Breaking News

Persib

Profil Nick Kuipers: Pemain Persib Bandung yang Mencatatkan 1520 Menit Bermain, Sosok Kunci

Berikut ini sosok pemain Persib Bandung yang mencatatkan menit bermain paling banyak hingga memasuki pekan ke-20 kompetisi Liga 1 2021/2022.

Editor: Ady Sucipto
Istimewa/Persib
Persib Bandung vs Bali United akan berlangsung di pekan ke-19 Liga 1 2021/2022 

TRIBUN-BALI.COM, BANDUNG – Berikut ini sosok pemain Persib Bandung yang mencatatkan menit bermain paling banyak hingga memasuki pekan ke-20 kompetisi Liga 1 2021/2022.

Sosok pemain Persib Bandung tersebut berposisi sebagai jangkar bertahan di Maung Bandung, yakni Nick Kuipers.

Siapa sangka Nick Kuipers mencatatkan menit bermain yang paling banyak di Persib Bandung. Bek andalan Robert Alberts tersebut telah mengumpulkan 1.520 menit dari 18 laga yang dilakoninya bersama Persib Bandung di Liga 1 2021/2022.

Baca juga: Kabar Buruk Persib Bandung Alberts Ungkap Kondisi Cedera Febri Hariyadi & Henhen, Ini Katanya

Baca juga: Optimisme Alberts Soal Lini Depan dan Lini Tengah Persib Bandung, Marc Klok dan Rashid Adalah Kunci

Baca juga: Persib Vs Persikabo di Liga 1, Robert Alberts Belum Aman, Suara Hengkang Masih Bergema

Menariknya, dari seluruh penampilan yang dilakoninya itu, Nick Kuipers hanya sekali bermain sebagai cadangan. Lain itu, Nick  Kuipers selalu dipercaya tampil sebagai starting XI Maung Bandung.

Momen Nick Kuipers tampil sebagai pemain cadangan terjadi pada 18 September 2021 silam, ketika ia menggantikan Achmad Jufriyanto di pertandingan melawan Bali United.

Dikutip dari laman resmi klub, bek jangkung asal Belanda itu kerap tampil sebagai starter selama 90 menit pertandingan bersama Persib Bandung.

Pria kelahiran Maastricht, 8 Oktober 1992 itu hanya pernah sekali ditarik keluar di tengah pertandingan, yakni saat menghadapi Persita Tangerang, 11 September 2021.

Saat itu, ia digantikan oleh Achmad Jufriyanto di menit 54.

Nick Kuipers dua kali absen membela Persib Bandung diakibatkan karena pemain bernomor punggung 2 itu mendapat akumulasi kartu kuning.

Hingga pekan 20 Liga 1 musim 2021-2022 ini, Nick Kuipers sudah mengantongi lima kartu kuning.

Pelatih Persib Bandung Robert Alberts dan pemain anyar Maung Bandung Bruno Cantanhede.
Pelatih Persib Bandung Robert Alberts dan pemain anyar Maung Bandung Bruno Cantanhede. (dok Persib)

Optimisme Alberts 

Kemenangan Persib Bandung atas Borneo FC memantik kegembiraan dari sosok pelatih Maung Bandung, Robert Alberts.

Tiga poin penuh Persib Bandung ini membawa Mohammed Rashid dkk kembali ke jalur persaingan gelar juara dengan empat klub Liga 1 lainnya yakni, Persebaya Surabaya, Bhayangkara FC, Bali United dan Arema FC.

Namun demikian bukan hal itu yang menyebabkan Robert Alberts senang, namun justru karena penampilan ciamik yang diperlihatkan lini depan dan lini tengah skuatnya.

"Pemain tampil terorganisir terutama pada lini pertahanan. 

"Tapi kami masih lambat di transisi bertahan ke menyerang sehingga mudah bagi pemain Borneo kembali bertahan dan menerapkan parkir bus di depan gawang," Ujar Robert Alberts.

"Saya rasa kami juga tidak beruntung karena tidak bisa mencetak lebih banyak gol, kami punya punya peluang yang bagus," katanya.

