Berita Karangasem

Order Ramai Sehari Setelah Izin, Seka Teruna Mulai Pesan Tapel Ogoh-ogoh di Karangasem

Pesanan aksesoris ogoh-ogoh di Karangasem, Bali menggeliat setelah Gubernur Bali, I Wayan Koster memberi izin pawai terbatas saat malam pangerupukan

Penulis: Saiful Rohim | Editor: Putu Dewi Adi Damayanthi
Tribun Bali/Putu Supartika
Proses pembuatan ogoh-ogoh - Order Ramai Sehari Setelah Izin, Seka Teruna Mulai Pesan Tapel Ogoh-ogoh di Karangasem 

TRIBUN-BALI.COM, AMLAPURA - Pesanan aksesoris ogoh-ogoh di Karangasem, Bali menggeliat setelah Gubernur Bali, I Wayan Koster memberi izin pawai terbatas saat malam pangerupukan.

Kini para perajin mulai mendapat pesanan terutama pembuatan tapel.

Perajin ogoh-ogoh, Ida Ketut Santosa mengatakan, pesanan pembuatan aksesoris ogoh-ogoh mulai ramai sehari setelah Gubernur Bali memberi izin.

Seka teruna kebanyakan memesan tapel ogoh-ogoh.

Baca juga: Jelang Hari Raya Nyepi 2022, Pesanan Aksesoris Ogoh-ogoh di Karangasem Mulai Menggeliat

"Sudah ada yang memesan tapel. Kemungkinan pesanan akan bertambah hingga jelang Nyepi. Tapi ada juga beberapa desa adat yang kemungkinan tidak menggelar pawai," kata Santosa, Jumat 18 Februari 2022.

Pemesan aksesoris ogoh-ogoh sebagian besar dari Kecamatan Bebandem.

Sedangkan dari luar Karangasem sampai sekarang belum ada pesanan.

"Kalau dulu, sebelum pandemi, pesanan sampai dari luar Karangasem," kata perajian asal Desa Bebandem ini.

Sebenanrnya ada sejumlah seka teruna yang ingin memesan ogoh-ogoh sebelum ada izin pawai terbatas ini.

Namun perajin menolak pesanan itu dengan alasan menghargai peraturan dan merugikan seka teruna ogoh karena ada larangan pawai.

"Sebelum keluar izin ada sekitar 20 orang yang memesan, tetapi saya tolak. Sekarang karena sudah ada izin makanya diterima. Saya mulai menggarap pesanan sejak sore. Selain buat aksesoris, saya juga membuat peralatan upacara," kata dia.

Ia memprediksi pesanan aksesoris ogoh-ogoh akan terus meningkat.

Namun karena hari yang mepet, ia mengaku membatasi pesanan.

Sebelum pandemi, ia sampai mendapatkan pesanan 70 tapel.

"Sekarang kami baru layani pesanan tapel. Kalau ogoh-ogoh mungkin tak bisa karena waktunya mepet. Kemungkinan pesanan tapel akan bertambah mengingat Nyepi tinggal beberapa hari lagi," ujarnya.

Dalam sehari, ia mampu menyelesaikan tiga tapel.

Sedangkan pembuatan ogoh-ogoh butuh waktu paling tidak 10 hari.

Satu tapel dibanderol dari Rp 300 sampai Rp 800 ribu tergantung ukuran dan tingkat kesulitan.

Baca juga: Yowana Bali Diizinkan Pawai Ogoh-ogoh, Ini Ketentuan yang Harus Dipenuhi

Nyomya di Wewidangan Banjar

Sementara itu, Bendesa Agung Majelis Desa Adat (MDA) Bali, Ida Pangelingsir Agung Putra Sukahet menegaskan alasan pengeluaran Surat Edaran Nomor 009/SE/MDA-Prov Bali/XII/2021 tersebut merupakan bagian dari melindungi kreativitas generasi muda di tengah pandemi.

“Meskipun pawai di wewidangan desa adat yang lebih luas tidak bisa dilaksanakan, harap agar para yowana di seluruh desa adat di Bali, tetap bersemangat. Melakukan prosesi nyomya di wewidangan banjar. Apalagi Bapak Gubernur Bali memberikan dukungan untuk kegiatan lomba ogoh-ogoh dan difasilitasi test antigen,” ujar dia. (ful/gil).

Kumpulan Artikel Bali

Sumber: Tribun Bali
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved