Konflik Rusia vs Ukraina

KISAH Seorang Ibu di Rusia, Kaget Anaknya Jadi Tawanan Tentara Ukraina dan Dikirim untuk Berperang

KISAH Seorang Ibu di Rusia, Kaget Anaknya Jadi Tawanan Tentara Ukraina dan Dikirim untuk Berperang

Editor: Widyartha Suryawan
Daniel LEAL/ AFP
Seorang pria membersihkan puing-puing di sebuah bangunan tempat tinggal yang rusak di Koshytsa Street, pinggiran ibukota Ukraina Kyiv, di mana sebuah peluru militer diduga menghantam, pada 25 Februari 2022. - Pasukan Rusia mencapai pinggiran Kyiv pada hari Jumat seperti yang dikatakan Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky pasukan penyerang menargetkan warga sipil dan ledakan terdengar di ibu kota yang terkepung. Ledakan sebelum fajar di Kyiv memicu hari kedua kekerasan setelah Presiden Rusia Vladimir Putin menentang peringatan Barat untuk melancarkan invasi darat skala penuh dan serangan udara pada Kamis yang dengan cepat merenggut puluhan nyawa dan membuat sedikitnya 100.000 orang mengungsi. 

TRIBUN-BALI.COM - KISAH Seorang Ibu di Rusia, Kaget Anaknya Jadi Tawanan Tentara Ukraina dan Dikirim untuk Berperang.

Perang Rusia vs Ukraina menyisakan cerita tersendiri bagi Natalya Deineka.

Natalya Deineka adalah seorang ibu yang mengetahui anaknya terlibat perang justru dari media sosial.

Hal itu bermula ketika munculnya foto dua pria berseragam tentara Rusia di hari pertama invasi militer Rusia di Ukraina, Kamis (24/2/2022).

Kedua pria berseragam tentara Rusia itu digambarkan sebagai tawanan perang dan dipublikasikan di halaman Facebook Panglima Angkatan Bersenjata Ukraina, Valeriy Zaluzny.

Dari sanalah wanita berusia 40 tahun itu menyadari bahwa putranya, Rafik Rakhmankulov, terlibat perang.

Menurut hasil wawancara dengan BBC Rusia, Natalya Deineka mengatakan dirinya pertama kali diberi tahu tentang foto itu oleh saudara perempuannya.

Natalia masih belum menerima konfirmasi tentang status Rafik.

"Saya telah menghubungi beberapa perwira dari unit militernya dan menceritakan apa yang terjadi," kata Natalya.

"Dia bilang kontra intelijen akan memeriksa apakah Rafik ditahan atau tidak, tetapi belum ada konfirmasi."

Tetapi otoritas militer tidak menyangkal kepadanya bahwa pemuda 19 tahun itu, yang belum genap setahun berdinas sebagai tentara, telah dikirim ke front Ukraina untuk berperang.

'Dia tidak tahu mereka akan dibawa ke sana'

Natalia mengklaim bahwa putranya yang merupakan seorang teknisi tempur di Divisi Tank Pengawal ke-4 (Kantemirovskaya), tidak mengetahui akan dikerahkan dalam invasi.

"Dia tidak tahu bahwa mereka akan dibawa ke sana. Mereka baru tahu saat tiba."

Terakhir kali Natalia berbicara dengan Rafik adalah pada 23 Februari, ketika putranya itu mengatakan divisinya sudah berada di dekat perbatasan Ukraina.

Sumber: Tribunnews
Halaman 1 dari 3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved