Berita Nasional

Siapa Jenderal Bintang Dua Calon Pangkostrad Baru? Ini Kata Jenderal Andika Perkasa

Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa sebut Pangkostrad akan diisi oleh pangkat jenderal bintang dua

Penulis: I Putu Juniadhy Eka Putra | Editor: Irma Budiarti
KOMPAS.COM
Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa. Siapa Jenderal Bintang Dua Calon Pangkostrad Baru? Ini Kata Jenderal Andika Perkasa. 

TRIBUN-BALI.COM ­– Siapa Jenderal Bintang Dua Calon Pangkostrad Baru? Ini Kata Jenderal Andika Perkasa.

Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa mengatakan, posisi Panglima Komando Cadangan Strategis Angkatan Darat (Pangkostrad) akan diisi oleh pangkat jenderal bintang dua.

Menurut Jenderal Andika Perkasa, jenderal bintang dua yang nantinya akan mengisi posisi kekosongan Pangkostrad harus memiliki nilai kelayakan.

Sejak Jenderal TNI Dudung Abdurachman dilantik sebagai Kepala Staf TNI Angkatan Darat (KSAD), posisi Pangkostrad telah kosong selama dua bulan terakhir.

"Semua bintang dua yang eligible (layak), itu yang untuk AD," kata Andika seusai rapat koordinasi tingkat menteri di Gedung Kemenko PMK, Jakarta, Senin 17 Januari 2022 Panglima TNI Beri Sinyal Pangkostrad Baru Diisi Jenderal Bintang Dua.

Baca juga: SOSOK Mayjen Teguh Pujo yang Calon Pangkostrad, Menantunya Kopassus, Putrinya Cantik-cantik

Selain itu, Andika juga sempat menyinggung soal posisi pimpinan Komando Armada (Koarmada) RI dan Komando Operasi TNI Angkatan Udara Nasional.

Ia menyatakan, posisi itu akan diisi perwira tinggi dari TNI AL dan TNI AU bintang tiga. Ada pula jabatan yang akan diisi bintang dua.

"Kita tinggal menunggu saja," ujarnya.

Teka-teki Pencarian Sosok Pengisi Pangkostrad

Dilansir Tribun-Bali.com dari Kompas.com pada Selasa 18 Januari 2022, dalam artikel berjudul Saat Panglima Andika Memastikan Pangkostrad Baru Jenderal TNI Bintang Dua.., teka-teki Pangkostrad baru turut menjadi perhatian partai politik.

Salah satunya Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP).

Bahkan Sekretaris Jenderal DPP PDI-P Hasto Kristiyanto membeberkan progres mengenai proses penunjukan Pangkostrad baru.

Hasto mengungkapkan, telah melihat proses komunikasi yang tengah berjalan antara Presiden Joko Widodo dan Andika.

Juga dengan Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) Jenderal Dudung Abdurachman dalam menentukan sosok Pangkostrad baru.

"Proses yang telah dilakukan antara Presiden Joko Widodo dan Panglima TNI dengan Kepala Staf Angkatan Darat sudah mengerucut.

Baca juga: Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa Monitor Anak Buahnya Tewas Dikeroyok, Kami Butuh Keadilan

Terkait siapa yang akan diputuskan untuk mengisi jabatan strategis tersebut," kata Hasto ditemui di Sekolah Partai PDIP, Senin.

Hasto menuturkan, PDIP menilai posisi Pangkostrad merupakan jabatan yang sangat strategis.

Untuk itu, Hasto menilai bahwa dalam menentukan sosok Pangkostrad harus pula membicarakan soal politik pertahanan.

"Politik pertahanan itu dibagun untuk memastikan survive bangsa ini," ucapnya.

Posisi Pangkostrad, kata Hasto, juga haruslah dipilih sosok yang mampu membangun sumber kekuatan ketahanan negara.

Ia pun berkaca dengan adanya ketegangan di Laut Cina Selatan.

Menurut Hasto, hal itu seharusnya membuat Indonesia memerlukan kerja konsolidasi dalam memperkuat keseluruhan aspek ketahanan negara.

"Bagaimana kita dapat mendayagunakan seluruh sumber daya nasional di dalam membangun sumber kekuatan ketahanan negara," terangnya.

Tidak Lepas Dari Unsur Politik

Di sisi lain, Fahmi mengungkapkan bahwa pengisian jabatan Pangkostrad tidak bisa terhindarkan dari dinamika politik.

Baca juga: Jenderal Andika Perkasa Akui Ada Keterlibatan Oknum TNI dalam Proyek Satelit Militer Kemenhan

Hal ini dapat terlihat karena penunjukan Pangkostrad harus melalui keputusan Presiden.

Namun yang terpenting, kata dia, hal-hal yang bersifat politis seperti kedekatan dengan kekuasaan.

Maupun kekuatan politik tertentu mestinya tidak boleh menjadi pertimbangan utama.

Karena itu, imbuh dia, para pemangku kepentingan termasuk Presiden Joko Widodo jika telah mengantongi nama supaya segera disampaikan.

"Mau Maruli atau siapa pun sepanjang dinilai layak, segera saja dilantik, sehingga isu ini bisa disudahi," tegas dia.

"Toh siapa pun yang ditunjuk, enggak akan ada resistensi sepanjang memenuhi syarat, kompeten dan tidak punya riwayat karier yang buruk atau pernah melanggar hukum," imbuh dia.

(*)

Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved