SEA Games 2021

Menelisik Taktik Shin Tae-yong di Timnas U-23 Indonesia dan Peluang Mendulang Emas di SEA Games 2022

Skuat Timnas U-23 Indonesia digadang-gadang menjadi tim favorit pendulang medali emas di SEA Games 2022 di Vietnam.

Editor: Ady Sucipto
dok ist/PSSI
Pelatih Timnas U-23 Indonesia, Shin Tae-yong memberikan instruksi kepada pemainnya saat menggelar training camp di Korea Selatan. Shin Tae-yong juga mengomentari tergabungnya Timnas U-23 Indonesia Hasil drawing di SEA Games 2021 Vietnam. 

TRIBUN-BALI.COM – Skuat Timnas U-23 Indonesia digadang-gadang menjadi tim favorit pendulang medali emas di SEA Games 2022 di Vietnam.

Pasalnya, tim yang diarsiteki Shin Tae-yong memiliki sejumlah nama pemain yang mumpuni dan sebelumnya teruji di turnamen Piala AFF 2021 lalu.

Menelisik lebih jauh, daftar skuat Timnas U-23 Indonesia dihuni pemain seperti Alfeandra Dewangga, Rizky Ridho, Rachmat Irianto, Witan Sulaeman, Syahrian Abimanyu, Pratama Arhan yang sukses bersama Shin Tae-yong meraih posisi runner-up di Piala AFF 2021.

Hal ini berarti, pelatih Shin Tae-yong tak akan kesulitan untuk meracik taktik dan strategi terbaiknya sebagaimana yang ia lakukan di skuat Timnas senior di ajang Piala AFF 2021 lalu.

Pelatih asal Korea Selatan itu sebelumnya kerap menerapkan taktik berbeda atau taktik bunglon di setiap pertandingan yang ia lakoni.

Di Piala AFF lalu, total, Shin Tae-yong bermain menggunakan 4 sistem yang berbeda, yaitu 3-4-3, 4-2-3-1, 4-4-2, dan skema ala Guardiola dengan bentuk 4-1-4-1.

Pelatih Timnas Indonesia U-23, Shin Tae-yong memberi arahan saat melakoni latihan di Lapangan Bai Bang, Phu Tho, Rabu 4 Mei 2022.
Pelatih Timnas Indonesia U-23, Shin Tae-yong memberi arahan saat melakoni latihan di Lapangan Bai Bang, Phu Tho, Rabu 4 Mei 2022. (Dok PSSI)

Baca juga: Ini Jadwal Kedatangan Jordi Amat & Sandy Walsh di Tanah Air untuk Segera Perkuat Timnas Indonesia

Baca juga: Timnas Filipina Pede Siap Singkirkan Timnas U-23 Indonesia Besutan Shin Tae-yong di SEA Games 2022

Alfeandra Dewangga adalah pemain yang diprediksi akan menggendong Timnas Indonesia di SEA Games 2022.

Pemain milik PSIS Semarang tersebut adalah tipikal versatile, ia mampu bermain di 3 posisi dengan sama baiknya.

Yaitu sebagai bek tengah, Gelandang bertahan, dan bek kiri, atribut dan etos kerja yang ia miliki memudahkanya untuk bermain di beberapa posisi dengan maksimal.

Dewangga pun sudah menjadi arwah dari gaya bermain yang Shin Yae-yong di pertandingan SEA Games musim ini.

Etos kerja dan visi bermainnya yang apik membuat Tae-yong memiliki ide untuk memberi transformasi posisi kepada dewangga untuk menjadi seorang gelandang, bahkan bek kiri.

Bermain di posisi gelandang, Dewangga sukses menyumbangkan satu assist kala Indonesia menumbangkan Laos di partai kedua Penyisihan grup Piala AFF 2021.

Bergerak dari tengah, Dewangga yang memiliki banyak opsi memilih untuk memberi umpan terobosan kepada Evan Dimas yang lolos dari jebakan offside.

Dengan tenang, jebolan Timnas u-19 era Indra Sjafri itu membobol gawang kiper Laos lewat celah dua kaki alias kolong.

Ya, Dewangga adalah versatile, keserbabisaannya membuat Tae-yong tak pusing jika ingin melakukan kontra strategi di setiap pertandingannya.

Saat bermain dengan pakem 3 bek, Dewangga akan menjadi pivot di area paling belakang, ia bertugas sebagai pengatur serangan paling awal Timnas Indonesia.

Pemain Indonesia Alfeandra Dewangga Santosa (tengah) berebut bola dengan pemain Singapura Ikhsan Fandi (kanan) saat pemain Indonesia Fachruddin Wahyudi Aryanto menyaksikan pertandingan leg pertama semifinal sepak bola AFF Suzuki Cup 2020 antara Singapura dan Indonesia di National Stadium di Singapura pada 22 Desember 2021. Roslan RAHMAN/AFP
Pemain Indonesia Alfeandra Dewangga Santosa (tengah) berebut bola dengan pemain Singapura Ikhsan Fandi (kanan) saat pemain Indonesia Fachruddin Wahyudi Aryanto menyaksikan pertandingan leg pertama semifinal sepak bola AFF Suzuki Cup 2020 antara Singapura dan Indonesia di National Stadium di Singapura pada 22 Desember 2021. Roslan RAHMAN/AFP (AFP/ROSLAN RAHMAN)

Kemampuan passing serta visinya memudahkan Dewangga untuk memberi rasa aman di jantung pertahanan Garuda.

Lalu, saat dirinya bermain sebagai gelandang bertahanan dalam pakem 4-2-3-1 yang diterapkan Tae-yong.

Pemain berusia 20 tahun itu bertugas sebagai pivot yang rajin memberi through pass kepada barisan penyerang Timnas Indonesia.

