Ramadan 2022

Anti Lemas saat Menjalankan Puasa, Ini Makanan yang Harus Dihindari saat Sahur

Tribunners, tips agar tidak lemas saat menjalani puasa Ramadan, berikut hal yang perlu dilakukan.

Editor: Sabrina Tio Dora Hutajulu
PIXABAY
Minum banyak air selama sahur membuat ginjal akan membuangnya dalam beberapa jam. Lebih baik meminum banyak air di jam-jam antara buka puasa dan sahur. 

TRIBUN-BALI.COM, DENPASAR - Anti Lemas saat Menjalankan Puasa, Ini Makanan yang Harus Dihindari saat Sahur

Tribunners, tips agar tidak lemas saat menjalani puasa Ramadan, berikut hal yang perlu dilakukan.

Baca juga: Bahaya! 5 Kebiasaan yang Berpotensi Merusak Ginjal, Salah Satunya Tidur Tidak Teratur

Diketahui, umat Islam akan memasuki bulan Ramadan dan menjalani ibadah puasa wajib hanya tinggal hitungan hari.

Banyak rintangan yang akan dihadapi umat Islam saat berpuasa.

Mulai dari lapar, lemas, haus hingga hal lain yang menyertai.

Agar tidak lemas selama berpuasa, kita wajib menjalankan pola hidup sehat agar tetap semangat.

Konsumsi makanan dengan nutrisi seimbang saat puasa juga sangat diperlukan untuk menjaga daya tahan tubuh terlebih dalam situasi pandemi.

Oleh karena itu, Anda harus menerapkan perilaku hidup sehat di bulan Ramadhan agar tetap sehat.

1. Sahur

Saat waktu sahur dianjurkan untuk tidak merokok, perbanyak makan-makanan berserat seperti buah-buahan dan sayuran.

Menu yang dimakan memengaruhi kerja tubuh Anda selama berpuasa.

Perbanyak makan- makanan berserat.

2. Hindari Mengonsumsi Makanan Berminyak

Makanan berminyak menyebabkan penyumbatan di pembuluh darah, sehingga aliran oksigen menjadi berkurang dan mengakibatkan mengantuk pada siang hari.

Baca juga: Cegah Kanker dengan Perawatan dari Bahan Alami, Cukup Minum Air Rebusan Daun Jeruk Purut

3. Atur Makan Malam

Makan terlalu banyak saat malam hari menyebabkan obesitas.

Hindari minum kopi dan soda saat malam hari karena membuat sulit tidur dan menimbun banyak lemak.

4. Makan Secukupnya saat Berbuka Puasa

Ketika langsung makan banyak saat berbuka puasa dapat membuat perut sesak.

Oleh karena itu, makanlah secara bertahap mulai dari air putih dan sedikit makanan manis untuk menambah energi.

Selain itu, pilihlah menu bergizi seimbang, kurangi makanan manis, asin, dan berlemak.

5. Aktivitas Fisik Minimal 30 Menit

Lakukan aktivitas fisik minimal 30 menit akan membuat tubuh tetap bugar.

6. Atur Pola Tidur

Apabila harus bangun pagi hari untuk menyiapkan makan sahur.

Maka jangan tidur terlalu malam untuk keperluan yang tidak terlalu penting.

7. Minum 8 Gelas Air Putih

Air putih sangat penting bagi tubuh.

Baca juga: Makanan yang Patut Dihindari Penderita Nyeri Sendi, Salah Satunya Daging Merah

Oleh karena itu dianjurkan minum air putih sebanyak 8 gelas dalam sehari.

Adapun pembagiannya, yaitu:

- Minum setelah bangun sahur

- Selepas sahur

- Minum saat berbuka puasa

- Selepas salat maghrib

- Selapas Makan

- Selepas salat isya

- Selepas salat tarawih

- Sebelum tidur

Manfaat Puasa Bagi Kesehatan Tubuh

Dikutip dari kemenag.go.id, beberapa penelitian mengungkapkan manfaat puasa bagi kesehatan, antara lain:

1. Tubuh mendapatkan fase istirahat usus dan perut serta membantu detoksifikasi (pengeluaran racun dari dalam tubuh).

2. Puasa dapat mengurangi kadar lemak tubuh.

Kelebihan lemak tubuh bisa merusak keseimbangan sistem kekebalan tubuh manusia.

Lemak yang banyak akan memicu produksi sel, yang menyebabkan peradangan pada organ tubuh, memicu munculnya penyakit pembuluh darah dan masalah kesehatan lainnya.

3. Rasa lapar memicu sel-sel induk dalam tubuh untuk memproduksi sel darah putih baru untuk melawan infeksi.

Para peneliti menyebutkan bahwa puasa berfungsi sebagai 'pembalik sakelar regeneratif' yang mendorong sel induk menciptakan sel darah putih baru.

Penciptaan sel darah putih baru inilah, yang menjadi dasar regenerasi seluruh sistem kekebalan tubuh.

4. Puasa bermanfaat dalam merestart sistem kerja tubuh.

Kondisi ini membantu menciptakan lingkungan yang sehat bagi tubuh untuk meregulasi hormon.

Mereka yang makan setiap tiga sampai empat jam sekali tidak sempat mengalami lapar, sehingga tidak merasakan kemampuan tubuh untuk menyampaikan sinyal lapar.

Ketika asupan makanan untuk tubuh dihentikan selama 12 jam, tubuh dapat lebih fokus pada kemampuannya untuk meregenerasi sel.

(*)

Artikel ini telah tayang di SerambiNews.com

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved