Berita Denpasar

3.500 Pedagang di 16 Pasar di Denpasar Dibuatkan Asuransi, Premi Dibayarkan Perumda Pasar

3.500 Pedagang di 16 Pasar di Denpasar Dibuatkan Asuransi, Premi Dibayarkan Perumda Pasar

Penulis: Putu Supartika | Editor: Harun Ar Rasyid
Tribun Bali/Putu Supartika
Pedagang pakaian di Pasar Badung mulai buka setelah tutup selama 10 hari karena pemberlakuan PPKM Darurat - Pedagang Pasar Sektor Non Esensial Mulai Diizinkan Buka, Pedagang Pakaian di Pasar Badung Sumringah 

TRIBUN-BALI.COM, DENPASAR- Untuk memberikan jaminan perlindungan pekerja non formal khususnya kepada para pedagang yang ada di 16 pasar di Denpasar, Perumda Pasar Sewakadarma Kota Denpasar membuatkan pedagang ini asuransi.

Pedagang ini didaftarkan dan dibayarkan premi oleh Perumda Pasar selama mereka menjadi pedagang tetap di 16 Pasar yang dikelola Perumda.

Direktur Utama Perumda Pasar Sewakadarma, Ida Bagus Kompyang Wiranata, mengatakan hal itu sesuai arahan Wali Kota Denpasar I Gusti Ngurah Jaya Negara.

Dimana Jaya Negara menginginkan pemberian jaminan perlindungan bagi pekerja non formal.

“Kami memiliki pekerja non formal yakni pedagang. Pedagang-pedagang di 16 pasar kami berikan jaminan dengan membayarkan mereka premi setiap bulannya sesuai dengan arahan Wali Kota Denpasar,” kata Kompyang Wiranata pada Minggu, 24 April 2022.

Jaminan perlindungan pekerja non formal ini bekerjasama dengan BPJS Ketenagakerjaan yakni Jamsostek.

Premi yang dibayarkan perumda setiap bulannya sebesar Rp 58.800.000 dan sesuai dengan Peraturan Wali Kota (Perwali).

Total dana premi tersebut untuk menjamin sebanyak 3.500 pedagang.

“Sehingga, premi setiap satu pedagang dibayar Rp 16.800 setiap bulannya. Itu dana memang khusus dari Perumda. Tidak ada kaitan dengan sewa tempat maupun biaya operasional Pasar (BOP) yang mereka bayarkan setiap bulan. Yang penting mereka statusnya pedagang tetap dan berumur maksimal 65 tahun,” imbuhnya.

Baca juga: Pulangkan Gepeng ke Karangasem, Dinsos Badung Catat Tahun 2022 Sudah Ada 31 Terjaring

Baca juga: Sempat Dipanggil Kejati Bali, Sekretaris Satgas Covid-19 Made Rentin Diminta Jelaskan Dua Hal Ini

Baca juga: Istri Babinsa Kodam IX/Udayana Unjuk Gigi di Ajang MTQ Nasional TNI AD 2022

Ia menambahkan, sebenarnya ada sekitar 5.000 pedagang yang akan didaftarkan.

Namun karena banyak pedagang yang belum menyetorkan e-KTP, karena NIK tidak cocok, dan sudah lewat umur, mereka belum bisa didaftarkan.

Mereka yang belum menyetorkan e-KTP akan didaftarkan menyusul setelah mereka siap.

“Ini tidak tergantung pada e-KTP domisili mereka. Walaupun KK dan KTP di luar Denpasar asal mereka berjualan tetap ditanggung,” katanya.

Pembayaran premi baru akan di mulai 1 Mei 2022 mendatang.

Akan tetapi, tanggungan sudah bisa dicover dari 18 April 2022.

Sebab, sebanyak 2.500 pedagang sudah pernah dicover dari dana CSR sejak Oktober 2021 hingga 17 April 2022.

Dengan premi Rp 16.800 perbulan untuk satu pedagang, mereka sudah mendapatkan jaminan kesehatan, kecelakaan kerja, dan santunan kematian.

“Untuk jaminan kesehatan, jika pedagang mengalami kecelakaan saat mau berangkat kerja maupun di tempat kerja mereka akan ditanggung biaya rumah sakit sepenuhnya tanpa ada batasan biaya,” katanya.

Begitu juga kecelakaan ringan tetap akan ditanggung, syaratnya hanya cukup dengan saksi di lapangan.

Jika pedagang mengalami kecelakaan maupun meninggal di tempat jualan maupun perjalanan menuju tempat jualan, pedagang tersebut akan diberikan santunan sebesar Rp 70 juta.

Pedagang meninggal di rumahnya maupun karena bunuh diri, juga akan ditanggung namun nominalnya sebesar Rp 42 juta.

Apabila mengalami kecelakaan atau insiden dalam perjalanan menuju tempat jualan maupun di tempat jualan syaratnya, cukup ada saksi.

Jika meninggal di rumah karena sakit ataupun bunuh diri mereka juga akan ditanggung dengan cukup membawa surat keterangan meninggal dari kepala lingkungan atau perbekel.

“Apabila nanti mereka berhenti berjualan, maka mereka tidak akan dibayarkan premi lagi. Namun, jika ingin melanjutkan bisa membayar premi lanjutan secara pribadi,” katanya.

Selain pedagang, Perumda Pasar juga berencana untuk mendaftarkan pekerja lainnya seperti tukang suwun yang terdaftar di 16 Pasar tersebut.

“Sebanyak 200 tukang suwun akan kami bayarkan jaminan perlindungan pekerja non formal tahun 2023 mendatang dengan dana CSR yang dimiliki Perumda Pasar,” katanya. (*)

 

 

BERITA LAINNYA

Sumber: Tribun Bali
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved