KKB Papua

DETIK-detik Pentolan KKB Papua Ali Kogoya Tewas Ditembak, Diduga Sedang Amati Pos Distrik Ilaga

Saat dilakukan penembakan, Ali Kogoya diduga sedang mengamati pos keamanan di Kago, Distrik Ilaga Kabupaten Puncak, Papua, Minggu (3/4/2022).

Editor: Bambang Wiyono
DOKUMEN POLDA PAPUA
Sepucuk senjata api jenis FN 46 AK dengan nomor seri EA 1520077 yang berisi dua butir peluru di dalam magazen disita dari tangan Ali Kogoya, anggota KKB Papua pimpinan Lekagak Telenggen.  

TRIBUN-BALI.COM, PAPUA - Aparat keamanan yang tergabung dalam Satgas Operasi Damai Cartenz berhasil menembak mati Ali Teu Kogoya, yang diduga kuat anggota Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) Papua pimpinan Lekagak Telenggen.

Saat dilakukan penembakan, Ali Kogoya diduga sedang mengamati pos keamanan di Kago, Distrik Ilaga Kabupaten Puncak, Papua, Minggu (3/4/2022).

Ali Kogoya ditembak karena melawan dan menembak petugas saat hendak ditangkap.

"TKP itu tidak jauh dari pos keamanan dan Polsek, kalau garis lurus itu cuma 200 meter saja, kejadian satu bulan lalu yang masyarakat kena tembak itu, juga di daerah situ," ujar Direskrimum Polda Papua Kombes Faizal Ramadhani, di Jayapura, Senin (4/4/2022).

"Tentunya kalau dia sedang di situ ada yang sedang diamati," ujarnya.

Menurut Faizal, keberhasilan aparat keamanan mendeteksi keberadaan ATK merupakan perintah Kapolda Papua kepada Polres di daerah rawan untuk memperkuat pengamanan di dalam kota.

"Satu minggu yang lalu, Kapolda sudah memerintahkan lima kapolres untuk menyusun sistem kota sehingga keberadaan masing-masing kelompok (KKB) bisa diantisipasi untuk menyerang masyarakat umum ataupun TNI-Polri," kata dia.

"Ini salah satu indikasi kalau sistem ini mulai berdampak," katanya.

Aparat mengamankan sejumlah barang bukti, satu di antaranya sepucuk pistol.

"Benar ada penembakan yang menewaskan anggota KKB di Ilaga, Minggu," kata Kapolda Papua Irjen Mathius Fakhiri dikutip dari Antara, Senin (4/4/2022).

Anggota KKB itu ditembak petugas karena berusaha melawan dan menembak petugas saat hendak ditangkap.

Ali Kogoya membawa sepucuk senjata api jenis FN 46 AK dengan nomor seri EA 1520077 yang berisi dua butir peluru di dalam magazin.

Fakhiri mengatakan, jenazah Ali Kogoya kemudian dibawa ke Puskesmas Ilaga, sementara petugas mengamankan barang bukti berupa senjata api jenis FN 46 di Polres Puncak.

Dia menambahkan, berdasarkan laporan yang diterima, senjata api yang dibawa Kogoya berasal dari Undius Kogoya.

Ali Kogoya diketahui bergabung dengan Kelenak Telenggen di Ilaga, Kabupaten Puncak.

Belum lama ini, Satgas Cartenz juga menembak dua anggota KKB di Nabire yakni Toni Tabuni (24) dan Kais Tabuni (25).

Toni Tabuni terpaksa dilumpuhkan hingga tewas karena saat ditangkap melakukan perlawanan.

Daftar kejahatan Toni Tabuni disebut cukup banyak karena ada sembilan laporan polisi yang melibatkan dirinya.

Salah satunya adalah, kasus penembakan mantan Kepala BIN Daerah Papua di Beoga, Kabupaten Puncak, pada 25 April 2021.

Danpos Koramil Gome Bohongi Panglima TNI

Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa mengungkap kebohongan Danpos Koramil Gome yang saat ini sedang menjalani proses hukum terkait insiden penyerangan kelompok bersenjata di Papua yang menyebabkan tewasnya tiga prajurit Pos Koramil Gome Satgas Kodim YR 408/Sbh, Kamis (27/1/2022) lalu.

Andika mengungkapkan kebohongan yang dilaporkan Danpos kepada Danyon tidak hanya pada saat insiden tersebut terjadi melainkan juga sebelumnya.

"Jadi misalnya dikatakan dia mengeluarkan pengamanan pos itu, patroli, ke titik ini, ke titik A, ternyata yang dilakukan itu ke proyek galian pasir. Nah gitu-gitu kan membuat kalau dilaporkan sebenarnya pasti mungkin ada pertanyaan, itu apa di situ? Satu, boleh enggak kamu di situ," kata Andika di kawasan Kuningan Jakarta Selatan, Senin (21/3/2022).

Terlebih, kata dia, pengerahan personel untuk pengamanan di proyek galian pasir tersebut tidak dilakukan berdasarkan pertimbangan keamanan sama sekali.

Selain itu, kata dia, pengerahan personel ke proyek galian pasir tersebut juga tidak dilakukan dengan pertimbangan taktis.

"Ingat ini kan bukan daerah lain, ini daerah yang memang keamanannya juga agak lebih tidak biasa," kata Andika.

