Pembunuhan Ibu dan Anak di Subang
UPDATE KASUS SUBANG, Yosef Mulai Berani Bicara, Kabar Danu Buat Keterangan Tak Konsisten
Update kasus Subang, kali ini keterangan Danu saat BAP disebut berubah-ubah kembali mencuat. Kasus perampasan nya
TRIBUN-BALI.COM - Inilah update kasus Subang, keterangan Danu saat BAP dikabarkan kerap berubah-ubah kembali mencuat.
Kasus pembunuhan ibu dan anak di Subang terus menjadi perhatian publik.
Terlebih, beberapa waktu ke belakang, Yosef, suami korban sekaligus saksi kasus Subang mulai berani mengeluarkan suara di publik terkait kasus ini.
Dalam pernyataannya, beberapa kali Yosef menyinggung saksi lainnya yang dinilainya janggal.
Yosef mengungkap fakta adanya saksi yang menarik keterangannya saat BAP (Berita Acara Pemeriksaan).
Bahkan secara gamblang menyebut saksi yang dimaksud adalah Danu.
Suami korban Tuti Suhartini itu menyebut Danu tak mau menandatangani keterangannya saat BAP.
Danu sendiri termasuk saksi kasus Subang yang turut menjadi sorotan.
Selama penyelidikan, Danu kerap mendapat perhatian karena beberapa pernyataannya yang sempat kontroversial.
Seperti pengakuannya masuk ke TKP karena diminta bantuan oknum Banpol, digigit anjing hingga disebut memberikan keterangan berubah-ubah.
Ternyata tak sampai di sana, kontroversi Danu yang menarik keterangannya saat BAP kembali mencuat.
Hal ini diungkit kembali Yosef yang belakangan berani bersuara.
Lalu, keterangan apa yang ditarik kembali Danu saat BAP tersebut ?
Keterangan saat BAP yang tak ditarik kembali tersebut saat Danu menyebut Yosef dan Mimin Mintarsih.
Hal ini sebenarnya sempat diungkap kuasa hukum Yosef, Rohman Hidayat.
Saat itu, Rohman Hidayat mengungkap alasan Yoris pecah kongsi dari Danu dalam pendampingan hukum oleh kuasa hukum sebelumnya, Achmad Taufan.
Rohman Hidayat menyinggung saksi Danu yang sering memberikan keterangan berubah-ubah.
Ia menyebut keterangan yang diberikan Danu terkesan mengarang.
Hal tersebut diketahui setelah selesai pemeriksaan, Danu tidak mau menandatangani BAP.
“Danu tidak mau menandatangani BAP dan mengatakan bahwa keterangannya itu hanya karangan saja,” ujar Rohman Hidayat, dikutip dari Youtube Anjas di Thailand.
Sikap Danu yang menarik keterangannya kembali saat ia masih bersama Yoris dan Yanti.
Karena sikap Danu itulah yang sering berubah-ubah keterangan membuat Yoris menyimpan curiga kepada Danu.
Baca juga: Bek Persija Merapat ke Bali United, Nostalgia dengan Teco, Tampil Bareng Persib Bandung di Piala AFC
Baca juga: Perbekel Tampaksiring Tanggapi Perihal Lapangan Tampaksiring Tak Tertata & Tower Tak Bertuan
Baca juga: Rumor ke Persib Bandung, Kini Bek Kiri Bali United Belum Tentukan Pilihan, Teco Puji Kualitasnya
Tak sampai di sana, Rohman Hidayat pernah menjelaskan tuduhan-tuduhan terhadap Yosef dan Mimin Mintarsih mencuat dalam kasus Subang tersebut berasal dari cerita Danu saat BAP.
Lantas hal itulah, Yosef dan Mimin Mintarsih, dua nama yang disebut Danu saat pemeriksaan BAP, namun akhirnya ia tak mau menandatangani BAP tersebut.
Kuasa Hukum Yosef Singgung Nama Danu
Sebelumnya, kuasa hukum Yosef, Rohman Hidayat blak-blakan singgung keanehan saksi yang menarik keterangan saat dalam pemeriksaan.
Hal ini seperti yang terekam dalam tayangan kanal Youtube Koin Seribu 77.
Rohman Hidayat mulanya menceritakan Yoris, saksi yang merupakan anak korban bergabung dengan sang ayah.
