Apa Itu Demensia Alzheimer? Penyakit yang Diderita Dorce Gamalama dengan Gejala Awalnya Kebingungan
Tak hanya diabetes, Dorce Gamalama juga menderita demensia Alzheimer. Apa itu?
TRIBUN-BALI.COM, JAKARTA - Dunia hiburan Tanah Air kehilangan presenter senior Dorce Gamalama yang meninggal dunia, Rabu (16/2/2022) pagi.
Dorce Gamalama menghembuskan napas terakhir pukul 07.30 WIB.
Sang presenter meninggal setelah dirawat di RSPP Simprug karena Covid-19.
Baca juga: Perjalanan Karier Dorce Gamalama, Saat Masa Jaya Bisa Rilis 9 Album dalam 5 Bulan
Sebelumnya, Dorce Gamalama diketahui memang memiliki riwayat penyakit.
Beberapa kali, ia dikabarkan harus mendapatkan perawatan di rumah sakit.
Diberitakan Tribunnews, Hetty mengungkapkan keluhan yang disampaikan oleh sang sahabat.
Baca juga: MENGENAL Hipoglikemia, Penyakit yang Diidap Dorce Gamalama serta Penyebabnya
Di mana Dorce Gamalama disebut merasakan sakit di bagian dada dan saat buang air kecil.
Bahkan, Hetty mengatakan muka dan tangan sang presenter terlihat sedikit bengkak.
"Agak bengkak di muka dan tangan," jelas Hetty.
Tak sampai di situ, dokter juga melakukan pengecekan jantung terkait keluhan Dorce Gamalama.
Baca juga: RIWAYAT PENYAKIT Dorce Gamalama, Mulai dari Hipoglikemia hingga Terpapar Covid-19
Selain Diabetes, Dorce Gamalama Juga Idap Alzheimer
Pada pertengahan Januari 2022, Dorce Gamalama kembali dirawat di rumah sakit.
Akibat dari diabetes yang dideritanya, ia menjadi kesusahan untuk berjalan.
Kemudian untuk aktivitas sehari-hari, Dorce Gamalama dibantu menggunakan kursi roda.
Baca juga: Dorce Sudah Tak Sadarkan Diri Sejak Masuk RS, Dirawat 3 Minggu Sebelum Meninggal
"Cuma yang dikeluhkan itu adalah kaki saja yang sebelah kanan, kalau kiri masih bisa ngangkat."
"Itu pengaruh dari diabetnya tadi," kata Hetty dikutip dari YouTube Star Story, Rabu (19/1/2022).
Tak hanya diabetes, Hetty mengatakan Dorce Gamalama juga menderita demensia Alzheimer.
Baca juga: MENGENAL SOSOK Dorce Gamalama Semasa Hidup, Pernah Catatkan Namanya dalam Rekor MURI
Apa Itu Demensia Alzeimer?
Demensia adalah penyakit yang menyerang kemampuan kognitif penderita.
Dalam kondisi tertentu penyakit neurodegeneratif ini mengakibatkan penurunan kemampuan berpikir, berbahasa hingga perilaku penderita secara keseluruhan.
Umumnya terdapat dua jenis demensia yang kerap terjadi yaitu, demensia alzheimer dan demensia vaskular.
Perubahan genetik dan protein di otak menjadi pemicu utama munculnya demensia alzheimer.
Sedangkan, demensia vaskular adalah jenis demensia yang bermula dari gangguan di pembuluh darah otak.
Gejala Demensia Alzheimer
Gejala awal penyakit yang kerap diderita lansia ini ditandai dengan penurunan daya ingat yang bersifat ringan atau kerap disebut pikun.
Pada tahap awal penderita mulai lupa nama benda-benda yang lazim digunakan sehari-hari seperti sikat gigi, sendok, dan lain sebagainya.
Tak hanya itu penderita pun mulai lupa jalan pulang ke rumah atau ke tempat-tempat yang kerap ia kunjungi seperti pasar atau rumah ibadah.
Selain itu, kejadian yang belum lama berlangsung dan pembicaraan yang baru saja terjadi pun mulai luput dari ingatan penderita.
Kondisi tersebut kian diperparah oleh penurunan kemampuan berpikir yang ditandai dengan penderita senantiasa kebingungan, tak bisa mengambil keputusan hingga mengatur rencana.
Pada tahap yang lebih parah penderita kehilangan kemampuan mengontrol diri sendiri hingga tak bisa mengenali wajah orang-orang terdekat.
Pengobatan Demensia Alzheimer
Hingga saat ini penyakit demensia alzeimer belum bisa disembuhkan namun dua cara ini terbukti mampu meredakan gejala yang lebih parah.
Pertama, pengobatan untuk meningkatkan kemampuan kognisi. Hal ini dilakukan dengan pemberian obat-obatan yang mampu meningkatkan kadar zat kimia otak.
Kedua, psikoterapi yang terdiri dari stimulasi kognitif, terapi relaksasi hingga terapi perilaku kognitif.
Psikoterapi bertujuan untuk meningkatkan daya ingat, kemampuan berbicara berkomunikasi, hingga mengurangi depresi yang dialami oleh penderita.
Penderita alzheimer dalam kondisi tertentu tak mampu mengurus diri sendiri. Oleh sebab itu, peran keluarga sangat diperlukan. Perawatan dalam rumah dianggap lebih ideal.
Penderita penyakit ini harus perhatikan hal-hal berikut ini:
Perhatikan pola makan dan senantiasa dampingi penderita saat makan.
Rutin berkomunikasi meskipun tidak mendapat respon dari penderita.
Ajak penderita alzeimer melakukan aktivitas fisik. (*)
Sebagian artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Riwayat Penyakit Dorce Gamalama hingga Akhirnya Meninggal karena Covid-19, Sempat Masuk ICU,