Terkait insiden tersebut, kata Andika, pihaknya telah melakukan evaluasi di antaranya terkait dengan kejujuran.

Ia mengatakan hal tersebut juga telah disampaikan seluruh jajaran yang melalukan operasi di Papua.

"Karena kita juga jangan dong sampai terlalu ceroboh, pertimbangan uang untuk pribadi, tetapi kemudian yang jadi korban anak buah," kata Andika.

Diberitakan sebelumnya, Andika mengungkap kejanggalan dalam kasus penyerangan Pos Koramil Gome yang mengakibatkan tiga prajurit TNI gugur pada Kamis (27/1/2022) lalu.

Ia mengakui bahwa yang melakukan penyerangan dan menewaskan tiga prajurit TNI adalah kelompok bersenjata di Papua.

Namun demikian, kata dia, dalam kejadian tersebut ada peran penggelaran di tempat yang tidak diperhitungkan dan disepelekan oleh Komandan Kompi (Danki) yang saat itu bertindak sebagai Komandan Pos (Danpos).

Andika juga mengungkapkan Danpos tersebut juga melakukan kebohongan.

Kebohongan yang dimaksud, kata Andika, adalah apa yang terjadi sebenarnya bukanlah yang dilaporkan Danpos tersebut kepada Komandan Batalyon (Danyon).

Padahal, kata dia, Mabes TNI telah memikirkan terkait dukungan dan perlindungan anggota di lapangan.

Namun demikian, lanjut dia, Danpos tersebut justru mengambil pertimbangan yang sangat pendek.

Hal tersebut diungkapkannya di kanal Youtube Jenderal TNI Andika Perkasa yang diunggah pada Jumat (18/3/2022).

"Maksudnya pertimbangan pendek sekali, hanya soal, oh kita dapat uang tambahan untuk pengamanan di situ. Dikorbankan semuanya. Jadi saya ingin ada proses hukum terhadap Danpos ini atau Komandan Kompi. Dituntaskan supaya jadi pembelajaran juga," kata Andika.

Kontak tembak antara prajurit TNI dengan Kelompok Separatis Teroris (KST) Papua di Distrik Gome Kabupaten Puncak Papua terjadi pada Kamis (27/1/2022).

Tiga prajurit yang gugur dalam kejadian tersebut merupakan personel Pos Koramil Gome Satgas Kodim YR 408/Sbh.

Mereka adalah Serda Rizal, Pratu Tuppal Baraza, dan Pratu Rahman.

Sementara itu satu prajurit yang kritis yakni Pratu Saeful.

"Akibat penyerangan brutal KST terhadap Pos Satgas Kodim YR 408/Sbh mengakibatkan personel TNI berjumlah tiga personel Satgas Kodim YR 408/Sbh meninggal dunia dan 1 (satu) personel dalam kondisi kritis," kata Kapendam XVII/Cenderawasih Kolonel Inf Aqsha Erlangga dalam keterangan resminya pada Kamis (27/1/2022).

Aqsha menjelaskan kejadian bermula dari penyerangan gerombolan KST terhadap Prajurit TNI dari Pos Koramil Gome, Satgas Kodim YR 408/Sbh pada pagi hari.

Saat dilaksanakan pergantian jaga, kata dia, tiba-tiba Satgas Kodim YR 408/Sbh mendapatkan tembakan dari KSTP.

Personel TNI Satgas Kodim YR 408/Sbh, kata dia, kemudian melakukan tembakan balasan.

Akibat kejadian tersebur, lanjut dia, terdapat korban dua orang personel Satgas Kodim YR 408/Sbh terkena tembakan yaitu Serda Rizal luka tembak di bagian pinggang dan Pratu Tuppal Baraza luka tembak di perut bagian bawah.

Akibat tertembak oleh gerombolan KST, kata Aqsha, kemudian kedua Prajurit TNI tersebut dievakuasi menuju Puskesmas Ilaga dengan menggunakan kendaraan.

Prajurit TNI Serda Rizal, lanjut Aqsha, meninggal dunia pada saat perjalanan menuju Puskesmas Ilaga.

Kemudian setibanya di Puskesmas Ilaga, kata dia, korban Pratu Tuppal Baraza mendapat pertolongan pertama oleh Dokter Puskesmas Ilaga.

Namun setelah mendapat pertolongan dari Dokter Puskesmas, lanjut dia, Pratu Tuppal Baraza dinyatakan meninggal dunia.

Setelah dilaksanakan evakuasi, kata Aqsha, kembali terjadi penyerangan kembali oleh KST terhadap Pos Satgas Kodim YR 408/Sbh.

Akibat penyerangan kembali ke Pos TNI, kata dia, dua personel atas nama Pratu Rahman dan Pratu Saeful terkena tembakan kemudian dievakuasi ke Puskesmas Illaga.

"Setibanya di Puskesmas Ilaga, korban Pratu Rahman dinyatakan meninggal dunia oleh dokter puskesmas," kata Aqsha. (*)

Artikel ini telah tayang di TribunJabar.id dengan judul Detik-detik Pentolan Kelompok Teroris KKB Papua Ali Kogoya Tewas Ditembak, Diduga Sedang Amati Pos, 

Sumber: Tribun Jabar
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved