Liga 1 Indonesia
Nyaris Terjegal Laskar Rencong, Pelatih Persib: Persiraja Bermain di Luar Dugaan
Hasrat Persib Bandung mengemas 3 poin nyaris terjegal oleh tim juru kunci Persiraja Banda Aceh
Penulis: Adrian Amurwonegoro | Editor: Putu Dewi Adi Damayanthi
TRIBUN-BALI.COM, DENPASAR - Hasrat Persib Bandung mengemas 3 poin nyaris terjegal oleh tim juru kunci Persiraja Banda Aceh yang mampu memberikan perlawanan bahkan sempat menyamakan kedudukan 1-1 di interval babak pertama.
Kendati demikian Persib enggan lengah, sejurus Maung Bandung bangkit dan kembali membalikkan kedudukan dengan gol yang dicetak Erwin Ramdani, Persib pun kembali unggul 2-1.
Di awal babak kedua, Persib langsung bermain trengginas, di menit 49, David Da Silva menyarangkan gol ke gawang Persiraja Banda Aceh dan unggul 3-1.
Memasuki sekitar menit 60 ke atas, hujan deras mulai mengguyur hingga akhirnya di 10 menit terakhir kedua tim sepakat menyelesaikan pertandingan karena tidak memungkinkan dilanjutkan dan riskan bagi pemain.
Baca juga: MAKIN PANAS Perebutan Juara Liga 1, Bali United Bisa Catatkan Sejarah Jika Berhasil Lakukan Ini
Skor 3-1 pun bertahan hingga peluit panjang dibunyikan wasit.
Persib Bandung mengantongi 3 poin dan bertengger di posisi kedua klasmen menempel Bali United sebagai pemuncak klasmen sementara dengan poin yang sama 60.
Sedangkan Persiraja Banda Aceh semakin terbenam di jurang degradasi.
Pelatih Persib Bandung, Roberta Rene Alberts mengakui Persiraja Banda Aceh bermain di luar dugaan dan mampu memgembangkan permainan, pergerakan pemain Persiraja pun diakui agak sulit dibaca
"Pertandingan yang menarik, sebelum terjadinya hujan deras kita bisa ciptakan gol-gol cepat. Persiraja bermain di luar dugaan kita, mereka mencoba kreativitas di tengah kemudian melakukan beberapa pergerakan beberapa pemain agak sulit dibaca, sehingga menciptakan gol yang bagus," ungkap Coach Robert Alberts usai pertandingan, Sabtu 5 Maret 2022 malam.
Dalam pertandingan itu, wasit memutuskan untuk menyelesaikan pertandingan lebih cepat di interval 10 menit terakhir karena hujan deras disertai angin kencang yang mengguyur Stadion Gelora Ngurah Rai, Denpasar, Bali.
Kedua tim beserta perangkat pertandingan sepakat untuk merampungkan pertandingan.
Robert Alberts menilai jika laga dilanjutkan, menjadi hal riskan bagi para pemain.
"Kondisi hujan deras, kami sempat berkumpul semua perangkat pertandingan kedua belah tim sepakat kondisi seperti ini dan 10 menit terakhir tepatnya 83 sepakat kondisi lapangan riskan dilanjutkan karena berisiko besar kepada pemain kita sepakat bahwa kita akan menyelesaikan pertandingan," tutur dia.
Sependapat dengan Robert Alberts, Pelatih Persiraja Banda Aceh, Sergio Aparecido Alexandre mengemukakan, bermain di kondisi cuaca demikian dapat berakibat buruk bagi para pemain.
"Keputusan tepat wasit, kalau dilanjutkan pemain rentan cedera keputusan yang tepat dari wasit," ujar dia. (*).
Kumpulan Artikel Bali United
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/bali/foto/bank/originals/robert-rene-alberts-dan-kiper-i-made-wirawan.jpg)