Konflik Rusia vs Ukraina

KORUT Dukung Invasi Rusia ke Ukraina, Sebut Joe Biden 'Orangtua Pikun', Tuduh AS Jadi Akar Masalah

Korea Selatan mendukukan invasi yang dilakukan Rusia terhadap Ukraina, serta menuduh AS sebagai permasalahan

Penulis: I Putu Juniadhy Eka Putra | Editor: Harun Ar Rasyid
AFP/ALEX WONG / GETTY IMAGES
Presiden Joe Biden bicara secara virtual dari Gedung Kantor Eksekutif Eisenhower di Washington, Rabu 22 September 2021. Biden menyampaikan pandangannya terhadap pandemi Covid-19 di sidang ke-76 Majelis Umum PBB. 

TRIBUN-BALI.COM – Pihak Korea Utara menyebut Presiden Amerika Serikat, Joe Biden sebagai orang tua yang pikun.

Hal tersebut usai Biden menuduh presiden Rusia, Vladimir Putin telah melakukan tindakan kejatahan perang.

Dilansir Tribun-Bali.com dari Korean Central News (KCNA) lewat Tribun-video.com pada Senin 11 April 2022 dalam artikel berjudul Korea Utara Beri Sinyal akan 'Serang' AS setelah Sebut Biden Pemimpin Pikun, Berkubu dengan Rusia, tuduhan tersebut disampaikan Biden usai kekerasan yang dituduhkan pihaknya kepada Rusia dalam serangan terhadap warga sipil di kota Bucha, Ukraina.

Ia pun meminta Putih agar diadili atas kasus tersebut.

"Cerita terbaru adalah kepala eksekutif AS yang berbicara buruk tentang Presiden Rusia dengan data tidak berdasar," tulis komentar yang diterbitkan kantor berita Pemerintah Korea Utara, KCNA.

Pihak Korut pun menilai tuduhan yang disampaikan orang nomor satu Negeri Paman Sam itu ceroboh.

"Pernyataan sembrono seperti itu hanya dapat dibuat oleh keturunan Yankee, yang menguasai agresi dan jalan cerita. Kesimpulannya bisa jadi ada masalah di intelektualnya dan ucapannya yang sembrono itu hanya menunjukkan kecerobohan seorang lelaki tua dalam kepikunannya," kata Korea Utara.

Baca juga: RUSIA Hancurkan Bandara di Kota Dnipro, Ukraina Disebut Terima Bantuan Tentara Bayaran Asing

Pemerintah Pyongyang sendiri secara terbuka mendukung invasi Rusia ke Ukraina.

Korea Utara juga menuduh Amerika Serikat yang selama ini menjadi akar permasalahan yang terjadi antara Rusia dan Ukraina.

Sebelum Biden dinominasikan sebagai Capres AS, media Pemerintah Korea Utara juga pernah menyebut Biden sebagai anjing gila yang harus dipukul mati.

Pasukan Ukraina Bersiap Serangan Rusia

Angkatan bersenjata Ukraina pada Senin 11 April 2022 bersiap untuk serangan baru Rusia ketika ledakan kuat mengguncang kota-kota di selatan dan timur.

Sementara itu, pemimpin Austria berencana  bertemu dengan Presiden Rusia Vladimir Putin dan menyerukan diakhirinya konflik.

Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskiy terus melakukan kampanye untuk menggalang dukungan internasional dan mengumpulkan warga negaranya, memperingatkan bahwa minggu mendatang akan menjadi penting dan menegangkan.

"Rusia akan semakin takut. Takut kalah. Takut kebenaran harus diakui," kata Zelenskiy dalam pidato video larut malam dikutip Tribun-Bali.com dari Reuters pada Senin 11 April 2022.

"Pasukan Rusia akan bergerak ke operasi yang lebih besar lagi di timur negara bagian kami. Mereka mungkin menggunakan lebih banyak rudal untuk melawan kami, bahkan lebih banyak bom udara. Tapi kami sedang mempersiapkan tindakan mereka. Kami akan menjawabnya," lanjutnya.

Sirene serangan udara terdengar di seluruh Ukraina pada Senin pagi tadi.

Baca juga: INFO TERKINI: Vladimir Putin Pecat Komandan Serangan Rusia di Ukraina, Ini Sosok Komandan Baru

“Kemungkinan musuh, untuk mengganggu pasokan barang ke tempat-tempat permusuhan, akan terus menyerang fasilitas infrastruktur transportasi di Ukraina untuk menghancurkan atau melumpuhkan mereka,” kata staf umum angkatan bersenjata Ukraina.

Pasukan Rusia melanjutkan serangan mereka untuk membangun kendali penuh atas kota selatan Mariupol, berusaha menyerbu pabrik besi dan baja dan pelabuhan, tambahnya.

Rusia mungkin juga melakukan tindakan provokatif di wilayah Transnistria Republik Moldova untuk menuduh Ukraina melakukan agresi terhadap negara tetangga, kata staf umum, tanpa memberikan bukti.

Serhiy Gaidai, Gubernur wilayah Luhansk di timur Ukraina, mengatakan infrastruktur termasuk toko makanan telah menjadi sasaran "informan" Rusia.

 (*)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved