Info Populer

Ingin Menikah dengan Sepupu? Ini Solusi dari Dokter Agar Sang Anak Kelak Terlahir Sehat

Tribunners, menikah dengan sepupu menjadi topik yang cukup ramai diperbincangkan belakangan ini di media sosial.

Editor: Sabrina Tio Dora Hutajulu
freepik
Tribunners, menikah dengan sepupu menjadi topik yang cukup ramai diperbincangkan belakangan ini di media sosial. Nmaun, beberapa penyakit genetik yang menghantui keturunan hasil pernikahan antar sepupu. 

TRIBUN-BALI.COM, DENPASAR - Ingin Menikah dengan Sepupu? Ini Solusi dari Dokter Agar Sang Anak Kelak Terlahir Sehat

Tribunners, menikah dengan sepupu menjadi topik yang cukup ramai diperbincangkan belakangan ini di media sosial.

Sebab meski diperbolehkan oleh hukum Islam, tak sedikit yang masih ragu menikahi sepupu lantaran alasan kesehatan.

Terkait masalah ini, ahli penyakit dalam, dr Andi Khomeini Takdir pun memberikan penjelasannya.

Baca juga: Waspada Hepatitis Akut, Anak-anak Wajib Vaksin Hepatitis, Polio, dan Difteri

Dilansir Kompas, Andi menjelaskan pernikahan antar sepupu memang tidak dilarang.

Akan tetapi dianjurkan untuk memilih kerabat yang tidak terlalu dekat untuk dinikahi.

"Pernikahan antar sepupu tidak dilarang. Tapi dianjurkan untuk memilih kerabat yang lebih jauh," ujar dokter sekaligus Chairman Junior Doctors Network (JDN) Indonesia itu.

Hal tersebut dilakukan untuk menurunkan risiko penyakit tertentu terkait genetik.

Pasalnya, risiko penyakit genetik lebih besar terjadi dalam pernikahan antar keluarga dekat.

"Untuk menurunkan risiko penyakit tertentu terkait genetik yang lebih besar kemungkinannya terjadi jika pernikahan itu terjadi antar keluarga dekat," terang Andi.

Lantas apa risiko kesehatan menikah dengan sepupu?

Dilansir dari laman 23andMe, rata-rata persamaan DNA manusia dari persatuan sepupu adalah 12,5 % pada persatuan sepupu pertama, 3,13 % pada persatuan sepupu kedua, dan 0,78 % pada persatuan sepupu ketiga.

Selanjutnya, sebesar 0,20 % pada persatuan sepupu keempat, 0,05 % pada persatuan sepupu kelima, serta 0,01 % pada persatuan sepupu keenam.

Sementara itu, pada persatuan sepupu ketujuh, hubungan genetik manusia bisa dikatakan sudah tidak ada.

Oleh karena itu, semakin besar persamaan genetiknya, risiko kesehatan pun akan semakin besar.

Adapun disampaikan oleh Andi, beberapa penyakit genetik yang menghantui keturunan hasil pernikahan antar sepupu atau antar kerabat antara lain:

1. Cacat lahir

Menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), cacat lahir merupakan kelainan struktur atau fungsi tubuh sejak dalam kandungan.

Artinya, kelainan ini berkembang sebelum bayi lahir.

Dilansir dari laman National Institute of Child Health and Human Development (NICHD), terdapat dua macam cacat lahir.

Pertama, cacat struktural atau kelainan yang terjadi pada anggota tubuh.

Misalnya, bibir sumbing atau kaki pengkor (clubfoot).

Kedua, cacat fungsional atau kelainan sistem tubuh sehingga tidak bisa melakukan fungsinya secara normal.

Catat fungsional biasa ditemukan pada penderita down syndrome.

2. Hemofilia

Hemofilia merupakan gangguan saat darah tidak membeku secara normal.

Dikutip dari Mayo Clinic, penyakit ini terjadi akibat mutasi genetik yang menyebabkan darah kekurangan faktor pembekuan.

Biasanya, darah penderita sukar membeku sehingga menyebabkan perdarahan sulit berhenti atau berlangsung lebih lama.

3. Albino

Dilansir dari WebMD, albino atau albinisme merupakan kelainan lahir berupa kekurangan melanin atau bahkan sama sekali tidak memilikinya.

Melanin adalah pigmen pemberi warna pada kulit, rambut, dan mata.

Akibat kekurangan melanin, pengidap albinisme memiliki warna kulit, rambut, dan mata yang pucat dan cenderung berwarna putih.

(*)

Sumber GRID

Sumber: Grid.ID
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved