Berita Bali

Luhut Tinjau Produksi Udang, Pengolahan Sampah, Hingga Kesiapan Fasilitas untuk KTT G20 di Bali

Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves), Luhut B. Pandjaitan, melaksanakan peninjauan

Biro Komunikasi Kemenko Marves
Menko Luhut Tinjau Produksi Udang, Pengolahan Sampah, Hingga Kesiapan Fasilitas untuk KTT G20 di Bali 

Bersama dengan Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin dan Direktur Utama RSUP Sanglah dr I Wayan Sudana, Menko Luhut mengungkapkan kedatangannya ini untuk meninjau kesiapan fasilitas rumah sakit menyambut KTT G20 dan pembukaan Bali untuk wisatawan asing.

“Untuk fasilitas seperti kamar rawat inap, IGD, dan ICU akan dipastikan siap menerima pasien,” ungkapnya.

Menko Luhut juga menyampaikan bahwa Bali akan segera dibuka untuk wisatawan.

Baca juga: Menko Airlangga Temui Kiai Miftachul Akhyar, Meminta Doa Agar Pandemi Covid-19 Segera Berakhir

“Kemungkinan bisa lebih cepat dari 1 April, tapi saya rasa kita tidak perlu terburu-buru, kita akan lihat datanya di lapangan, kalau memang ada perbaikan maka bisa segera kita buka,” jelasnya.

Sebelumnya telah diadakan konsep travel bubble di beberapa hotel di Bali, dan wisatawan senang terhadap hal tersebut.

Nantinya untuk wisatawan asing datang ke Bali akan dilakukan bebas karantina, dengan memastikan telah membawa hasil tes PCR negatif dan ketika dilakukan tes ulang sesampainya di Bali pun tetap negatif.

“Yang jelas untuk semua peraturan akan kita buat dan rancang dengan baik. Negara ini harus belajar untuk mengukur segala sesuatu berbasiskan data, oleh karena itu keputusan pembukaan wilayah Bali ini juga akan menyesuaikan dengan data kesehatan yang berada di lapangan,” ungkap Menko Luhut.

Menko Luhut Pastikan Bali Akan Bersih Bebas dari Sampah

Tak hanya mengunjungi kedua lokasi tersebut, Menko Luhut juga meninjau 2 (dua) Tempat Pengelolaan Sampah Terpadu (TPST) di Bali, yakni TPST Padang Sambian dan TPST Mengwitani.

Kunjungan ini bertujuan untuk memastikan Bali bebas dari sampah.

“Sampah dari TPS Sarbagita akan dikelola di TPST yang akan kita bangun ini untuk segera mengurangi sampah yang ada di Bali,” imbuh Menko Luhut.

Teknologi yang akan digunakan di TPST ini adalah Refused Derived Fuel (RDF) seperti yang sebelumnya telah dikembangkan di Cilacap.

Diketahui akan ada sekitar 820 juta ton sampah per hari yang dikelola untuk dijadikan bahan bakar.

“Kita targetkan pembangunan ini selesai di Juli akhir dan bulan September bisa segera mulai beroperasi,” jelasnya.

Menko Luhut juga meminta kelembagaannya diatur dengan baik karena hasil pengelolaan sampah ini bisa menghasilkan berbagai macam produk.

Halaman
123
Sumber: Tribun Bali
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved