Bocah 2 Tahun Selamat dari Ritual Maut, Digendong Menjauh Saat Gulungan Ombak Pantai Selatan Datang

Nurhasan ternyata juga memberikan ilmu kepada pasiennya yang kemudian dia angkat sebagai pengikutnya.

Editor: Bambang Wiyono
surya/sri wahyunik
Nurhasan, ketua ritual maut di Pantai Payangan Jember yang menewaskan 11 orang. 

Pengusutan itu setidaknya harus melibatkan tokoh-tokoh agama maupun sesepuh dari kepercayaan tertentu.

"Untuk doa-doa yang merujuk pada aliran tertentu, tentu membutuhkan pendalaman. Kemudian kami akan coba gali dari ahli untuk menelusuri kategori aliran ini," pungkasnya.

Baca juga: TERKINI Ritual Maut Pantai Payangan, Firasat Aneh Sri Wahyuni Sebelum Meninggal: Rumah Banyak Tamu

Sosok Nurhasan

Nurhasan selama ini dikenal sebagai paranormal. 

Dia membuka praktik di rumahnya, di Dusun Botosari, Desa Dukuh Memcek. 

Rumah berdinding putih menghadap selatan itu juga kerap dipakai tempat berkumpul pengikut Kelompok Tunggal Jati Nusantara. 

Hampir setiap hari rumah Hasan dikunjungi tamu. Entah dari mana saja asal mereka. Apalagi kalau malam Jumat, jumlah tamu yang datang bisa sampai 20-an orang. 

Tetangga kanan-kirinya sudah biasa melihat rumah Hasan sering dikunjungi banyak tamu.

Cerita yang beredar, dia dianggap punya kekuatan spiritual sehingga mampu menerawang nasib orang di masa depan, termasuk mengajak orang meraih ketenangan jiwa.

"Dia kalau kemana-mana pakai selendang hijau," kata Budi Harto, Sekretaris Desa Dukuh Mencek.

Paranormal sangat begitu melekat di diri Hasan. Tamu-tamu yang datang bukan hanya dari kalangan bawah.

Cukup banyak tamunya datang membawa mobil. Saking eksisnya, kemampuan ini sudah dijadikan dirinya sebagai pekerjaan. Sampai-sampai, dia bisa menghidupi dua istri dan dua anak.

"Kalau Pak Hasan dulunya ini kerja di Malaysia. Terus 2010 itu pulang. Kayaknya setelah itu, dia dikenal sebagai paranormal," ujarnya.

"Pak Hasan sama istrinya ketemu ketika kerja di Malaysia," sambung Budi Harto. 

Sementara itu, Kapolres Jember AKBP Hery Purnomo mengatakan, hasil penyelidikan sementara Kelompok Tunggal Jati ini merupakan tempat pengobatan alternatif.

Halaman
1234
Sumber: Surya
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved