Harga Minyak Goreng
UPDATE Harga Minyak Goreng Hari Ini Rabu 4 Mei 2022 di Indomaret & Alfamart: Sania 2 Liter Rp 46.500
Berikut ini adalah update harga minyak goreng di Indomaret dan Alfamart per Rabu 4 Mei 2022.
Penulis: I Putu Juniadhy Eka Putra | Editor: I Putu Juniadhy Eka Putra
- Bimoli Minyak Goreng Pouch 2L = Rp 50.200 diskon jadi Rp 49.500
- Fitri Minyak Goreng Pet 2L= Rp 49.500
- Sania Minyak Goreng 2L = Rp 49.900 diskon jadi Rp 46.500
- Fortune Minyak Goreng Pouch 2L = Rp 49.700 diskon jadi Rp 48.900
- Sovia Minyak Goreng 2L = Rp 49.500 diskon jadi Rp 48.500
- Alfamart Minyak Goreng Pouch 2L = Rp 44.900
- Fitri Minyak Goreng Pet 2L = Rp 49.900 diskon jadi Rp 48.900
- Alfamart Minyak Goreng 1L = Rp 20.500
- Bimoli Minyak Goreng Pouch 1L = Rp 25.500 diskon jadi Rp 24.900
- Tropical Minyak Goreng Pet 1L = Rp 25.700
- Sania Minyak Goreng Pouch 1L = Rp 24.900
Baca juga: Promo Minyak Goreng TERBARU 30 April - 5 Mei 2022 di Indomaret, Alfamart, Hypermart Cashback Rp5.000
- Fitri Minyak Goreng Pet 1L = Rp 25.200 diskon jadi Rp 24.700
Kasus Mafia Minyak Goreng Terungkap
Dikutip Tribun-Bali.com dari Tribunnews.com pada Rabu 4 Mei 2022 dalam artikel berjudul 4 Tersangka Kasus Izin Ekspor Minyak Goreng Terancam Hukuman Seumur Hidup hingga Mati, Kejaksaan Agung (Kejagung) telah menetapkan Direktur Jenderal Perdagangan Luar Negeri Kementerian Perdagangan (Dirjen PLN) Kemendag, Indrasari Wisnu Wardhana sebagai tersangka pada Selasa 19 April 2022.
Selain itu Kejagung juga menetapkan tiga tersangka lainnya yaitu Komisaris PT Wilmar Nabati Indonesia, berinisial MPT; Senior Manager Corporate Affair Permata Hijau Group (PHG), berinisial SMA; serta General Manager di PT Musim Mas, berinisial PT.
Menurut Jaksa Agung, ST Burhanuddin, ketiga tersangka tersebut secara berkala berusaha mendekati Indrasari untuk mengantongi izin ekspor CPO.Sehingga, kata Burhanuddin, membuat adanya kerugian bagi perekonomian negara.
“Perbuatan para tersangka mengakibatkan timbulnya kerugian perekonomian negara atau mengakibatkan kemahalan serta kelangkaan minyak goreng sehingga terjadi penurunan konsumsi rumah tangga dan industri kecil yang menggunakan minyak dan menyulitkan kehidupan rakyat,” ujarnya.
Lebih lanjut, Burhanuddin menjelaskan adanya kelangkaan minyak goreng yang terjadi di akhir tahun 2021 sehingga Kemendag mengambil kebijakan utnuk menetapkan DMO atau domestic market obligation dan DPO atau domestic price obligation bagi perusahaan yang ingin melaksanakan ekspor CPO dan produk turunannya.
Selain itu, Kemendag juga menetapkan harga eceran tertinggi (HET) minyak goreng sawit.
“Dalam pelaksanaannya, perusahaan eksportir tidak memenuhi DPO, namun tetap mendapatkan persetujuan ekspor dari pemerintah,” jelasnya.
Ditambah empat tersangka ini akan disangkakan melanggar Pasal 54 Ayat 1 huruf a dan ayat 2 huruf a,b,e dan f Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2014 tentang Perdagangan; Keputusan Menteri Perdagangan Nomor 129 Tahun 2022 juncto Nomor 170 Tahun 2022 tentang Penetapan Jumlah untuk Distribusi Kebutuhan Dalam Negeri (Domestic Market Obligation) dan Harga Penjualan di Dalam Negeri (Domestic Price Obligation).
Serta Ketentuan Bab II Huruf A angka 1 huruf b juncto Bab II huruf C angka 4 huruf c Peraturan Direktur Jenderal Perdagangan Luar Negeri Nomor 02/DAGLU/PER/1/2022 tentang Petunjuk Teknis Pelaksanaan Kebijakan dan Pengaturan Ekspor CP, RDB Palm Olein, dan UCO.
(*)