Padahal sebelumnya, Yoris didampingi kuasa hukum bersama saksi lainnya, Danu.
Rohman menjelaskan Yoris memilih bergabung dengan Yosef atas dasar keinginannya.
Kemudian, kuasa hukum Yosef itu menyinggung saksi Danu.
“Jadi 24 Desember Yoris tanda tangan surat kuasa saya itu,”
“Dari situ dia sadar, selama ini seolah-olah yang dilakukan Yoris itu sama yang dilakukan oleh Danu, padahal tidak ternyata (bersimpangan),” ujar Rohman Hidayat, dikutip Tribunjabar.id, Sabtu (23/4/2022).
Lantas, Rohman menjelaskan BAP (Berita Acara Pemeriksaan) yang dilakukan Yoris ada dua fase.
Dua fase tersebut, sebelum didampingi pengacara dan sesudah didampingi pengacara.
Saat ituu, tiga hari berturut-turut Yoris menjalani pemeriksaan bersama dengan Danu.
Namun, setelah klarifikasi pemeriksaan anjing pelacak, Rohman mengaku mendapat informasi Danu tidak mau tanda tangan BAP dari Yoris.
Dari hal tersebut, Rohman mengaku merasa heran karena Polres Subang membiarkan ada saksi yang memberikan keterangn tidak pasti.
“Dari situ lah pertanyaan saya, kenapa Polres Subang saat itu membiarkan ada orang memberikan keterangan tidak benar,”
“Padahal kan ini proses demi keadilan, gak boleh dong orang memberikan keterangan begitu saja, menarik keterangannya atau tidak mau menandatangani,” ujarnya.
Baca juga: Update Kasus Subang, Yosef Bongkar Fakta Tak Terduga Soal Sosok yang Digigit Anjing saat Pemeriksaan
Rohman mengaku dari tahapan pemeriksaan itu saja pihaknya merasa heran.
“Ini ada apa penyelidikan di Polres Subang itu begitu rumit,” ucapnya.
Bahkan saking rumitnya, hingga akhirnya kasus Subang diambil alih oleh Polda Jabar.
Sebelumnya, kuasa hukum Yosef ini menjelaskan alasan pihaknya kini membiarkan Yosef bicara.
Ia mengaku hal tersebut ia lakukan untuk menunjukkan kepada sejumlah pihak bahwa kliennya bicara bukan berdasar settingannya.
Lebih daripada itu, Rohman mengatakan alasan di awal pemeriksaan Yosef tak banyak bicara demi menjaga mental kliennya.
“Kalau di awal-awal sempat saya jaga karena takutnya beliau (Yosef) ini belum tenang memberikan keterangan,”
“Banyak informasi yang mungkin lupa, banyak fakta yang mungkin teralihkan,” ujar Rohman Hidayat.
Menurutnya, tidak ada rekayasa yang terjadi selama 8 bulan ini dirinya mendampingi Yosef dalam pemeriksaan.
Apa yang ditanyakan penyidik, pihaknya berusaha sampaikan dan jawab.
Terlebih banyak hal-hal detail yang ditanyakan dalam pemeriksaan kasus Subang tersebut.
Kemudian, Rohman mengungkap fakta pemeriksaan kliennya, Yosef.
Ia mengungkapkan di akhir BAP (Berita Acara Pemeriksaan) pihaknya diperlihatkan data digital.
Data digital tersebut berupa data keberangkatan Yosef dari rumah di Cijengkol ke TKP.
“Itu detik, minutasinya ada, jadi gak mungkin ngelak kita itu,”
“Jadi kalau Pak Yosef bilang pada waktu itu masih di rumah, memang sinyal handphone dia ada di situ,” paparnya.
Kemudian, Rohman mengungkap bahwa ada banyak pihak yang memanfaatkan dari ramainya kasus Subang tersebut.
Ia pun menyinggung bagaimana adanya kanal-kanal Youtube hingga media online mengabaikan etika jurnalistik yang mengambil sumber tidak jelas.
Lebih lanjut, Rohman tak memungkiri besarnya publik antusias mengikuti kasus Subang ini sehingga banyak pihak yang memanfaatkan.
Oleh karena itu, saat ini ia memutuskan untuk meluruskan agar tidak terus menjadikan kliennya sebagai pihak yang dicurigai.