Human Interest Story
Kisah AKBP Ida Ayu Wikarniti, Kapolres Kawasan Bandara I Gusti Ngurah Rai
Polsek Kawasan Bandara I Gusti Ngurah Rai kini berubah status menjadi Polres Kawasan Bandara I Gusti Ngurah Rai
Penulis: Zaenal Nur Arifin | Editor: Putu Dewi Adi Damayanthi
TRIBUN-BALI.COM, MANGUPURA - Polsek Kawasan Bandara I Gusti Ngurah Rai kini berubah status menjadi Polres Kawasan Bandara I Gusti Ngurah Rai.
Peresmian Polres baru tipe D ini dilaksanakan sesuai dengan Surat Keputusan Kapolri Nomor KEP/99/I/2022 pada 24 Februari 2022 lalu.
Pucuk pimpinan Polres Kawasan Bandara I Gusti Ngurah Rai dijabat oleh AKBP Ida Ayu Wikarniti S.E, dan baru resmi dilantik serta dikukuhkan sebagai Kepala Kepolisian Resor (Kapolres) Kawasan Bandara I Gusti Ngurah Rai oleh Kapolda Bali Irjen Pol Drs Putu Jayan Danu Putra, S.H., M.Si di Mapolda Bali, pada Senin 25 April 2022 lalu.
Pelantikan dan pengukuhan jabatan Kapolres Bandara berdasarkan Surat Keputusan Kapolri Nomor : KEP/466/2022 Tanggal 13 April 2022 Tentang Pemberhentian dari dan Pengangkatan dalam Jabatan dilingkungan Polri.
Baca juga: Harapkan Sopir Ilegal Ditertibkan, Perwakilan Sopir Angkutan Temui Kapolres Bandara Ngurah Rai
Wanita kelahiran Ubud Gianyar ini sebelumnya menjabat Kasubid Dalverif Bidkeu Polda Bali.
"Karena lulusan Sarjana Ekonomi pertama ditempatkan di bidang keuangan, dalam perjalanan ikut Sekolah Lanjutan Perwira (Selapa) dengan pangkat AKP, tamat Selapa lalu masuk Biro Rena, menjadi Kapolsek Mengwi akhir tahun 2012 sampai awal tahun 2014," ujar AKBP Wikarniti saat ditemui tribunbali.com, Rabu 27 April 2022.
Lebih lanjut wanita kelahiran tahun 1973 ini mengatakan, bahwa berhenti menjabat Kapolsek Mengwi karena pada saat itu sedang hamil.
"Kembali lagi ke Polda Bali lalu mendaftar Sespimen 2016 angkatan 56, tamat Sespimen sempat juga penempatan di Mabes Polri tapi kembali lagi ke Bali," imbuh wanita lulusan Sarjana Ekonomi tahun 1996 ini.
Kenapa kembali ke Bali? karena keluarga ada di Bali.
"Bagaimana pun saya ibu rumah tangga, istri dari seorang PNS di Dinas Pendapatan Provinsi Bali, anak-anak saya juga masih butuh sosok ibu. Anak yang paling besar kelas 2 SMA dan yang paling kecil kelas 2 SD," ungkapnya.
“Disamping harus berkarir, saya punya kewajiban sebagai istri dan sebagai ibu untuk membesarkan anak-anak saya menjadikan mereka menjadi anak-anak hebat. Tapi di sisi lain saya juga seorang perwira polisi yang punya jenjang karier seiring dengan kepangkatan dan astungkara pimpinan (Kapolda Bali) memberikan saya kepercayaan untuk menjadi Kapolres Kawasan Bandara I Gusti Ngurah Rai. Dan ini menjadi tantangan besar bagi saya," papar AKBP Wikarniti.
Kenapa menjadi tantangan besar bagi wanita lulusan Sekolah Perwira Pendidikan Karir (Sepa PK )angkatan V tahun 1998?
Satu karena Polres ini baru berdiri peralihan dari Polsek ke Polres tentu tidak mudah. Banyak keterbatasan yang ada disini.
Kantor kami masih numpang di Polsek lama, anggaran kami belum turun karena belum ada kode Satker.
Terus anggota kami juga masih sangat terbatas saat ini masih 101 orang termasuk saya.
Sarana dan prasarana juga masih terbatas.
"Tapi sering saya katakan bahwa saya tidak suka berbicara kuantitas, saya lebih suka berbicara kualitas. Artinya kita tetap bersyukur saya diberikan kepercayaan untuk menjadi pimpinan disini, saya harus bisa membuktikan kepada pimpinan mempersembahkan apa yang bisa saya lakukan untuk institusi ini yang terbaik tentunya," tegasnya.
Kedepan saya hanya berpikir bahwa Polres Kawasan Bandara I Gusti Ngurah Rai ini memang bisa berbuat yang lebih besar untuk Bandara khususnya, karena untuk sementara kami masih namanya Polres Kawasan Bandara I Gusti Ngurah Rai artinya wilayah hukum kami masih pada kawasan Bandar Udara.
Di dalam kawasan Bandara banyak stakeholder terkait mulai dari Angkasa Pura I (Persero), Otoritas Bandara Wilayah IV, Imigrasi, Bea Cukai, TNI AU dan lain-lain oleh karena itu kami harus bisa bersinergi dan berkolaborasi disini.
