Dicopot dari Panglima TNI karena Nentang Presiden, Ini Sosok TB Simatupang yang Abadi di Uang Rp 500
Karir TB Simatupang di dunia militer moncer, namun meredup setelah menentang Presiden Soekarno waktu itu.
Simatupang pernah mengatakan bahwa ada tiga Karl yang memengaruhi hidup dan pikirannya, yaitu Carl von Clausewitz, seorang ahli strategi kemiliteran, Karl Marx, dan Karl Barth, teolog Protestan terkemuka abad ke-20.
Seluruh kehidupan Simatupang mencerminkan peranan ketiga pemikir besar tersebut.
Setelah meninggalkan tugas-tugas aktifnya sebagai anggota militer, Simatupang terjun ke dalam pelayanan gereja serta aktif menyumbangkan pemikiran-pemikirannya soal peranan Gereja di dalam masyarakat.
Dalam aktivitasnya itu, ia pernah menjabat sebagai Ketua Persekutuan Gereja-gereja di Indonesia, Ketua Majelis Pertimbangan PGI, Ketua Dewan Gereja-Gereja Asia, Ketua Dewan Gereja-Gereja Sedunia, dan lainnya.
Di lingkungan kemasyarakatan, Simatupang menjabat sebagai Ketua Yayasan Universitas Kristen Indonesia dan Ketua Yayasan Institut Pendidikan dan Pembinaan Manajemen (IPPM).
Simatupang bahkan merupakan salah satu pencetus lembaga pendidikan itu, ketika di Indonesia belum banyak orang yang memikirkannya.
Simatupang percaya bahwa Indonesia membutuhkan pemimpin-pemimpin yang menguasai ilmu manajemen di dalam perusahaan maupun di tengah masyarakat.
Pada tahun 1969, Simatupang dianugerahi gelar Doctor Honoris Causa dari Universitas Tulsa, Oklahoma, Amerika Serikat. (*)
Artikel ini telah tayang di Surya.co.id dengan judul Dicopot dari Jabatan Panglima TNI karena Menentang Presiden Soekarno, ini Biodata TB Simatupang,