Ia juga menjadi orang pertama yang menghalau serangan lawan transisi dari menyerang ke bertahan.

Tak ada yang mengira bahwa Dewangga dapat tampil secemerlang itu, usianya baru 20 tahun, pengalaman berkompetisi di Liga pun juga sedikit.

Namun, berkat kepercayaan dan polesan Shin Tae-yong membuat Dewangga melejit dan menjadi salah satu pemain terbaik di gelaran Piala AFF lalu.

Itu dari lini tengah dan belakang, Alfeandrea Dewangga sudah jelas akan menjadi tulang punggung bagi Timnas Indonesia di gelaran SEA Games 2022.

Di lini depan, Garuda memiliki striker 17 tahun yang memiliki atribut lengkap untuk menjadi goal getter sekaligus jembatan bagi taktik Shin Tae-yong.

Adalah Ronaldo Kwateh!

Nama Ronaldo Kwateh tercetak dalam sejarah sebagai pemain paling muda yang melakoni debutnya bersama Timnas Senior.

Pemain keturunan Afrika itu melakoni debut di usia 17 tahun 3 bulan delapan hari.

Ya, meski masih berusia sangat muda, namun ia mampu menunjukkan performa yang begitu menarik perhatian.

Kwateh sangat tenang dalam menguasai bola, visi bermainnya juga cukup ciamik untuk mencairkan pola serangan Timnas Garuda di seperti akhir.

Ronaldo Kwateh saat dilanggar oleh dua pemain Timor Leste.
Ronaldo Kwateh saat dilanggar oleh dua pemain Timor Leste. (ZINGNEWS.VN)

Dalam urusan menyerang, kemampuan Ronaldo Kwateh sudah sangat jelas dapat diandalkan.

Kelebihan utama Kwateh terletak pada teknik individunya, Ia memiliki kemampuan dribel yang bagus saat melakukan penetrasi ke area pertahanan lawan.

Ia memberi daya ledak dalam penyerangan Timnas Indonesia, pemain berusia 17 tahun tersebut beberapa kali mengancam pertahanan Timor Leste di laga uji coba pada 27 & 30 Januari lalu lewat kecepatan dan kemampuan dribelnya.

Kwateh tidak ragu menerobos atau meliuk-liukkan badan meski ada dua pemain lawan mengadang, jika lawan merebut bola yang berada di kakinya, ia tak segan mengejar untuk mendapatkannya kembali.

Ia juga punya kelebihan dalam penempatan posisi ketika tim dalam fase transisi bertahan dan fase menyerang, itu sangat berguna untuk Timnas Indonesia guna melakukan serangan balik.

Dengan usianya sekarang, Ronaldo Kwateh juga sudah mampu memerlihatkan ketenangan dalam menjalani partai penting untuk Timnas Indonesia.

Dengan apa yang sudah ditunjukkan oleh Ronaldo tadi malam, sepertinya Shin Tae-yong akan lebih sering menaruh Ronaldo sebagai penyerang tengah menggeser Dedik Setiawan yang tampil melempem.

Insting mencetak gol Ronaldo Kwateh sangat buas, penilaian itu bersumber dari kontribusinya yang selalu sukses mencetak gol kala Timnas U-18 melakoni laga di Turki.

Pada pertandingan pertama ketika skuad Garuda Nusantara menang 3-1 atas Antalyaspor, Minggu (21/11/2021), Ronaldo sukses mencetak dua gol.

Anak kandung dari Roberto Kwateh itu kembali mencetak dua gol pada laga uji coba kedua kontra Alanyaspor, Rabu (24/11/2021), yang berakhir dengan skor 4-0.

Kemudian pada uji tanding terakhir menghadapi MMK Football Club, Sabtu (27/11/2021), Ronaldo sukses mencetak satu gol.

Namun, bersama Timnas Indonesia senior ia tak hanya diperankan sebagai pencetak gol, namun juga sebagai pelayan yang memberi ruang untuk lini kedua.

Ronaldo Kwateh memainkan peran sebagai pemain yang berdiri di antara barisan gelandang dan barisan pertahanan lawan.

Ia juga bebas bergerak untuk mengisi lini kiri dan kanan Timnas Garuda.

Peran ini memberikan dua keuntungan bagi skema yang diusung oleh Shin Tae-yong.

Yang pertama, adanya Ronaldo Kwateh di posisi tersebut membuat jarak antar lini Timnas Garuda tidak terlalu jauh, ia menjadi jembatan antara lini tengah dan depan Garuda.

Yang kedua, Ronaldo memberikan ruang bagi Ricky Kambuaya dan gelandang Timnas lainnya untuk merangsek masuk ke dalam kotak penalti lawan.

Gol dari Ricky Kambuaya ke gawang Timor Leste merupakan hasil dari kerja Ronaldo, mendepatkan bola di sepertiga akhir.

Ronaldo memutuskan untuk tak melakukan dribel ataupun shooting, ia justru memberi umpan sekali sentuhan kepada Kambuaya yang berlari dari lini tengah.

Dengan spekatakuler, Kambuaya yang memiliki tendangan keras sukses merobek jala gawang Timor Leste dengan sontekan kaki kirinya.

Kemampuan Ronaldo Kwateh mencari celah pertahanan lawan begitu baik, pergerakannya begitu cair di depan.

Pemain yang baru berusia 17 tahun itu adalah jawaban dari keringnya striker berkualitas Timnas Indonesia sepeninggalan Bambang Pamungkas.

(Tribunnews.com/Deivor)

>>>Baca berita SEA Games 2021 lainnya<<< 

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Kans Timnas Indonesia U-23 Raih Emas SEA Games 2022: Taktik Bunglon Shin Tae-yong & Skuat Ganas AFF

Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved