Berita Nasional

Menkes Sebut Kasus Kematian Akibat Varian Omicron Hanya 15 Persen dari Delta

Dibandingkan dengan puncak (penularan varian) Delta yang 2.000 orang (meninggal) per hari, sekitar hampir 15 persennya," ujar Budi

Editor: Wema Satya Dinata
SURYA.CO.ID/Sulvi Sofiana
Menteri Kesehatan Republik Indonesia (Menkes RI), Ir Budi Gunadi Sadikin . Menkes Sebut Kasus Kematian Akibat Varian Omicron Hanya 15 Persen dari Delta 

TRIBUN-BALI.COM - Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin melaporkan bahwa angka kematian akibat Covid-19 varian Omicron yang saat ini terjadi di Indonesia hanya sekitar 15 persen dari kematian akibat Covid-19 varian Delta pada 2021 lalu.

Hal itu disampaikan Budi dalam jumpa pers virtual usai rapat terbatas tentang PPKM dengan Presiden Joko Widodo, Minggu (27/2/2022).

"Yang meninggal di rumah sakit, kami lihat (rata-rata) per harinya 250 orang.

Dibandingkan dengan puncak (penularan varian) Delta yang 2.000 orang (meninggal) per hari, sekitar hampir 15 persennya," ujar Budi.

Baca juga: Menkes Perkirakan Puncak Omicron di Indonesia Terjadi Akhir Februari 2022

Ia kembali menegaskan bahwa kematian akibat Covid-19 paling banyak menimpa warga yang belum divaksinasi sama sekali, belum melengkapi dosis vaksinasi, warga pengidap penyakit penyerta/komorbid, dan kelompok lanjut usia.

"Maka kita tekankan, vaksinasi lansia dan juga kelengkapan dosis vaksinasi itu merupakan prioritas untuk kita lakukan sama-sama," ungkap Budi.

Ia juga membandingkan tingkat hunian rumah sakit oleh pasien Covid-19 pada saat ini yang lebih rendah daripada saat varian Delta merebak.

Budi menyebutkan bahwa tren hospitalisasi pasien Covid-19 saat ini cenderung menurun, tetapi ada pergeseran tren hospitalisasi dari Jawa-Bali ke luar Jawa-Bali.

"Kita juga ada catatan (hospitalisasi) di kabupaten/kota di luar Jawa-Bali yang perlu kita perhatikan," kata dia.

"Pengalaman dari Jawa-Bali, keterisian RS sekitar 40 persen sampai 50 persen dari Delta.

Mudah-mudahan masih bisa kita kendalikan," jelas eks Wakil Menteri BUMN tersebut.

Dengan tren saat ini, pemerintah memperkirakan kasus Covid-19 secara nasional akan turun dalam 1-2 pekan mendatang.

Saat ini, tren kasus Covid-19 di Indonesia memang sudah melandai.

Namun, tren ini masih merupakan hasil dari penurunan secara konsisten kasus Covid-19 di sejumlah provinsi besar saja, seperti DKI Jakarta, Bali, dan Banten selama tiga minggu berturut-turut.

Baca juga: CARA MEMBEDAKAN Gejala Sakit Kepala Biasa & Akibat Covid-19 Varian Omicron

Sebagian provinsi lain disebut mulai mengalami pula penurunan kasus Covid-19 sepekan terakhir dan pemerintah masih menanti konsistensi penurunannya hingga dua pekan ke depan.(*)

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Menkes Sebut Angka Kematian akibat Varian Omicron di Indonesia 15 Persen dari Delta",

Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved