Berita Bali
MENGENAL Kanda Pat, Empat Saudara yang Menjaga Manusia Sejak Lahir hingga Mati Menurut Hindu Bali
MENGENAL Kanda Pat, Empat Saudara yang Menjaga Manusia Sejak Lahir hingga Mati Menurut Hindu Bali
Penulis: AA Seri Kusniarti | Editor: Widyartha Suryawan
TRIBUN-BALI.COM, DENPASAR - Kanda pat merupakan satu dari sekian banyak konsep atau kearifan yang dimiliki manusia Hindu di Bali.
Secara etimologis, kanda pat terdiri dari dua kata yaitu kanda dan pat. Kanda berarti teman dan pat berarti empat.
Kanda pat berarti empat teman yang didefinisikan sebagai empat kekuatan Tuhan yang selalu menyertai roh (atman) manusia sejak manusia itu dilahirkan sampai meninggal dunia.
Kanda pat terbentuk saat manusia di dalam kandungan.
Kanda pat ini berupa yeh nyom (air ketuban), ari-ari, getih (darah), dan lamas (lemak).
Keempatnya dipandang sebagai unsur-unsur penting yang membantu kelahiran manusia mulai dari dalam kandungan sampai kelahiran ke dunia ini.
Kanda pat diartikan sebagai empat saudara yang menyertai dan melindungi manusia sejak kelahiran, masa pertumbuhan, sampai pada kematian.
Demikian diungkapkan oleh ahli spiritual dan metafisika, Guru Mangku Hipno (GMH).
"Karena saudara kita ini selalu menjaga dan melindungi, maka hendaknya selalu diingat jangan sampai dilupakan agar tidak mengundang bahaya bagi kehidupan manusia itu sendiri," ucap dosen UHN ini kepada Tribun Bali, Jumat 25 Februari 2022.
Secara metafisika, jelas GMH, kanda pat diyakini memengaruhi perkembangan fisik maupun psikis manusia.
Baik memengaruhi untuk menjadi sehat atau sakit, sukses atau tidak sukses, menderita atau bahagia.
Setiap perkembangan manusia dari umur ke umur, akan dipantau oleh kanda pat.
"Jika mampu dipahami dengan baik, maka akan memberikan pengaruh yang sangat besar dalam menjalani proses kehidupan," tegasnya.
Dalam lontar 'Aji Maya Sandhi' disebutkan ketika manusia sedang tidur, maka kanda pat itu keluar dari tubuh manusia dan bergentayangan, ada yang duduk di dada, di perut, di tangan dan sebagianya.
Oleh karena itu, perlu dibuatkan pelangkiran untuk stananya agar mereka dapat melaksanakan tugas sebagai penunggu urip (penunggu kehidupan).
Dengan begitu, diharapkan seseorang dapat tidur dengan tenang dan nyenyak karena sudah ada yang menjaga dari segala bentuk gangguan roh jahat.
Kanda Pat dalam Perspektif Metafisika
Jika manusia melakukan perbuatan baik sesuai ajaran Tri Kaya Parisudha, diyakini kanda pat akan melindungi seseorang dan terhindar dari marabahaya.
"Dalam pandangan ilmu metafisika, kanda pat tergolong pencegahan utama dimana ajarannya lebih banyak ke pencegahan agar seseorang tidak mengalami penderitaan, gangguan kesehatan baik fisik maupun mental, yaitu bagaimana melakukan perbuatan atau perilaku yang baik," jelasnya.
"Secara metafisika, apabila kita dapat memahami hakekat dan mendalami ajaran kanda pat maka akan dapat meningkatkan kualitas kekuatan dan kemampuan daya spiritual dan supranatural kita," sebutnya.
Tidak ada upacara khusus untuk kanda pat pada manusia setelah dewasa.
Namun banyak yang meyakini bahwa melaksanakan upacara meoton juga merupakan salah satu cara menjaga hubungan baik dengan kanda pat ini.
"Menariknya dalam perspektif metafisika, kanda pat mampu membangun kekuatan dan menjadi energi dahsyat untuk memvibrasi seluruh cakra agar tetap berfungsi optimal. Serta memberikan kontribusi signifikan dalam menjaga keseimbangan pikiran perasaan dan tubuh (biopsiko spiritual)," ucapnya.
Energi kanda pat akan mempengaruhi pikiran bawah sadar manusia dan mampu menjadi sumber gerak perilaku manusia, apalagi jika seseorang memiliki sradha atau kepercayaan yang kuat.
Kanda pat menjadi kekuatan nyata dalam konsep metafisika.
Apapun yang diyakini sebagai kenyataan, maka seseorang akan menentukan sikap dan perilakunya meskipun walau sebenarnya bukan dalam bentuk nyata.
"Keyakinan yang sangat kuat pada kanda pat akan mengundang semua faktor yang kita perlukan untuk sehat, sukses mulai dari pengetahuan, relasi, waktu, dan energi semesta seolah membantu dan memudahkan kita," imbuhnya.
Menurutnya, mempelajari kanda pat sangat bermanfaat agar seseorang tidak merasa terasing dan sendirian, ketika menghadapi masalah dalam menjalani proses kehidupan ini.
"Kita dapat berbagi cerita, ide dan menemukan inspirasi dari saudara empat kita tersebut. Syaratnya harus yakin dan lebih tepatnya keyakinan yang kuat pada keberadaannya," imbuh dosen asli Singaraja ini.
Demikian pula, seseorang jangan sampai asik sendiri dan mengabaikan keberadaan empat saudaranya iti.
"Maka tempatkan saudara empat kita di alam bawah sadar kita. Jika alam sadar identik dengan apa yang kita ketahui. Maka alam bawah sadar identik dengan apa yang kita yakini," ucap ahli pengobatan jiwa Psikosomatik Anxiety ini. (*)