"Bandara Ngurah Rai ini adalah sebagai pintu masuknya Bali, sebagai etalasenya Bali jadi performance kami itu yang akan pertama dilihat oleh dunia internasional terutama karena memang Bandara I Gusti Ngurah Rai itu 40 persen nya penerbangan internasional yang masuk ke Indonesia ada disini," kata AKBP Wikarniti.
Jadi kami dilihat pertama oleh mereka dan mudah-mudahan kami bisa untuk itu.
Tahun 1996 sebagai Sarjana Ekonomi, hampir satu tahun belum bekerja setelah lulus AKBP Wikarniti karena almarhum sang kakek melihat sosok cucunya Ida Ayu Wikarniti cocok untuk menjadi polisi
"Karena saya orangnya agak tomboy gitu jadi kakek saya bilang kamu masuk Polisi aja. Tidak lama kakek saya bilang seperti itu kakek saya meninggal," tutur AKBP Wikarniti.
Pada saat mendaftar SEPA, pilihan pertama saya sebenarnya Kowad, bukan Polwan.
Tetapi pada saat saat kita masuk Akmil di Magelang dari hasil tes psikologi itu penjurusannya masuk ke polisi bukan TNI.
"Waktu itu saya bilang sama orang tua khususnya bapak, jik saya masuknya bukan Kowad tapi Polwan. Kata bapak iya tidak apa-apa bagus tamatnya juga sama kok sama-sama perwira. Akhirnya saya pendidikan pertama pun di Pusdikoad selama 7 bulan, habis itu dilantik di Akmil Magelang 4,5 bulan kemudian baru pendidikan Kematraan di Akpol," imbuhnya.
Satu hal menarik menurutnya sering muncul kalimat 'wah Sarjana Ekonomi bisa jadi Kapolres sekarang'.
Inilah hebatnya sebuah institusi dan mungkin ini bagian dari kesetaraan gender serta pimpinan juga melihat bahwa siapapun punya hak yang sama untuk berkarir dan untuk bersekolah.
Saya bersyukur bisa dapat kesempatan untuk ikut pendidikan sekolah pimpinan menengah atau Sespimen itu meskipun dari sumber SEPA, karena pandangan orang pasti jalurnya Akpol yang bisa masuk ke Sespimen.
"Waktu itu saya sekolah Sespimen dari 250 orang, hanya 6 orang yang hanya Polwan dan satu dari Polda Bali sementara 5 lainnya dari Mabes Polri. Itu kebanggaan saya bisa masuk Sespim dari Polda Bali," ucap AKBP Wikarniti dengan sedikit haru mengingat masa-masa itu.
Ia berpendapat bahwa perempuan itu jauh lebih hebat daripada laki-laki dan perempuan jauh lebih kuat terutama di Bali.
Kita tahu bahwa perempuan Bali itu malah yang justru menjadi tulang punggung keluarga, jangan pernah menyerah, jangan pernah hanya berpikir bahwa perempuan itu di dapur.
"Perempuan Bali itu bisa hebat dua-duanya, menjadi ibu rumah tangga yang baik, menjadi ibu yang baik dan berkarir juga bisa sejalan semuanya. Saya buktikan seperti sekarang, suami saya bisa berkarier dan saya sejalan dengan suami. Anak-anak tetap belajar dengan baik dapat kasih sayang yang baik kita lakukan sejalan seperti itu," paparnya.
Menurutnya apa yang diperjuangkan Ibu Kartini dulu mungkin contohnya akan seperti ini, perempuan ada yang muncul menjadi seorang pimpinan antara laki-laki kuat dan ada perempuan hebat juga disitu yang memungkinkan untuk muncul.
Selama hampir dua bulan terakhir bertugas di Polres Kawasan Bandara I Gusti Ngurah Rai, AKBP Wikarniti mengungkapkan, dengan segala keterbatasan justru kami harus bersatu biar menjadi kuat.
"Kalau kami sendiri-sendiri pasti semuanya akan melelahkan tapi kalau kita bersatu kita akan menjadi lebih kuat. Yang kedua saya bersyukur disini karena saya bisa banyak ketemu orang hebat, jadi orang-orang yang datang ke Bali ini baik itu pimpinan kami seperti Presiden, Menteri, atau pejabat negara lainnya pasti saya yang pertama tahu disini. Dan kami bisa melihat langsung kadang-kadang bersalaman langsung saat itu. Tidak semua orang punya kesempatan seperti ini," ungkapnya.
Jadi kesan saya selama ada disini saya sangat bersyukur, positif sekali karena kekeluargaan kita sangat hebat dan menjadi kuat.
Dengan kecil ini kita bersatu bisa menjadi kuat dan besar, visi misinya sama untuk membesarkan Polres Kawasan Bandara I Gusti Ngurah Rai ini menjadi sejajar dengan Polres-Polres lain meskipun kita baru berdiri dua bulan.
Dan saya bilang bahwa apapun keterbatasan ini, banyak orang nanti akan mensupport tidak hanya dari institusi kami polisi tapi stakeholder semuanya disini membantu kami.
Mereka mendukung kami, memberikan apa yang kami butuhkan.
"Dan pimpinan-pimpinan mungkin nanti juga bisa melihat bahwa Polres Kawasan Bandara I Gusti Ngurah Rai ini bisa eksis kedepannya untuk pengamanan Bali khususnya di etalase pintu masuk pulau dewata," demikian kata Kapolres Kawasan Bandara I Gusti Ngurah Rai, AKBP Ida Ayu Wikarniti.(*)
Kumpulan Artikel Bali