Berita Denpasar
Pembukaan Internasional Bali 4 Februari, Polda Bali Siapkan Aplikasi Karantina Presisi Pantau PPLN
Pembukaan Internasional Bali 4 Februari, Polda Bali Siap Terapkn Aplikasi Karantina Presisi Pantau PPLN
Penulis: Adrian Amurwonegoro | Editor: Harun Ar Rasyid
Sebagaimana disampaikan Kapolri usai meninjau kesiapan menyambut kedatangan wisatawan penumpang Pelaku Perjalanan Luar Negeri (PPLN) di Posko Presisi Pelabuhan Benoa, Denpasar, Bali, pada Sabtu 15 Januari 2022.
"Dan kita tempatkan petugas aplikasi yang bisa memonitor bagi masyarakat ataupun wisatawan, ABK yang dikarantina dan apabila kabur kemudian dengan aplikasi ini kita bisa segera melakukan pencarian dan membawa kembali masuk," tegas Kapolri
Aplikasi karantina monitoring Presisi merupakan aplikasi yang dirancang untuk membantu memastikan bahwa masyarakat yang melaksanakan karantina itu betul-betul bisa terawasi dengan baik.
Aplikasi ini dilengkapi dengan fitur-fitur yang bisa digunakan untuk berbicara langsung atau live chat.
"Kemudian juga sedang kita lengkapi dengan aplikasi Find People sehingga pada saat masyarakat keluar kita juga bisa melakukan pencarian pengejaran dan kemudian kita berikan syarat khusus sehingga kemudian di handphone orang yang kabur tersebut juga berbunyi," paparnya.
Aplikasi tersebut begitu sudah keluar dari area tertentu akan muncul notifikasi akan bunyi sirine yang memudahkan Polisi untuk kemudian melakukan pencarian.
"Karena disitu akan muncul di titik mana masyarakat yang keluar dari tempat karantina itu berada itu muncul ini bagian dari upaya kita untuk meyakinkan bahwa proses karantina selama 7 hari atau 10 hari yang ditetapkan oleh pemerintah ini betul-betul bisa berjalan dengan baik yang jelas," terangnya.
Aplikasi Monitoring Karantina Presisi tersebut terus melakukan penyempurnaan yang terkait dengan fitur-fitur tertentu yang akan ditambahkan.
"Namun untuk saat ini aplikasi tersebut sudah bisa berjalan untuk melakukan pencarian namun tentunya akan kita lengkapi fitur-fitur sehingga sebagai contoh kita juga tidak bisa terus-menerus mengandalkan posisi dengan menggunakan aplikasi kadang kala kita juga harus melakukan pemeriksaan manual hal tersebut tentunya sedang kita lakukan peningkatan dan perbaikan," jelasnya.
Menurut Kapolri, rangkaian dari bagaimana melaksanakan proses pengawasan karantina penting guna memastikan bahwa pelaksanaan karantina tetap bisa dilaksanakan secara disiplin.
"Ini tentu menjadi bagian yang terus kita awasi, memastikan seluruh rangkaian proses dan proses karantina berjalan dengan baik ini semua untuk menjaga agar masyarakat masyarakat kita tetap terjaga laju COVID-19 tetap bisa kita kendalikan dan kita bisa mengelola agar varian baru varian omicron yang saat ini sudah mulai masuk juga kita bisa awasi," jelasnya.
"Dan kita lakukan pencegahan optimal mungkin sehingga tidak berkembang dalam posisi yang tentunya kemudian akan meningkatkan lonjakan seperti beberapa waktu yang lalu," imbuhnya.
Jenderal Listyo Sigit menyampaikan bahwa untuk menekan laju COVID-19 perlu sinergitas dan soliditas seluruh stakeholder dan seluruh masyarakat.
"Untuk kemudian kembali waspada walaupun sudah vaksin sudah 2 kali tetap laksanakan protokol kesehatan pemerintah juga sudah memberikan ruang untuk Booster terhadap yang sudah vaksin lebih dari 6 bulan dimanfaatkan sehingga kita yakin bahwa seluruh masyarakat terjaga imunitasnya terjaga kekebalanya dari ancaman terhadap varian baru ataupun varian lama karena kondisi dari imunitasnya yang mungkin tentu harus di diperkuat kembali dengan Booster," pungkas Kapolri. (*)