhnya menggunakan AC, sehingga tak ada masalah.
Hanya saja, masalahnya saat ini agar pembatas itu bisa segera disingkirkan.
Maka PT LIB segera melakukan komunikasi dengan beberapa pihak untuk bisa segera diperbaiki.
Sudjarno mengatakan, hal itu tak akan mudah karena kompetisi seri keempat ini jadwal cukup padat.
Tetapi, Sudjarno mengatakan, pihaknya akan mengusahakan yang terbaik untuk tim.
Bahkan PT LIB akan segera memproses apabila sudah ada persetujuan dari pihak terkait.
Sudjarno mengatakan, ia menargetkan agar masalah soal ruang ganti itu bisa selesai dalam waktu dekat.
Semua ditargetkan bisa selesai dalam minggu-minggu ini saat kompetisi istrihat.
Sehingga saat kompetisi kembali bergulir, semuanya sudah dalam keadaan baik dan normal seperti stadion-stadion yang lainnya.
“Kami kan komunikasi dulu dengan pengelola, dari PUPR, lewat Disdikpora itu yang kami komunikasikan. Kami sudah sampaikan informasinya dan surat ke gubernur juga sudah. Jadi ya mudah-mudahan bisa ditindaklanjuti. Surat kita secara lisan sudah direspon dari pemerintah provinsi, ya mudah-mudahan bisa cepat dikerjakan. Mudah-mudahan dalam minggu-minggu ini sudah ada keputusan, karena kalau dibongkar skatnya ruang gantinya juga cukup luas.” (gil/bls)
Kumpulan Artikel Denpasar