Mohon Doa bagi Presiden Rusia Vladimir Putin, Kanker Darah Membuatnya Menderita
Mohon Doa bagi Presiden Rusia Vladimir Putin, Kanker Darah Membuatnya Menderita
TRIBUN-BALI.COM - Perang Rusia dan Ukraina yang dimulai dengan serangan pada 24 Februari 2022 menimbulkan dampak ekonomi yang luas bagi kedua negara maupun negara lainnya.
Kini Presiden Rusia, Vladimir Putin dituding sebagai aktor yang menyebabkan kerusakan itu melalui penyerangan yang gagal ke Ukraina.
Hal tersebut dikatakan oleh salah seorang oligarki Rusia, dalam rekaman yang diperoleh New Lines Magazine.
Disebutkan rekaman tersebut dibuat pada pertengahan Maret 2022.
Baca juga: Perang Rusia VS Ukraina, Presiden JOKOWI Ingatkan Dampaknya Pada Kongres AS
"Dia (Putin) benar-benar menghancurkan ekonomi Rusia, ekonomi Ukraina, dan banyak ekonomi lainnya, benar-benar hancur."
"Masalahnya ada di kepalanya... Satu orang gila bisa menjungkirbalikkan dunia," ujar sang oligark tersebut.
Bahkan dirinya juga mengatakan Vladimir Putin saat ini sangat menderita lantaran penyakit kanker darah yang dideritanya.
Meskipun hingga saat ini tidak jelas secara pasti jenis kanker apa yang Putin derita.
Baca juga: Sejak Awal Invasi Rusia, PBB Sebut Sudah Ada Lebih dari 6 Juta Pengungsi Tinggalkan Ukraina
Seorang kapitalis ventura Barat yang bekerja dengan oligarki tersebut diam-diam merekam percakapan dan membagikannya dengan syarat dia tetap anonim, dikutip Tribunnews dari The Sun.
New Lines Magazine, yang diterbitkan oleh lembaga pemikir non-partisan Center for Global Policy, mengatakan bahwa oligarki itu terdaftar oleh Forbes Rusia sebagai salah satu dari 200 pengusaha terkaya di negara itu.
Direktur berita majalah itu Michael Weiss, yang menulis artikel tersebut, menambahkan bahwa oligarki itu bisa saja tulus ucapannya, atau dia mungkin sengaja mencoba menyebarkan disinformasi.
Seperti diketahui informasi tersebut terjadi di tengah klaim bahwa Putin telah 'membersihkan' lebih banyak jenderal topnya karena pasukannya tetap terjebak dalam perang melawan Ukraina.
Seperti diketahui hingga saat ini perang Rusia Vs Ukraina masih terus berlangsung.
Ukraina memasuki fase perang "panjang"
Menteri Pertahanan Ukraina, Oleksiy Reznikov mengatakan, Ukraina memaksa Rusia untuk mengurangi targetnya ke tingkat operasional dan taktis.