Pembunuhan Ibu dan Anak di Subang
UPDATE Kasus Subang: Bukan Yosef yang Pertama Lihat Mayat Istri dan Anaknya, Tapi Gogo, Siapa Dia?
Fakta baru ini terkait orang pertama yang melihat kaki korban di dalam mobil Alphard yang terparkir di lokasi kejadian, Desa Jalancagak Subang.
TRIBUN-BALI.COM, SUBANG - Tujuh bulan kasus pembunuhan ibu dan anak di Subang belum terungkap.
Publik menunggu janji Polda Jabar untuk segera mengungkap pelaku pembunuhan terhadap Tuti Suhartini dan Amalia Mustika Ratu tersebut.
Tuti dan Amalia dibunuh secara sadis, mayatnya ditumpuk dalam bagasi mobil Alphard di garasi rumahnya di Desa Jalancagak, Subang, Jawa Barat.
Di tengah kegundahan publik menunggu penetapan tersangka kasus pembunuhan ibu dan anak di Subang, muncul fakta baru yang selama ini belum pernah terdengar.
Fakta baru ini terkait orang pertama yang melihat kaki korban di dalam mobil Alphard yang terparkir di lokasi kejadian, Desa Jalancagak Kabupaten Subang, Jawa Barat.
Kalau sebelumnya Kades Jalancagak Indra Zainal Alim mengakui bahwa orang yang pertama kali melihat mayat di dalam mobil Alphard adalah tim inafis Polri.
Bahkan karena hal itu, Indra Zainal Alim sempat mencurigai Muhammad Ramdanu alias Danu yang di sebuah wawancara mengaku sudah ada mayat di dalam mobil sebelum tim Inafis Polri datang.
Ternyata, info terbaru menyebut bahwa sebelum tim Inafis tiba di lokasi, warga sudah ramai membicarakan tentang kaki di dalam mobil Alphard.
Orang pertama yang mengetahui adanya kaki di dalam mobil itu adalah GG alias Gogo, pedagang air mineral (aqua) yang kebetulan berada di lokasi kejadian.
Lewat tayangan kanal Youtube Heri Susanto, Gogo mengungkap detik-detik penemuan mayat ibu dan anak di Subang tersebut.
Saat itu dia sedang berdagang.
Kemudian ia dikagetkan dengan kedatangan Ujang Zahri yang lari menemui Ketua RT Deden.
Ujang Zahri adalah saksi yang pertama kali diminta Yosef Hidayah membantu untuk melihat kondisi rumahnya.
Setelah melihat hal yang tak beres di rumah Yosef, Ujang melaporkan kejadian itu ke Ketua RT.
Saat Ujang menemui Ketua RT, di sana juga hadir beberapa pemuda, satu di antaranya dirinya.
Sementara Ujang ditemani pemuda lain berinisal DD alias Dadar.
Karena ia penasaran, Gogo berinisiatif bergegas untuk melihat TKP menggunakan sepeda motor.
Gogo mengatakan, pada saat tiba di TKP sudah ada banyak warga lainnya.
Gogo mengaku orang yang pertama melihat kaki korban tidak jelas.
Namun, ia menyaksikan sendiri dan melihat kaki korban di dalam mobil Alphard.
“Kalau untuk yang pertama (melihat korban) sih kurang jelas, kan udah banyak orang di pelataran di depan, GG juga lihat, berhubung kaca mobilnya kan terbuka, terus GG refleks lihat ada kaki, astagfirullahaladzim, lompat, langsung lari ke jalan,” ungkap Gogo, Senin (4/4/2022).
Gogo pun langsung mengatakan kesaksiannya itu kepada temannya yang lain satu di antaranya Dadar.
Lantas, Ketua RT mengintruksikan agar Gogo dan temannya yang lain berjaga dan tak memasuki TKP.
Sementara Ketua RT bergegas melaporkan penemuan mayat di Jalancagak itu ke Polisi.
Tak lama setelah itu, polisi datang ke TKP.
Kesaksian Gogo ini dibenarkan Dadar.
Dadar mengaku setelah diberitahu Gogo tentang kaki di dalam mobil, dia langsung melaporkan itu ke Ketua RT.
"Itu memang saya yang beritahu ke Pak RT, soalnya ada teman juga melihat ada kaki di mobil. Pak RT muncul lewat belakang."
"Saya bilang, Pak RT itu ada kaki. Ya, udah diam dulu jangan kemana-mana. Saya laporan dulu. Setelah itu, Pak RT berangkat laporan," ungkap Dadar.
Menurut Dadar, kondisi mobil yang terbuka memudahkan orang untuk melihat kondisi dalamnya, termasuk melihat kaki di mobil bagian belakang meski jarak cukup jauh.
"(Saya), tidak masuk garasi, tapi di depan. Kacanya terbuka, jadi Kelihatan," ungkapnya.
Kades Jalancagak Curigai Danu
Sebelumnya, Kepala Desa Jalancagak Indra Zainal Alim, membuat video yang seolah memojokkan saksi Muhammad Ramdanu alias Danu.
Indra Zainal Alim melalui akun youtube Indra Zainal Chanel kembali mengulik pengakuan Danu tentang kejadian pembunuhan itu, lalu menuliskan asumsinya dalam video tersebut.
Di antaranya terkait pengakuan Danu ketika pagi-pagi Yosef datang ke rumahnya untuk mengabarkan bahwa Tuti dan Amel diculik.
Saat itu, Danu segera bangun dari tidurnya dan langsung menuju ke TKP.
Di rumah TKP Danu melihat sudah ada Yosef Hidayah dan warga.
Danu juga mengaku sempat masuk ke dalam rumah untuk melihat area kamar hingga pintu belakang.
Dia juga sempat melihat rumah acak-acakan dan darah di TKP.
Setelah itu dia keluar diikuti Yosef.
Selesai menceritakan hal itu, Danu lalu mengaku mendengar perkataan warga bahwa jenazah ada di bagasi.
Hal ini lah yang disoroti Indra Zainal.
"Keterangan yang lain hanya kaki, tapi keterangan Danu jenazah," tulis Indra di videonya.
Setelah itu Danu lalu melihat Yosef melongok ke mobil dan Danu meyakini kalau Yosef melihat Amel dan Tuti di dalam mobil.
Ini lagi-lagi menjadi catatan Indra.
"Dari cepatnya Danu datang, masuk keluar TKP sudahkah tim Inafis datang?"
"Sampai Danu meyakini jenazah Amel dan bu Tuti di bagasi, sedangkan keterangan warga dan pak Yosef hanya terlihat kaki," tulis Indra lagi.
Keterangan lain Danu yang membuat Indra curiga adalah saat Danu mengaku menangis di pinggir jalan dan menyampaikan sesuatu ke Wahyu, kepala sekolah di yayasan Yosef.
Saat itu, Danu mengatakan ke Wahyu kalau Amel dan Tuti sudah meninggal di bagasi.
"Danu tidak melihat tapi sudah tahu ibu Tuti dan Amel di bagasi."
"Sudah ada kah tim inafis sekitaran jam ini sampai Danu sudah tahu ada ibu dan Amel di bagasi," tulis Indra lagi.
Memperkuat kecurigaannya tentang Danu, Indra lalu mengunggah kembali video pengakuannya di sebuah channel youtube.
Di video itu, Indra menyebutkan bahwa dia diberitahu ketua RT tentang kejadian itu pada pukul 07/30 WIB.
Saat itu, informasinya masih perampokan, bukan pembunuhan.
Lalu, jam 07.45 dia mendatangi TKP dan dia melihat sudah banyak orang, sudah ada polisi dari Polsek Jalancagak.
Saat itu lah dia ditanya oleh polisi tentang kaki yang terlihat dari dalam mobil.
"Nah, kebetulan pada waktu itu, saya melihat dan masuk minta izin ke daerah TKP, saya datang. Saya didatangi oleh seorang anggota polisi dan bertanya pak kades, hafal gak itu kaki siapa."
"Pada waktu itu saya bilang, itu kaki wak Tuti. Saya hafal betul," katanya.
Pengakuan Indra ini ingin memperkuat bahwa sebelum tim Inafis datang, tidak ada yang tahu kalau ada dua jenazah di dalam mobil Alphard.
Itu artinya, dia mencurigai keterangan Danu yang mengaku sudah tahu ada jenazah Tuti dan Amel di dalam mobil Alphard sebelum tim Inafis datang.
Unggahan Indra ini pun langsung mendapat banyak reaksi.
Ada yang mendukung langkah Kades ikut membantu mengungkap kasus ini, namun tidak sedikit yang justru membully karena keterpihakan Indra pada salah satu pihak di kasus ini.
Hingga berita diunggah, belum ada tanggapan dari kuasa hukum Danu terkait kecurigaan Indra tersebut.
Artikel ini telah tayang di Surya.co.id dengan judul UPDATE KASUS SUBANG, Saksi Pertama Lihat Kaki Korban di Alphard Bersuara, Bantah Kecurigaan ke Danu?,