Berita Denpasar
Denpasar Kini Miliki 317 Bank Sampah, Nabung Sampah Dapat Duit
Hingga tahun 2022 ini, sudah ada sebanyak 317 bank sampah di Denpasar yang tersebar dari tingkat banjar, desa/lurah hingga sekolah.
Penulis: Putu Supartika | Editor: Widyartha Suryawan
TRIBUN-BALI.COM, DENPASAR - Hingga tahun 2022 ini, sudah ada sebanyak 317 bank sampah di Denpasar.
Bank sampah tersebut tersebar dari tingkat banjar, desa/lurah hingga sekolah.
Untuk diketahui, Pemkot Denpasar sudah mulai mengeluarkan SK untuk bank sampah ini sejak tahun 2020 lalu.
Adapun tahun 2020 telah diterbitkan sebanyak 100 SK, selanjutnya pada tahun 2021 jumlah bank sampah menjadi 224 unit, dan tahun 2022 ini menjadi 317 bank sampah.
Keberadaan bank sampah tersebut diklaim mampu mengurangi 30 persen sampah yang bisa didaur ulang dibuang ke TPA.
Adapun jenis sampah yang diterima bank sampah meliputi plastik, besi, kardus, hingga botol air mineral.
Lewat bank sampah, para nasabah dapat menghasilkan uang dari sampah yang ditabung tersebut.
Asisten Administrasi Pembangunan Sekretariat Daerah Kota Denpasar, Anak Agung Gede Risnawan, mengatakan permasalahan sampah saat ini menjadi momok bagi semua lapisan masyarakat.
Oleh karenanya, semua pihak harus memiliki inovasi dalam pengolahan sampah ini.

“Semua lapisan masyarakat, baik jajaran Pemerintah, warga maupun pihak swasta harus bersinergi untuk menagatasi permasalahan sampah di kota Denpasar,” kata Risnawan, Sabtu 23 April 2022.
Pihaknya juga berpesan agar semua pihak terus saling bekerjasama baik jajaran pemerintah maupun pihak swasta agar tidak henti mengedukasi warga terkait pengelolaan sampah.
Keberadaan bank sampah ini dharapkan dapat menyadarkan masyarakat akan pentingnya menjaga kebersihan lingkungan.
Warga juga diharapkan mulai sadar untuk memilah sampah antara sampah organik dan sampah anorganik guna mengurangi sampah yang menuju ke TPS maupun TPA.
Bank Sampah di Panjer Kembali Aktif
Salah satu bank sampah yang ada di Kota Denpasar adalah Bank Sampah Dharma Laksana, Banjar Kaja, Kelurahan Panjer Denpasar.
Ketua Bank Sampah Dharma Laksana, I Wayan Suartawan mengatakan bank sampah ini sudah berdiri sejak tahun 2016.
Namun sempat tidak aktif tahun 2019 hingga 2021 dikarenakan ada pembangunan dan pandemi Covid-19.
Tahun 2022 ini pihaknya mengaktifkan kembali bank sampah yang diinisiasi sekaa teruna ini.
Suartawan mengatakan bagi warga atau nasabah yang aktif dalam bank sampah ini akan mendapat reward berupa beras, kopi hingga minyak goreng.
Selain itu, untuk tabungan bank sampah ini dicairkan setiap enam bulan sekali, menjelang Hari Raya Galungan.
Sampai saat ini jumlah anggota bank sampah ini sebanyak 105 orang.
“Nanti menjelang Galungan tabungan ini ditarik oleh warga agar bisa dipakai membali buah-buahan atau daging,” katanya.
Jenis barang bekas yang diterima di bank sampah ini yakni koran, kardus, botol, kaleng, hingga beling.
Adapun harga untuk koran dan kardus berkisar antara Rp 1000 hingga Rp 1.200 perkilogram.
Sedangkan untuk botol plastik yang sudah bersih Rp 3000 ribu perkilogram.
“Namun harga ini berubah-ubah tergantung harga yang diberikan dari pengepul,” imbuhnya.
Sementara itu, Lurah Panjer I Putu Budi Ari Wibawa mengatakan keaktifan dari bank sampah ini juga terkait dengan TPS3R Paku Sari Panjer.
Selain dapat mengolah sampah organik, TPS3R ini juga memiliki mesin press untuk plastik.
“Kami juga meminta agar warga aktif memilah sampah di rumah tangga masing-masing, sehingga dalam pengolahannya akan lebih mudah dan efektif,” katanya.
Ia mendorong anak-anak di wilayahnya untuk ikut aktif menabung di bank sampah serta aktif memilah sampah.
“Dari kecil memang anak-anak ini harus dibiasakan sehingga akan menjadi kebiasaan hingga dewasa nanti,” katanya. (*)