Berita Jembrana

Nelayan Kecil Pengambengan Jembrana Menjerit, Sepekan Ini Kesulitan Dapat Solar

Nelayan Kecil Pengambengan Jembrana Menjerit, Sepekan Ini Kesulitan Dapat Solar

Penulis: I Made Ardhiangga Ismayana | Editor: Irma Budiarti
Tribun Bali/I Made Ardhiangga
Aktivitas nelayan Pengambengan usai pulang melaut, Kamis 31 Maret 2022 di Pelabuhan Desa Pengambengan, Kabupaten Jembrana, Bali. Nelayan Kecil Pengambengan Jembrana Menjerit, Sepekan Ini Kesulitan Dapat Solar 

Solar sendiri untuk bahan bakar mesin atau pendorong.

Sedangkan pertalite, digunakan untuk penerangan kapal ketika melakukan penangkapan ikan di tengah laut.

Selain solar susah didapat, untuk pertalite saat ini tidak dapat membeli tanpa rekomendasi (pembelian dengan jirigen).

“Sekarang susah juga, untuk Pertalite harus ada rekomendasi untuk beli pakai jirigen,” ungkapnya.

Ia menambahkan, dirinya baru saja pulang dan bisa mendapat solar.

Namun, sebelumnya sudah libur beberapa hari.

Ia menangkap ikan layur di Penebel Tabanan.

Dan mendapat sekitar 16 kilogram ikan.

Untuk ikan layur sendiri sekitar Rp 50 ribu per kilogramnya.

“Ya dapat segitu entah apa mencukupi sama biaya minyak yang dikeluarkan. Dan itu seharian nangkap. Dari jam 2 siang kemarin, baru datang jam 10 pagi ini,” bebernya.  

Sementara itu, nelayan lainnya, Zainal Abidin, mengaku saat ini harus memperpanjang masa rekomendasi.

Diperpanjang setiap dua Minggu sekali. Hal ini, tetap saja untuk solar juga tidak lancar dalam sepekan terakhir.

“Perpanjangan tidak kena uang. Kalau Solar ada tapi tidak lancar, sudah dua hari belum dapat solar,” jelasnya.

(*)

Sumber: Tribun Bali
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved