KABAR DUKA, Fans Bali United Made Miasa Berpulang, Dikenal Mudah Bergaul & Jiwa Sosial Tinggi

TRIBUN-BALI.COM - Kabar duka datang dari fans Bali United.

Salah satu supporter Bali United yang tergabung dalam komunitas Class of 10 asal Desa Serangan Denpasar Made Miasa meninggal dunia.

Alm Made Miasa meninggal dunia pada Kami 3 Februari 2022.

Sebelumnya Made Miasa sempat dirawat di rumah sakit, divonis mengidap penyakit ginjal.

Baca juga: HASIL LIGA 1: Bali United Menang Telak atas Persikabo 1973, Geser Posisi Persebaya di Klasemen

Baca juga: MANAJEMEN PERSIB Bandung Ingin Laga Kontra Bhayangkara FC Ditunda, Begini Kondisi Para Pemain

Hal itu diungkapkan oleh I Ketut Budi selaku koordinator komunitas Semeton Bulldog dan juga Class of 10.

Kepada Tribun Bali Ketut Budi dan juga seluruh insan fans Bali United sangat kehilangan sosok alm Made Miasa, yang dikenal sebagai salah satu fans fanatik Bali United.

Ia mengungkapkan bagaimana sosok alm Made Miasa yang dikenal luas di kalangan fans Bali United.

Menurutnya almarhum merupakan sosok yang supel dan mudah bergaul.

Siapaun yang baru kenal dengan Made Miasa pasti langsung akrab.

"Pak Made ini orangnya supel, orang yang baru pertama kali kenal langsung merasa nyaman dengan pak Made," ujar Ketut Budi.

Ia menambahkan almarhum juga merupakan sosok yang memiliki jiwa sosial yang tinggi.

Ketut Budi mengungkapkan bahwa almarhum Made Miasa selalu terlibat aktif di segala kegiatan suporter Bali United.

Ketut Budi dan rekan-rekannya selalu bertemu almarhum jika sedang bermain atau berkegiatan di Pulau Serangan.

"Pak Made jiwa sosialnya tinggi, kita dari teman-teman suporter khusunya Class of 10 sering sekali bertemu denagn Pak Made di Serangan, Pak Made selalu ada dalam setiap kegiatan kita," ujar Ketut Budi.

Almarhum Made Miasa dilarikan ke rumah sakit sekitar 3 minggu yang lalu.

Saat dalam perawatan, berbagai komunitas suporter Bali United datang menjenguknya untuk memberi semangat dan bantuan.

Ketut Budi mengatakan kondisi almarhum dalam beberapa hari terakhir dikabarkan mulai membaik.

Oleh karena itu ia bersama rekan-rekannya di Class of 10 berrencana menjenguk almarahum sekalian penyerahan donasi minggu ini.

Namun takdir berkata lain, Made Miasa sudah pergi meninggalkan rekan-rekan dan keluarganya.

"Kita teman-teman suporter selalu melihat perkembangan Pak Made, katanya sudah membaik, rencananya kita dari Class of 10 mau menjenguk dan membawa donasi," ujar ketut Budi

"Namun hari ini, saya mendapat kabar duka dari keluarga bahwa Pak Made sudah meninggal dunia," tutup Ketut Budi.

Selamat jalan Pak Made Miasa, Dumogi Amor Ing Acintya, Polih Genah Sane Becik. (*)