Modus Super Canggih, Sekejap Rp 297 Juta Milik Ali di Bank BUMN Lumajang Raib, Jejaknya di Amerika

Sungguh mengejutkan, hanya dalam hitungan menit uang Rp 297 juta milik nasabah bank pelat merah di Lumajang, Jawa Timur raib.

Editor: Bambang Wiyono
Kolase Kompas.com dan SURYA.co.id
Ilustrasi uang pecahan seratusan ribu dan Kapolres Lumajang AKBP Dewa Putu Eka Darmawan.  

TRIBUN-BALI.COM, LUMAJANG - Teknik penipuan terhadap nasabah bank semakin canggih dilakukan. 

Sungguh mengejutkan, hanya dalam hitungan menit uang Rp 297 juta milik nasabah bank pelat merah di Lumajang, Jawa Timur raib.

Uang sebanyak itu hilang dalam waktu sekejap. Padahal, setiap pengambilan uang atau transfer di bank ada pembatasan nominalnya.

Kini, Polres Lumajang turun tangan untuk melakukan penyelidikan atas hilangnya uang nasabah bank pelat merah di Lumajang tersebut.

Kapolres Lumajang AKBP Dewa Putu Eka Darmawan mengaku telah menerima laporan tersebut beberapa waktu lalu.

Sebelumnya, korban melaporkan kasus ini ke Polsek Pasirian.

Namun, karena kerugian korban mencapai ratusan juta rupiah akhirnya kasus ditangani Polres Lumajang.

"Ini tindak kejahatan yang merugikan. Tiba-tiba saldo nasabah BRI dalam rekening terkuras habis dalam hitungan menit."

"Ketika laporan itu muncul kami mengamati ada kejanggalan."

"Kejanggalannya kenapa bisa uang ratusan juta ludes dalam dengan cepat. Ini masih dalam tahap penyelidikan oleh kami," kata AKBP Dewa Putu Eka Darmawan.

Ia menilai, penipuan online ini dugaannya dilakukan sindikat yang super canggih.

Sebab, uang yang keluar dari rekening melebihi batas limit transfer setiap hari.

Pihaknya belum bisa memastikan, apakah penyebab terkurasnya saldo itu karena lemahnya sistem sekuritas perbankan atau kesalahan dari nasabah sendiri.

Semuanya masih dalam tahap penyelidikan.

Di zaman sekarang kejahatan siber yang terjadi di dunia perbankan modusnya semakin canggih.

Dulu ada skimming, penipuan menggunakan kode OTP, dan sekarang yang paling marak yakni penyedotan dana nasabah lewat beberapa situs jual beli (marketplace).

Banyaknya cara-cara baru penipuan, perbankan pun sekarang seakan berkejaran dengan pelaku kejahatan untuk mencari solusi terhadap tiap modus.

Oleh karena itu sebagai nasabah perbankan hendaknya teliti dan selalu waspada.

Pihaknya mengimbau masyarakat untuk tidak mudah percaya memberikan kode apapun dari nomor orang tidak dikenal melalui gadget.

Sebab, hal itu dapat menjadi awal kejahatan di dunia siber.

"Secara bertahap kami akan mengurai satu-persatu akar masalah ini."

"Saksi sudah kami periksa hari Jumat lalu."

"Pemeriksaan dilanjutkan dalam beberapa hari ini."

"Semoga ada titik terang, karena ternyata uang yang hilang itu bukan uang pribadi."

"Melainkan milik orang banyak yang menabung pada korban," pungkasnya.

Kronologi Kejadian

Seorang nasabah bank pelat merah di Lumajang, Jawa Timur, Ali Muafan tertimpa musibah.

Apes, sial, celaka hingga dipersalahkan pihak bank padahal uangnya sebanyak Rp 297 juta raib secara misterius

Begitulah nasib Ali, warga Desa Kalibendo Selatan Kecamatan Pasirian, Kabupaten Lumajang.

Uangnya Rp 297 juta yang tersimpan di sebuah bank pelat merah, tiba-tiba raib.

Ketika dia meminta kejelasan transaksi pihak perbankan justru malah menyalahkannya.

Kasus tersebut terjadi pada 10 Maret lalu.

Awalnya, Ali yang saat itu sedang menghadiri acara pengajian menerima telepon WhatsApp dari seseorang yang mengaku karyawan bank.

Dalam obrolan itu, Ali menerima kabar bahwa bank tersebut memberlakukan tarif baru untuk biaya transfer antarbank.

Tanpa disangka, setelah telepon ditutup, dia mendapat notifikasi SMS Banking bahwa uangnya di dalam rekening terkuras Rp 297 juta.

"Ada SMS kalau uang habis, saya langsung ke kantor bank untuk membekukan rekening. Terus saya laporkan kejanggalan ini. Saya disuruh nunggu hasil tracking transaksi selama 20 hari," ujarnya.

Waktu itu Ali sempat merasa lebih tenang karena pihak bank berjanji membereskan masalah tersebut, termasuk menyelidiki orang yang menguras uangnya.

Tetapi harapan tinggal harapan, Rabu (30/3/2022), Ali mendapat jawaban bahwa uang ratusan juta rupiah miliknya tidak mungkin bisa kembali.

Sebab dana itu sudah digunakan Ali untuk membeli salah satu saham pabrik di Amerika.

Menurut pihak bank, Ali secara tidak sadar telah memberitahukan kode OTP kepada penelepon gelap.

"Padahal saya gak kirim apa-apa. Saya cuma balas pilihan tarif transfer. Lalu hitungan menit uang saya tiga kali terkuras yang akhirnya uang ratusan juta raib," ujar Ali.

Ali kini memasrahkan kasus tersebut ke polisi.

Dia berharap pihak cyber crime bisa menyelidiki agar uangnya bisa kembali. 

"Ini bukan uang saya. Ini uang arisan di pasar. Uangnya orang banyak," keluhnya.

Sementara itu, Surya.co.id sudah dua kali mencoba mengonfirmasi bank pelat merah cabang Lumajang tersebut, namun hingga berita ini diunggah pihak perbankan belum merespons. (*)

Artikel ini telah tayang di Surya.co.id dengan judul HITUNGAN Menit Uang Rp 297 Juta Milik Nasabah Bank Plat Merah di Lumajang Raib, Modus Makin Canggih, 

Sumber: Surya
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved