Persib
Komentar Robert Usai Persib Bandung Gagal Menang Lawan Persela & Insiden Keributan Kecil Pascalaga
Usaha Persib Bandung untuk menuju puncak klasemen Liga 1 2021/2022 makin berat setelah menuai hasil imbang 1-1 kontra Persela Lamongan
TRIBUN-BALI.COM, DENPASAR – Usaha Persib Bandung untuk menuju puncak klasemen Liga 1 2021/2022 makin berat setelah menuai hasil imbang 1-1 kontra Persela Lamongan di pekan ke-27 di Stadion Dipta Gianyar, Bali, Jumat 25 Februari 2022.
Persela Lamongan yang baru saja ditinggalkan pelatih kepala Jafri Sastra justru mampu memberikan perlawanan dan membuat kerepotan Persib Bandung.
Laskar Joko Tingkir, julukan Persela Lamongan berhasil membuka keunggulan lebih dulu lewat gol yang dilesakkan Rahel Rahadiansyah di menit 55.
Persib Bandung yang tertinggal 1-0 kemudian membalas dan menyamakan kedudukan 1-1 lewat gol yang dilesakkan David da Silva di menit 67.
Al hasil, Persib Bandung gagal menggeser Arema FC yang berada diperingkat kedua klasemen Liga 1 2021/2022.
Persib Bandung tertahan di urutan ketiga klasemen dengan mengoleksi 54 poin, sementara Arema FC unggul satu poin dengan torehan 55 poin. Pada posisi puncak dihuni oleh Bali United dengan mengumpulkan 57 poin.
Arsitek tim Maung Bandung, Robert Alberts mengungkapkan bahwa timnya gagal menampilkan permainan yang telah direncanakan sejak peluit awal ditiup oleh wasit.
Jarak pertandingan dan waktu pemulihan yang mepet, kata Robert, juga mempengaruhi performa para pemain.
"Kita hanya memiliki waktu dua hari untuk melaksanakan pertandingan ini, sementara Persela Lamongan memiliki jeda waktu (persiapan) yang lebih panjang, karena mereka bertanding melawan Barito Putera di tanggal 18 Februari lalu. Perbandingan ini terlihat sekali mempengaruhi kondisi pemain dalam pertandingan malam hari ini," ujar Robert setelah pertandingan, Jumat (25/2).
"Terlihat sekali beberapa pemain mengalami sedikit kelelahan karena masa recovery yang kurang. Meski kami mencoba memasukkan beberapa pemain yang lebih segar, akan tetapi kita hanya bisa menghasilkan sat," lanjut Robert seraya mengatakan bahwa hujan lebat yang turun sepanjang pertandingan juga mempengaruhi performa pemain.
Namun, Robert mengatakan, kedua tim memiliki peluang yang sama untuk dapat mencetak gol melalui skema permainan terbuka.
Bahkan, para pemainnya sebetulnya memiliki peluang untuk mampu memenangkan pertandingan, terutama saat
David da Silva dilanggar oleh salah seorang pemain Persela di kotak penalti. Sayangnya, wasit tak melihat itu sebagai pelanggaran.
"Saya enggak tahu bagaimana, tapi menurut kacamata kami, itu jelas penalti," ujarnya.
Asisten Pelatih Persela Lamongan, Ragil Sudirman, mengaku gembira para pemainnya mampu bermain all-out sepanjang pertandingan. Meski hanya meraih hasil imbang, ia mengaku sangat bersyukur.
"Bahkan, sebetulnya tadi kami juga punya cukup banyak peluang, yang sayangnya belum berhasil menjadi gol kemenangan bagi kami," ujarnya.
Ragil juga menyampaikan terima kasihnya pada semua pemain Persela.
"Semua sudah kerja keras dalam laga malam ini," ujarnya.
Keributan
Meski diguyur hujan deras sepanjang pertandingan, laga Persib kontra Persela semalam berlangsung menarik dan enak ditonton.
Sama-sama bermain terbuka dan ngotot, jual-beli serangan terjadi sejak menit pertama, sekalipun genangan acap kali membuat aliran bola terhambat.
Sayang permainan menarik sempat diwarnai insiden tak lama setelah pertandimngan usai.
Begitu wasit Agung Setiawan meniup peluit panjang tanda berakhirnya pertandingan, gelandang Persib M Rashid terlihat langsung mengejar wasit yang saat itu masih berada di lapangan.
Beberapa pemain lain juga kemudian ikut mengejar, termasuk Nick Kuipers dan Ahmad Jufriyanto.
Mereka protes karena menganggap wasit terlalu cepat meniup peluit panjang padahal masih ada waktu tersisa.
Nick Kuipers bahkan terus mengikuti wasit dan terus melakukan protes hingga memasuki terowongan menuju ruang ganti.
Saat yang sama, di tepi lapangan, suasana juga memanas, tiba-tiba terjadi adu argument antara sejumlah pemain Persib dan pemain Persela.
Bek kiri Persela, yang juga kerap menjadi gelandang, Valentino Telaubun, tampak bersitegang dengan para pemain Persib tak jauh dari bench. Tak pelak, keributan antarpemain pun terjadi.
Henhen Hardiana yang sempat terpancing emosi, sempat terlihat mengejar Valentino, disusul para pemain lainnya.
Sejumlah pemain dari kedua tim sempat terlihat melerai dan menenangkan rekan-rekannya. Valentino kemudian dibawa keluar oleh rekannya dan petugas keamanan.
Di depan bench, M Rashid yang masih emosi melampiaskan kekesalannya dengan menendang botol minuman.
Parasnya terlihat galak saat meninggalkan lapangan.
Suasana mulai kondusif setelah sebagian pemain dari kedua tim kembali masuk ke ruang ganti.
Beberapa pemain dari kedua tim yang tidak mau larut dalam suasana panas, berfoto bersama untuk menenangkan situasi bentuk persaudaraan.
Dalam konferensi pers seusai laga, kedua tim juga sama sekali tak menyinggung keributan ini.(cipta permana/tribunbali)
>>>Baca Berita Persib lainnya di sini<<<