Berita Denpasar
KISAH Nyoman Ariana Produksi Wine Mengkudu: Semula Berserakan dan Membusuk di Halaman Rumah
KISAH Nyoman Ariana Produksi Wine Mengkudu: Semula Berserakan dan Membusuk di Halaman Rumah
Penulis: Putu Supartika | Editor: Widyartha Suryawan
Awalnya, ia hanya membuat wine secara iseng-isengan saja untuk dinikmati sendiri.
Namun, sejak tahun 2020 dirinya mencoba untuk memasarkan produknya tersebut dengan brand Amerta Sari Mengkudu.
Satu botol wine ukuran 550 ml dijual seharga Rp 75 ribu, sementara untuk ukuran 350 ml dijual seharga Rp 35 ribu.
“Saat ini masih saya pasarkan di seputaran Denpasar dan ada beberapa langganan yang datang. Saya promosi lewat Facebook,” katanya.
Dalam sebulan dirinya bisa meraup omzet Rp 1 juta dari penjualan wine mengkudu.
Baca juga: KISAH Pilu Bayi Kembar di Buleleng: Ibunya Pergi dan Ayah Akhiri Hidup, Kini Dirawat Nenek dan Buyut
Nyoman Ariana menambahkan, ada banyak khasiat dari wine atau sari mengkudu ini mulai untuk asam urat, kesehatan jantung, hingga menurunkan darah tinggi.
Selain membuat wine mengkudu dirinya juga membuat VCO, arang batok kelapa dan kerajinan batok kelapa.
Ada beberapa kendala yang ia hadapi saat ini yakni sulitnya memasarkan produknya.
“Disamping masih ada kendala modal juga, terkait pemasaran juga masih terbatas. Ada banyak kelompok UMKM, ada program pemerintah juga tapi tidak menyentuh pasar bawah, bahkan untuk mengurus perizinan sangat sulit,” katanya.
Nyoman Ariana pun mengajak agar masyarakat mulai sehat dari lingkungan rumah.
“Manfaatkan dulu apa yang ada di lingkungan untuk kesehatan. Sekarang kan banyak ke dokter dulu, setelah tidak sembuh baru pakai herbal. Kalau saya dari herbal dulu, baru ke dokter,” katanya. (*)