"Jika kami bisa terus memiliki peluang seperti ini maka kedua penyerang baru, Bruno Cantanhede dan David da Silva akan mulai mencetak gol, itu hal yang positif,"

Setelah kemenangan meragukan melawan Persita Tangerang di awal putaran kedua, Persib Bandung harus tumbang kala menghadapi Bali United.

Tidak adanya Marc Klok dan Mohamed Rashid memang sangat terasa untuk Persib Bandung.

Kedua pemain ini memang vital, dan ketika keduanya absen, Persib Bandung sulit memenangi duel di lini tengah.

Di laga melawan Bali United, Eber Bessar dan Brwa Nouri benar-benar leluasa untuk masuk ke daerah pertahanan Persib Bandung, dan praktis tidak mengalami kesulitan menembus lini tengah Maung Bandung.

Kehadiran Marc Klok dan Mohammed Rashid benar-benar menjadi pembeda kala menghadapi Borneo FC.

Klok dan Rashid praktis sangat dominan di lini tengah dan mempermudah tugas dari David da Silva dan Bruno Cantanhede.

Di laga melawan Bali United, David da Silva dan Bruno Cantanhede, sangat kesulitan untuk membangun serangan.

Pasalnya, distribusi bola dari lini tengah Persib Bandung tidak berjalan baik.

Dedi Kusnandar yang berduet dengan Mohammed Rashid di pertandingan ini lebih banyak bermain ke dalam, dan menciptakan jarak yang cukup jauh dengan Beckham Putra atau Febri Hariyadi.

Ini yang membuat David da  Silva dan Bruno Cantanhede harus menjemput bola cukup jauh hingga ke daerah pertahanan sendiri.

Akibatnya, ketika fase transisi, Beckham Putra yang menjadi pemain terdepan, tidak punya banyak opsi di lini depan.

Jika melihat laga melawan Bali United, Persib Bandung punya beberapa peluang dalam situasi 3 lawan 4 melalui serangan balik, tetapi berakhir dengan tendangan gawang atau bola yang berhasil direbut.

Ini yang menjadi fungsi bagi Marc Klok, Ia bisa menjadi penghubung ketika transisi, sekaligus memberi ruang untuk Bruno Cantanhede dan David da Silva untuk mencari ruang.

Salah satunya adalah peluang David da Silva dari tengah lapangan, di mana jika lolos, maka mantan penyerang Persebaya Surabaya tersebut punya posisi satu lawan satu dengan kiper Borneo FC.

Marc Klok juga memberikan opsi tambahan melalui sepakan keras jarak jauh yang menjadi andalanya, hal yang bisa menjadi kekuatan ketika Persib Bandung mengalami kebuntuan.

Yang jauh lebih menarik, adalah bagaimana Marc Klok dan Mohammed Rashid saling bergantian dalam bertahan dan menyerang, bak poros yang saling melakukan cover satu sama lain.

Dan tidak lupa bagaimana Beckham Putra juga merupakan sosok sentral di lini tengah.

Ia kian matang di lini tengah, posisinya sebagai free role, kerap memberi kejutan tambahan bagi pertahanan lawan.

Punggawa Timnas Indonesia u-23 ini bergerak ke berbagai penjuru, mulai dari sayap, menusuk ke lini tengah atau bahkan menjadi penyerang tambahan, bergantian dengan Frets Butuan ataupu Febri Hariyadi.

Asisnya ketika menghadapi Borneo FC adalah salah satu buktinya, ia menempatkan diri sebagai nomor 10, di belakang penyerang, memberikan umpan matang kepada Rashid yang menusuk di sisi sayap.

Skema ini setidaknya terjadi 3 kali, salah satunya adalah peluang emas David da Silva yang masih melebar.

PR bagi Persib Bandung kini adalah transisi, bagaimana mereka harus lebih cepat dalam mengambil keputusan ketika bertahan ke menyerang.

Persikabo 1973 menjadi ujian berikutnya bagi Persib Bandung, jika momentum melawan Borneo FC bisa bertahan, maka peluang juara Liga akan semakin terbuka.

Simak kabar terkait Persib Bandung lainnya 

Artikel ini telah tayang di TribunJabar.id dengan judul Ini Dia Pemain Persib dengan Menit Bermain Terlama Hingga Pekan 20, Sosok Penting di Lini Belakang

Sumber: Tribunnews
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved