Bos Facebook Bangkrut? Sehari Harta Rp 429 Triliun Melayang, Ini Penjelasan Lengkapnya

Bos Facebook Bangkrut? Sehari Harta Rp 429 Triliun Melayang, Ini Penjelasan Lengkapnya

Brendan Smialowski / AFP
CEO Facebook Mark Zuckerberg saat memberikan kesaksian di depan senat atas skandal kebocoran data pengguna Facebook oleh Cambridge Analytica 

TRIBUN-BALI.COM - Nasib apes dialami CEO Facebook, Mark Zuckerberg, hartanya mengalami kekurangan secara signifikan.

Tercatat hampir 30 miliar dollar AS atau setara Rp 429 triliun harta milik Mark Zuckerberg melayang.

Penyebabnya, saham Facebook yang kini bernama Meta anjlok di bursa New York pada perdagangan Kamis waktu setempat.

Saham Meta turun 26 persen, yang merupakan rekor penurunan terbesar dalam sejarah.

Baca juga: Pelatih Futsal Diduga Cabuli 64 Siswanya, Isi Chat Viral di Medsos

Hal itu terjadi setelah Meta mengumumkan pertumbuhan pendapatan yang lebih rendah dari proyeksi sebelumnya, di kuartal IV 2021.

Mengutip dari Forbes, Jumat (4/2/2022), saham Meta yang terjun bebas juga menyebabkan kapitalisasi pasar perusahaan itu berkurang sebesar 230 milliar dollar AS.

Manajemen Meta menyebut kinerja Facebook berkurang karena menurunnya pengguna harian Facebook, imbas persaingan dengan TikTok.

Ditambah dengan baiknya biaya internet di India, yang selama ini jadi salah satu penyumbang pengguna Facebook terbesar di dunia.

Baca juga: Gadis 16 Tahun Ngaku Berhubungan pada Sang Ayah, Kepergok Pulang Jam 3 Pagi Bareng Cowok

Selain Zuckerberg, dua pendiri Facebook lainnya yaitu Dustin Moskovitz dan Eduardo Saverin juga kehilangan hartanya.

Masing-masing sebesar 3,9 miliar dollar AS dan 4,2 miliar dollar AS.

Walaupun sudah tidak aktif di manajemen Facebook, keduanya masih memiliki saham di perusahaan itu.

Zuckerberg kini tidak lagi masuk dalam daftar 10 orang terkaya di Amerika Serikat. Ia berada di posisi ke 12 di bawah Mukesh Ambani, yang merupakan orang terkaya di India.

Tahun lalu, Bos Tesla Elon Musk juga kehilangan harta sebesar 33 miliar dollar AS akibat saham Tesla anjlok.

Saham Twitter Juga Turun

Saham perusahaan media sosial lainnya juga terpukul.

Harga saham Twitter Inc turun 5,6%, sementara Pinterest Inc dan Snap Inc masing-masing merosot 10,3% dan 23,6% sebelum melaporkan pendapatan setelah penutupan perdagangan.

Saham teknologi besar seperti Alphabet Inc dan Microsoft Corp turun lebih dari 3%.

Sementara harga saham Amazon.com Inc merosot 7,8%, sebelum dijadwalkan untuk merilis kinerja.

"Dalam kondisi suku bunga yang meningkat, kami memperkirakan untuk melihat lebih banyak perbedaan antara nama-nama berkualitas lebih tinggi, seperti megacaps, dan nama-nama berkualitas lebih rendah yang tidak menghasilkan uang," kata Maxwell Grinacoff, US equity & derivatives strategist BNP Paribas seperti dikutip Reuters.

Perusahaan teknologi finansial menghadapi penutupan hari kedua, setelah pendapatan mengecewakan PayPal Holdings Inc pada hari Selasa menyebabkan investor mempertanyakan apakah perusahaan-perusahaan yang diuntungkan secara signifikan dari pandemi akan memiliki kinerja sesuai dengan harapan valuasi di tahun 2022.

Harga saham PayPal turun 6,2%, sementara rekan-rekan Block Inc, Affirm Holdings Inc, dan SoFi Technologies tergelincir antara 4,9% dan 11%.

Saham teknologi telah menikmati periode dominan di tengah suku bunga rendah. Investor mencari pertumbuhan tinggi.

Tetapi dengan kenaikan inflasi dan Federal Reserve AS mengisyaratkan sikap kenaikan suku bunga yang agresif untuk mengendalikannya, fund manager harus menyesuaikan portofolio yang sesuai.

"Orang-orang akan mulai meningkatkan alokasi untuk menilai saham, dan untuk melakukan itu mereka harus menjual saham pertumbuhan mereka, bahkan jika harganya turun 15% hingga 30%," kata Jack Murphy, co-chief investment officer dari Easterly Investment Partners.

Menambah tekanan pasar adalah kenaikan suku bunga kedua oleh Bank of England dan poros hawkish oleh Gubernur European Central Bank Christine Lagarde.

Sementara itu, jumlah orang Amerika yang mengajukan klaim baru untuk tunjangan pengangguran turun lebih dari yang diperkirakan pekan lalu karena infeksi Covid-19 mereda.

Hal ini menunjukkan bahwa perlambatan yang diantisipasi dalam pertumbuhan pekerjaan pada Januari kemungkinan bersifat sementara.

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Harta Bos Facebook Mark Zuckerberg Berkurang Rp 429 Triliun dalam Sehari, Diduga Gara-gara TikTok

Sumber: Tribunnews
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved