Pembunuhan Ibu dan Anak di Subang
UPDATE SUBANG: Memasuki 9 Bulan, Kuasa Hukum Danu Serahkan Bukti Soal Banpol ke Penydik, Ada Apa?
Berikut ini kabar terbaru dari kasus pembunuhan Ibu dan Anak di Subang hingga kini masih menjadi misterius
TRIBUN-BALI.COM, SUBANG – UPDATE SUBANG: Memasuki 9 Bulan, Kuasa Hukum Danu Serahkan Bukti Soal Banpol ke Penydik, Ada Apa?
Kasus pembunuhan Ibu dan Anak di Subang hingga kini masih menjadi misterius.
Memasuki Sembilan bulan kasus pembunuhan Ibu dan Anak di Subang berguli, namun hingga kini pihak kepolisian masih belum mengungkap pelaku Subang.
Diketahui Tuti Suhartini dan Amalia Mustika Ratu menjadi korban pembunuhan Subang pada 18 Agustus 2021.
Kedua jasad Tuti dan Amalia pertama kali ditemukan di bagasi mobilnya yang terparkir di kediamannya di Jalancagak, Subang.
Kabar terbaru dari kasus Subang, lamanya pengungkapan tersebut, fakta-fakta baru pun mulai perlahan-lahan terungkap.
Seperti yang diungkap saksi Danu (22) yang mengklaim adanya indikasi oknum Banpol dalam kasus Subang tersebut.
Baca juga: TERBARU SUBANG: Ketemu Danu Saat Nyekar di Makam Tuti & Amalia, Yosef Pertanyakan Hal Ini
Pengakuan Danu Soal Banpol Masih Dibahas
Dikutip Tribun-Bali.com dari TribunJabar.id pada Sabtu 7 Mei 2022 dalam artikel berjudul Bukan Isapan Jempol? Fakta Baru Kasus Subang, Perkara Oknum Banpol Sudah Dilaporkan Ke Penyidik, perkara oknum Banpol tersebut mencuat dari pengakuan Danu yang sempat masuk ke TKP sehari setelah penemuan mayat Tuti dan Amalia.
Danu mengaku ia masuk ke TKP karena diminta bantuan oknum Banpol untuk menguras bak mandi.
Pengakuannya tersebut bermula saat mencuat kabar adanya puntung rokok Danu di sekitar TKP.
Namun, Danu menjelaskan alibinya karena sehari sebelum kejadian karena membantu kedua korban.
Sementara itu, ia juga sempat ke TKP sehari setelah kejadian karena diminta bantuan oknum Banpol tersebut.
Pengakuan Danu tersebut dianggap kontroversi dan menimbulkan beragam opini dari publik.
Ada yang menganggap pengakuan Danu itu sebagai pembelaan, ada juga yang menganggap sebagai alasan dan kebohongan.