Info Populer
Ingin Menikah dengan Sepupu? Ini Solusi dari Dokter Agar Sang Anak Kelak Terlahir Sehat
Tribunners, menikah dengan sepupu menjadi topik yang cukup ramai diperbincangkan belakangan ini di media sosial.
TRIBUN-BALI.COM, DENPASAR - Ingin Menikah dengan Sepupu? Ini Solusi dari Dokter Agar Sang Anak Kelak Terlahir Sehat
Tribunners, menikah dengan sepupu menjadi topik yang cukup ramai diperbincangkan belakangan ini di media sosial.
Sebab meski diperbolehkan oleh hukum Islam, tak sedikit yang masih ragu menikahi sepupu lantaran alasan kesehatan.
Terkait masalah ini, ahli penyakit dalam, dr Andi Khomeini Takdir pun memberikan penjelasannya.
Baca juga: Waspada Hepatitis Akut, Anak-anak Wajib Vaksin Hepatitis, Polio, dan Difteri
Dilansir Kompas, Andi menjelaskan pernikahan antar sepupu memang tidak dilarang.
Akan tetapi dianjurkan untuk memilih kerabat yang tidak terlalu dekat untuk dinikahi.
"Pernikahan antar sepupu tidak dilarang. Tapi dianjurkan untuk memilih kerabat yang lebih jauh," ujar dokter sekaligus Chairman Junior Doctors Network (JDN) Indonesia itu.
Hal tersebut dilakukan untuk menurunkan risiko penyakit tertentu terkait genetik.
Pasalnya, risiko penyakit genetik lebih besar terjadi dalam pernikahan antar keluarga dekat.
"Untuk menurunkan risiko penyakit tertentu terkait genetik yang lebih besar kemungkinannya terjadi jika pernikahan itu terjadi antar keluarga dekat," terang Andi.
Lantas apa risiko kesehatan menikah dengan sepupu?
Dilansir dari laman 23andMe, rata-rata persamaan DNA manusia dari persatuan sepupu adalah 12,5 % pada persatuan sepupu pertama, 3,13 % pada persatuan sepupu kedua, dan 0,78 % pada persatuan sepupu ketiga.
Selanjutnya, sebesar 0,20 % pada persatuan sepupu keempat, 0,05 % pada persatuan sepupu kelima, serta 0,01 % pada persatuan sepupu keenam.
Sementara itu, pada persatuan sepupu ketujuh, hubungan genetik manusia bisa dikatakan sudah tidak ada.
Oleh karena itu, semakin besar persamaan genetiknya, risiko kesehatan pun akan semakin besar.