MotoGP Mandalika
KONTROVERSI Mbak Rara Jadi Pawang Hujan di MotoGP Mandalika, Dinyinyiri Hingga Diundang Podcast
Kontroversi tentang Mbak Rara, pawang hujan yang ditugaskan di Mandalika saat gelaran MotoGP hingga kini masih berlanjut.
Penulis: Putu Kartika Viktriani | Editor: Putu Kartika Viktriani
TRIBUN-BALI.COM - Sosok pawang hujan yang muncul beberapa saat sebelum race MotoGP di Sirkuit Mandalika kini menjadi sorotan publik.
Aksinya berdoa dan memindahkan awan saat hujan membasahi Pertamina Mandalika International Street Circuit, ramai diperbincangkan.
Ia adalah mbak Rara sang pawang hujan yang melakukan ritual di area pit lane.
Dalam video, pawang hujan itu terlihat berjalan tanpa alas kaki sambil membawa singing bowl.
Baca juga: Selesai Balapan MotoGP, Begini Tanggapan Mbak Rara Pawang Hujan Soal Dirinya Disoraki Penonton
Ia juga membawa dupa di tangan kirinya.
Pawang hujan itu memutar-mutar tongkat kecil di atas cawannya sambil membacakan mantra yang berusaha membuat cuaca di Sirkuit Mandalika membaik.
Setelah hujan reda, balapan MotoGP Mandalika berlangsung dalam keadaan trek basah.
Aksi pawang hujan bernama Raden Rara Istiani Wulandari yangg sehari-hari tinggal di Bali tersebut, rupanya mencuri perhatian beberapa pebalap di paddock.
Salah satunya Fabio Quartararo yang ikut menirukan aksi pawang.
Meski aksi mbak Rara ini mendapatkan ucapan terima kasih dari pihak MotoGP, namun banyak juga yang mencibirnya.
Pro kontra atas profesinya menjadi perdebatan selama berhari-hari setelah gelaran MotoGP Mandalika usai.
Baca juga: BANJIR PUJIAN, Kombinasi Mbak Rara dan Quartararo Jadi Pawang Hujan Mandalika Serta Apiknya Drainase
Beberapa netizen amat mengagumi kemampuan dan ritualnya sebagai salah satu budaya Indonesia.
Namun yang lainnya menghujat ritual ini sebagai alasan Indonesia tak pernah maju dari segi teknologi.
Beberapa orang menganggap ritual klenik seperti ini hanyalah isapan jempol belaka.
Tak hanya netizen, kalangan publik figur juga banyak yang mengomentari aksi mbak Rara ini.