JELANG KTT G20 Oktober 2022, Pemerintah Kebut Penataan Infrastruktur dan Ruas Jalan di Bali

JELANG KTT G20 Oktober 2022, Pemerintah Kebut Penataan Infrastruktur dan Ruas Jalan di Bali

Editor: Widyartha Suryawan
Tribun Bali
Ilustrasi Tol Bali Mandara - JELANG KTT G20 Oktober 2022, Pemerintah Kebut Penataan Infrastruktur dan Ruas Jalan di Bali 

TRIBUN-BALI.COM - Pelaksanaan Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 bakal digelar di Bali, Oktober 2022 mendatang.

Berbagai persiapkan dilakukan pemerintah, termasuk dalam hal peningkatan infrastruktur.

Salah satu yang dilakukan adalah dengan peningkatan kualitas dan estetika infrastruktur melalui beautifikasi atau penghujauan.

Adapun penghijauan di infrastruktur tersebut ditargetkan selesai pada akhir Februari 2022.

Dilansir dari Kompas.com, infrastruktur yang dilakukan penghijauan berada pada jalur lintasan KTT G20 di antaranya Bundaran I Gusti Ngurah Rai, Jalan Tol Bali-Mandara, serta Jalan Nasional Ruas Sp. Pesanggaran-Nusa Dua, Jimbaran-Uluwatu dan penataan lansekap bundaran, pedestrian dan median ruas Jalan Bandara Ngurah Rai-Venue KTT G20.

“Saya minta penanaman ini akhir Februari 2022 harus selesai. Untuk jalan dan tol bukan hanya median saja yang ditanami pohon, tapi ROW juga terutama daerah yang kumuh kita tutup dengan tanaman. Jangan hanya teknis, tapi harus ada art-nya,” kata Menteri PUPR Basuki Hadimuljono dalam keterangannya, Rabu (19/01/2022).

Menurutnya, pohon yang ditanam untuk penghijauan itu bukan bibit melainkan yang sudah jadi.

“Tanam tanaman besar yang sudah tinggi, jangan yang kecil-kecil. Misalnya pohon bugenvil, bakung, kembang kertas sudah besar,” ujarnya.

Baca juga: Jadi Tuan Rumah KTT G20, Direktur Celios: Tahun 2022 Menjadi Tahun Positif Bagi Pariwisata Bali

Di samping penghijauan, Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional (BBPJN) Jatim-Bali Ditjen Bina Marga melakukan preservasi jalan dan jembatan ruas-ruas tersebut.

Total pekerjaannya sebanyak 9 ruas yang terbagi dalam 2 paket pekerjaan.

Paket I terdiri dari preservasi jalan dan jembatan 7 ruas dengan total panjang 22 kilometer.

Paket ini terdiri dari 5 ruas, yakni Ruas 1 sepanjang 7 km (Sp. Pesanggaran-Gerbang Benoa, Sp. Kuta-Sp. Pesanggaran, Sp. Kuta-Tugu Ngurah Rai) dengan progres 23,96 persen.

Ruas 2 sepanjang 4,3 kilometer (Sp. Bandara-Tugu Ngurah Rai, Sp). Tugu Ngurah Rai-Nusa Dua progresnya 14,63 persen.

Ruas 3 sepanjang 4,2 kilometer (Jimbaran-GWK) dengan progres 14,25 persen. Ruas 4 sepanjang 5,5 kilometer (Tugu Ngurah Rai-Nusa Dua) dengan progres 18,66 persen dan Ruas 5 sepanjang 8,4 kilometer (Jl. Pesanggaran-Sanur) progresnya 28,5 persen.

Kemudian Paket II yaitu peningkatan jalan Sp. Siligita-Kempinski, showcase (jalan dalam kawasan) mangrove sepanjang 6,5 kilometer.

Hasilkan Nilai Konsumsi Rp 1,7 Triliun

Presidensi G20 (tuan rumah G20) disebut-sebut akan memberikan manfaat ekonomi bagi UMKM Tanah Air.

Potensi nilai konsumsi domestik selama penyelenggaraan G20 yang dimulai 1 Desember 2021-31 November 2022 diperkirakan mencapai Rp 1,7 triliun.

Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki memaparkan, selama Forum G20 berlangsung akan ada 150 kegiatan yang mencakup 49 main events dan 111 side events.

Sebanyak 20.988 delegasi akan datang ke Indonesia, bersama staf atau anggota keluarga dan jumlah ini dapat berlipat menjadi 41.976-83.952 potensi orang hadir ke Indonesia.

“Penyelenggaraan G20 di Indonesia akan memberi manfaat besar bagi UMKM Tanah Air. G20 berpotensi menciptakan 33.000 lapangan kerja baru dengan nilai konsumsi sebesar Rp1,7 triliun,” kata Menkop UKM Teten Masduki dalam siaran resminya dikutip Kompas.com, Kamis (20/1/2022).

Untuk mendukung penyelenggaraan G20 tersebut, Menkop UKM telah mengeluarkan Surat Keputusan (SK) pembentukan Panitia Program dan Kegiatan Presidensi G20 Indonesia Tahun 2022 di Lingkungan Kementerian Koperasi dan UKM.

“Pembentukan kepanitiaan di lingkungan Kemenkop UKM kita rancang untuk mengoptimalkan peran koperasi, UMKM Indonesia pada pelaksanaan Presidensi G20. Ini (Presidensi G20) akan kita pastikan untuk memberikan sebesarnya manfaat bagi UMKM Indonesia," kata Teten.

Kepanitiaan ini akan menangani tiga poin utama yaitu Bidang Side Events untuk menangani sembilan side event G20 yang merupakan inisiatif KemenKopukm, Bidang Sinergi dan Kolaborasi fokus pada pemetaan peran dan harmonisasi urun daya lintas stakeholder terkait untuk partisipasi koperasi dan UMKM pada G20, dan Bidang Integrasi Produk UMKM dan Koperasi (merchandise dan hospitality) yang secara spesifik menangani kurasi dan kehadiran produk UMKM Indonesia dalam G20.

“Kami sedang menginisiasi kerjasama dengan pihak-pihak terkait agar official merchandise G20 diambil dari UMKM Indonesia terbaik yang telah dikurasi oleh KemenKopUKM,” kata Menkop UKM Teten Masduki.

(Kompas.com/Ardiansyah Fadli/Elsa Catriana)

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul Penghijauan Infrastruktur di Bali Tuntas Sebelum KTT G20Menkop UKM: G20 Berpotensi Hasilkan Nilai Konsumsi Rp 1,7 Triliun

Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved