KRONOLOGI Pembunuhan Ibu dan Anak di Semarang, Dr Hastry Ungkap Kondisi Jenazah Kedua Korban
Berikut ini adalah kronologi kasus pembunuhan ibu dan anak di Semarang.
Penulis: I Putu Juniadhy Eka Putra | Editor: Ida Ayu Suryantini Putri
TRIBUN-BALI.COM, SEMARANG – Berikut ini adalah kronologi kasus pembunuhan ibu dan anak di Semarang.
Kasus pembunuhan Ibu dan Anak di Kota Semarang pertama kali terungkap setelah warga menemukan sosok mayat perempuan di bawah kolong jembatan Tol KM 425 Pudakpayung, Semarang.
Diketahui pada kasus pembunuhan Ibu dan anak di kota Semarang dua orang menjadi korban yakni SK (31) dan FMA (5).
Setelah melakukan penyidikan lebih lanjut, akhirnya pihak Polda Jateng berhasil mengungkapkan pelaku di bali kasus keji tersebut.
Adapun pelaku berinisial DC berusia 31 tahun ditangkap Polda Jateng pada Rabu 16 Maret 2022 di depan Mapolda Jawa Tengah.
Direskrimum Polda Jateng Kombes Djuhandani Rahardjo Puro mengatakan saat itu, pelaku yang merupakan warga Dusun Sumber Girang RT 1 RW 2,Sumber Girang, Lasem, Kabupaten Rembang tersebut hendak mengecoh petugas dengan membuat laporan polisi soal hilangnya korban.
"Iya, pelaku beralibi modusnya mau ikut membuat laporan kehilangan korban. Ketika di depan kantor Polda Jateng kami tangkap," kata Puro gelar perkara di Mapolda Jateng, Jumat 18 Maret 2022 dikutip Tribun-Bali.com dari TribunJateng.com pada Sabtu 19 Maret 2022 dalam artikel berjudul Sempat Buntu, Polisi Bongkar Kasus Pembunuhan Ibu Anak di Semarang dari Petunjuk Instagram.
Kronologi Pembunuhan Ibu dan Anak di Semarang
Lebih lanjut, ia pun mengungkapkan jika DC merupakan seorang nakes di sebuah rumah sakit di Kota Semarang.
Baca juga: PERKEMBANGAN KASUS SUBANG: Polisi Sebut Sudah Mengarah pada Tersangka, Diungkap Saat Bulan Puasa?
Korban dan pelaku sudah saling kenal sejak Oktober 2021 atau enam bulan lalu. Mereka saling kenal lantaran sama-sama menjadi petugas vaksinator.
Mereka berdua kemudian sudah saling dekat. Bahkan pelaku sempat meminang korban untuk dijadikan istri.
Padahal pelaku Dony juga masih berstatus memiliki seorang istri dan satu anak.
"Iya, pelaku sempat melamar korban ke pihak keluarganya," katanya.
Lantaran sudah berhubungan dekat itulah, korban Sweetha percaya menitipkan anaknya kepada korban. Pelaku tega menghabisi nyawa ibu dan anaknya secara bergiliran.
Motif pelaku membunuh korban MFA lantaran sering nakal. Pembunuhan terhadap anak itu dilakukan di rumah pelaku di Kota Semarang.