Berita Denpasar

PTM di Denpasar Mulai 1 April 2022, Kapasitas Siswa Menyesuaikan dengan Kesiapan Sekolah

Denpasar sudah siap menggelar Pembelajaran Tatap Muka (PTM) pada 1 April 2022 mendatang.

Penulis: Putu Supartika | Editor: Karsiani Putri
Dokumen Tribun Bali
ILUSTRASI- Pelaksanaan PTM di salah satu sekolah di Bali pada beberapa waktu lalu 

TRIBUN-BALI.COM, DENPASAR- Denpasar sudah siap menggelar Pembelajaran Tatap Muka (PTM) pada 1 April 2022 mendatang.

Hal ini sesuai dengan keputusan dari Gubernur Bali.

Kadisdikpora Kota Denpasar, AA Gede Wiratama pun memastikan bahwa penyelenggaraan PTM di Denpasar mulai 1 April. 

Karena Denpasar kini sudah masuk PPKM level II, maka kapasitas siswa yang mengikuti PTM juga menyesuaikan. 

Baca juga: Jelang Ramadhan, Pertamina Prediksi Akan Ada Kenaikan Penggunaan BBM, LPG & Avtur

Baca juga: JADWAL Libur Bersama dan Tanggal Merah Idul Fitri 2022

Baca juga: JAM Kerja PNS Berubah Selama Bulan Ramadan 1443 Hijriah, Ini Rinciannya

"Kami memberikan kewenangan sekolah untuk menentukan jumlah siswa yang hadir. Bila sebelumnya diputuskan 50 persen, maka terjadi perubahan pula sesuai level PPKM," katanya, Rabu, 30 Maret 2022.

Bahkan jika sekolah siap untuk PTM 100 persen juga dipersilakan. 

Demikian pula bila sekolah belum siap untuk melakukan PTM 100 persen, bisa juga 50 persen, atau 75 persen. 

Hal ini tergantung dari kesiapan sekolah masing-masing dan tergantung fasilitas yang mereka miliki.

Sebelumnya, Wakil Wali Kota Denpasar, Kadek Agus Arya Wibawa mengatakan Dinas Pendidikan Kota Denpasar pun sudah melakukan pemetaan untuk persiapan tatap muka ini.

"Dari Dinas Pendidikan sudah melakukan pemetaan untuk persiapan tatap muka yang dilakukan 1 April serentak di seluruh Bali," kata Arya Wibawa.

Ia menambahkan, Denpasar sudah sangat siap apalagi dengan tren kasus positif Covid-19 yang semakin menurun.

“Kalau sampai akhir bulan ini terus begini, astungkara kasusnya melandai dan kami sangat siap melakukan pembelajaran tatap muka,” katanya.

Arya Wibawa mengatakan ada kekhawatiran dari orang tua siswa terkait dengan adanya lost generation dikarenakan anak mereka belajar secara daring.

“Memang ada kekhawatiran orang tua, jangan sampai ada lost generation. Karena banyak sekali kegiatan belajar mengajar dilakukan secara daring dan ini ada positif dan negatifnya,” katanya.

Baca juga: Jelang Ramadhan, Pertamina Prediksi Akan Ada Kenaikan Penggunaan BBM, LPG & Avtur

Baca juga: JADWAL Libur Bersama dan Tanggal Merah Idul Fitri 2022

Baca juga: JAM Kerja PNS Berubah Selama Bulan Ramadan 1443 Hijriah, Ini Rinciannya

Namun, menurutnya terjadi penurunan kedisiplinan belajar siswa dikarenakan adanya proses belajar mengajar dengan sistem daring ini.

(*)

Sumber: Tribun Bali
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved