Konflik Rusia vs Ukraina

KONFLIK Rusia vs Ukraina Memanas, 13 WNI Berada di Titik Pertempuran, Penjemputan Sulit Dilakukan

KONFLIK Rusia vs Ukraina Memanas, 13 WNI Berada di Titik Pertempuran, Penjemputan Sulit Dilakukan

Editor: Widyartha Suryawan
AFP/DANIEL LEAL
Seorang pria memindahkan puing-puing dari bangunan tempat tinggal yang hancur di Jalan Koshytsa, pinggiran kota Kiev, Ukraina, Jumat (25/2/2022). Pasukan Rusia mencapai pinggiran Kiev hari itu dan Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky menyebut mereka menargetkan warga sipil. 

TRIBUN-BALI.COM - KONFLIK Rusia vs Ukraina Memanas, 13 WNI Berada di Titik Pertempuran, Penjemputan Sulit Dilakukan.

Konflik antara Rusia vs Ukraina semakin memanas.

Serangan demi serangan terus dilancarkan militer Rusia.

Tak hanya warga Ukraina, warga dari berbagai negara termasuk Indonesia dilaporkan masih berada di titik bahaya.

Informasi terakhir, ada sebanyak 13 Warga Negara Indonesia (WNI) masih berada di titik pertempuran invasi Rusia di Ukraina.

Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) meminta kepada 13 WNI tersebut untuk tetap berlindung di rumah milik majikannya masing-masing.

"Untuk WNI yang ada di Ukraina Timur, ada 4 WNI di Kharkiv dan 9 WNI di Chernihiv."

"Situasi saat ini memang di wilayah itu sudah menjadi medan pertempuran," kata Judha Direktur Perlindungan WNI dan Badan Hukum Indonesia (BHI) Kemenlu, Judha Nugraha.

Pihak KBRI, kata Judha, telah berupaya melakukan penjemputan 13 WNI tersebut.

Akan tetapi, kondisi di dua daerah tersebut tidak memungkinkan untuk dilakukan penjemputan.

"Maka kami minta mereka untuk stay di rumah (majikannya) tersebut juga sudah dibekali dengan logistik memadai. Kami saat ini (tengah) berupaya (terus melakukan penjemputan dengan menunggu situasi aman)," sambung Judha, dikutip dari Kompas.com.

Selain ke-13 WNI tersebut, pihak KBRI juga berupaya menjemput para WNI lain yang tersebar di Ukraina.

Judha menyatakan, pemerintah telah menyiapkan pesawat dan tim evakuasi.

Untuk proses evakuasi lebih lanjut, pemerintah terus berkomunikasi dengan para WNI dan mengimbau mereka untuk segera melaporkan diri ke KBRI.

Mereka yang kesulitan untuk mendapatkan transportasi menuju titik aman, diminta untuk melaporkan diri ke KBRI.

Kemudian, pihak KBRI akan berupaya melakukan penjemputan kepada WNI.

"Sedangkan untuk warga negara Indonesia yang ada di selatan Ukraina yaitu ada di Odessa, kita juga meminta mereka berkumpul di sana, di beberapa titik."

"Dan juga yang ada di Lviv itu kota yang dekat dengan perbatasan Polandia," lanjut Judha.

Judha berharap, evakuasi lanjutan kepada WNI dapat segera dilakukan.

Harapannya, WNI tidak hanya dikumpulkan di titik aman Ukraina, melainkan juga bisa diterbangkan ke negara tetangga yang relatif aman.

“Kita sedang mengupayakan untuk melakukan evakuasi ke Polandia maupun ke Rumania,” jelas Judha.

Untuk diketahui, total para WNI yang berada di Ukraina yakni sebanyak 153 orang.

Mereka tersebar di beberapa wilayah di Ukraina.

"Mereka saat ini semuanya alhamdulillah dalam kondisi aman dan selamat,” kata Judha

Sebagian WNI tersebut telah berada di beberapa titik safe house yang telah disiapkan oleh KBRI.

Sebuah ledakan terlihat pada Kamis dini hari di kota Kharkiv, Ukraina. Invasi Rusia ke Ukraina telah dimulai. Ledakan terjadi di beberapa tempat.
Sebuah ledakan terlihat pada Kamis dini hari di kota Kharkiv, Ukraina. Invasi Rusia ke Ukraina telah dimulai. Ledakan terjadi di beberapa tempat. (via Daily Mail)

Istri Hamil, WNI di Ternopil Ukraina Terpaksa Tak Mengungsi

Warga Indonesia yang tinggal di Ternopil Ukraina, Benni Sitanggang, memilih tidak meninggalkan lokasi tempat tinggalnya.

Keputusan ini dilakukan, kata Benni, lantaran sang istri sedang hamil sembilan bulan.

Sebagai informasi, Ternopil adalah kota besar, jarak antara tempat tinggal Benni dengan lokasi pertempuran setidaknya masih 4 jam perjalanan.

Meski demikian, kata Benni, setiap malam hari pihaknya senantiasa berjaga untuk mewaspadai serangan militer Rusia.

"Ya kalau itu opsinya (mengungsi) buat saya saat ini (terasa) berat, karena sekarang istri saya sedang hamil sembilan bulan."

"Dan untuk ikut evakuasi ke tempat safe bersama KBRI itu beresiko buat saya, karena sewaktu-waktu istri saya bisa malhirkan," jelas Benni dikutip dari Kompas Tv, Minggu (27/2/2022).

Benni menerangkan, saat ini kondisi di area tempat tinggalnya masih relatif aman. Bahkan toko-toko masih terlihat buka.

Kendati demikian, Benni menyebut bahwa sempat terjadi panic buying di wilayahnya.

Rusia Tarik Diplomatnya dari Ukraina

Sejak konflik terjadi di Ukraina pada Kamis (24/2/2022) kemarin, Pemerintahan Rusia menarik para diplomatnya dari Ukraina.

Evakuasi ini dilakukan setelah Kementerian Luar Negeri Rusia mengumumkan keprihatinannya terhadap keselamatan para personel diplomatiknya.

Mereka dievakuasi dari 4 kantor diplomatik di Ukraina yang letaknya di kota Kiev, Kharkov, Odessa dan Lviv.

"Dalam situasi saat ini, tugas utama kami adalah menjaga diplomat Rusia dan karyawan kedutaan serta konsulat jenderal."

"Untuk melindungi kehidupan dan keamanan mereka, kepemimpinan Rusia memutuskan untuk mengevakuasi personel kantor luar negeri Rusia di Ukraina," kata Kementerian Luar Negeri Rusia dikutip dari Tribunnews.com.

(Tribunnews.com/Galuh Widya Wardani/Fitri Wulandari | Kompas.com/Vitorio Mantalean)

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Nasib 13 WNI Masih Berada di Titik Pertempuran Ukraina, Penjemputan Tak Memungkinkan Dilakukan

Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved